Ciri-ciri Orang Bermuka Dua Menurut Islam

Ciri-ciri Orang Bermuka Dua Menurut Islam

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Kamis, 05 Des 2024 09:30 WIB
Business man carrying white mask to his body indicating Business fraud and faking business partnership
Ilustrasi orang munafik. Foto: Ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Bermuka dua adalah sifat yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari sikap seseorang yang berpura-pura baik di depan, tapi bersikap berbeda di belakang.

Tak sedikit seorang muslim yang menganggap sifat ini sepele dan tidak berbahaya. Padahal, di mata Allah SWT, seburuk-buruknya sifat manusia yang paling buruk adalah bermuka dua. Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Kalian akan mendapatkan manusia beragam asal-usulnya. Maka sebaik-baik mereka pada masa jahiliyah adalah sebaik-baik mereka pada masa Islam jika mereka memahami (hukum-hukum Islam). Dan kalian juga akan mendapatkan sebaik-baik manusia dalam hal kekuasaan ini adalah orang yang paling benci terhadapnya. Dan kalian mendapatkan seburuk-buruk manusia adalah orang yang bermuka dua, ia datang kepada satu kaum dengan satu wajah, dan datang kepada kaum yang lain dengan wajah yang berbeda." (HR Muttafaq 'alaih)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riwayat lain disebutkan, "Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua." (HR Tirmidzi)

Orang yang bermuka dua memiliki tanda dan ciri yang berbeda-beda. Ada yang terang-terangan dalam menunjukannya, namun ada pula yang pintar menutupinya. Meski demikian, tidak ada yang dapat menyembunyikan sifat bermuka dua dari pandangan Allah SWT, sekecil apa pun itu dan bagaimana pun mereka berusaha menyembunyikannya. Lalu, bagaimana sebenarnya ciri orang yang bermuka dua menurut Allah SWT?

ADVERTISEMENT

Ciri Orang yang Bermuka Dua Menurut Allah SWT dalam Al-Qur'an

Dalam Islam, orang yang bermuka dua merupakan salah satu orang munafik, dan termasuk tanda kemunafikan. Di samping itu, yang dimaksud dengan orang yang bermuka dua menurut Allah SWT adalah mereka yang mengaku beriman dan menyatakan keislamannya ketika berada di tengah-tengah kaum mukminin. Namun, ketika berada di hadapan kelompok mereka yang kafir, mereka kembali kepada kekufuran dan kesesatannya.

Mereka sering kali menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk memperdaya atau memperolok-olokkan kaum muslimin. Orang-orang seperti ini lebih berbahaya daripada orang kafir yang terang-terangan menunjukkan kekafirannya, karena mereka menyembunyikan niat buruk mereka di balik topeng keimanannya.

Ciri orang yang bermuka dua menurut Allah SWT ini telah ditegaskan dalam firman-Nya surah Al-Baqarah ayat 14,

وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْۙ اِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ

Artinya: "Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok."

Dalam buku Risalah Hati, Achmad Rozi El Eroy mengutip pendapat serupa yang diungkapkan Imam Nawawi,

"Yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini, yaitu orang yang datang kepada satu kelompok dengan menampakkan seolah-olah dirinya berada di pihak mereka dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi dalam waktu yang sama, dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal yang serupa."

Rasulullah SAW sangat mengecam orang yang bermuka dua. Mereka tidak hanya memiliki dua mulut dalam perkataan mereka di dunia, tapi mereka akan mendapatkan dua mulut pula di dalam neraka.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mempunyai dua muka di dunia, maka pada Hari Kiamat kelak dia akan diberi dua mulut dari api neraka." (HR Abu Daud dan Ad Darimi)

Dijelaskan lebih lanjut oleh Al-Alqami, "Orang yang bermuka dua ini diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu saat di dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia mempunyai dua mulut."

Sifat bermuka dua selalu menimbulkan kebencian di antara sesama, padahal mereka juga termasuk orang-orang yang paling dibenci oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

أَبْغَضُ خَلِيقَةِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الكَذَّابُونَ وَالْمُسْتَكْبِرُونَ وَالَّذِينَ يُكْثِرُونَ الْبَغْضَاءَ لِإِخْوَانِهِمْ فِي صُدُورِهِمْ فَإِذَا لَقُوهُمْ تَمَتَّقُوا لَهُمْ وَالَّذِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ كَانُوا بُطَاءً وَإِذَا دُعُوا إِلَى الشَّيْطَانِ وَأَمْرِهِ كَانُوا سِرَاعًا

Artinya: "Makhluk Allah yang paling dibenci oleh Allah adalah para pendusta, orang-orang yang sombong dan orang-orang yang memperbanyak kebencian terhadap teman-temannya dalam dada mereka, apabila mereka bertemu dengan teman-temannya, mereka bersikap ramah dan orang yang apabila diseru ke jalan Allah dan rasul-Nya, mereka itu lambat; sedang apabila diseru ke jalan setan dan aktivitasnya, maka mereka segera (melakukannya)."

Orang yang bermuka dua juga disebut sebagai im'ah atau orang yang tidak memiliki pendirian. Ibnu Mas'ud berkata, "Jangan kalian menjadi im'ah!" Mereka bertanya, "Apa yang dimaksudkan dengan im'ah itu?"

Ibnu Mas'ud menjawab, "Orang yang berjalan mengikuti kemana angin berhembus (tidak punya pendirian)."

Imam Ghazali juga mengungkapkan dalam Afat al-Lisan terjemahan Fuad Kauma, sifat bermuka dua ini lebih hina dan tercela dari pengadu domba. Bahkan, jika seandainya seseorang tidak memanipulasi perkataannya secara langsung, tetapi ikut mendorong adanya permusuhan pada kedua belah pihak, orang seperti ini juga termasuk bermuka dua.

Naudzubillah min dzalik.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads