Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaannya

Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaannya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Selasa, 26 Nov 2024 05:45 WIB
sholat tahiyatul masjid
Sholat Dhuha. Foto: iStock
Jakarta -

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sholat ini dikerjakan pada waktu matahari mulai naik setinggi tombak hingga mendekati waktu tergelincirnya matahari, kira-kira antara pukul 8 hingga pukul 11 siang.

Batas waktu sholat Dhuha tersebut mengacu pada sebuah hadits yang terdapat dalam buku Tuntunan Sholat Dhuha karya H. Sayuti, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat Awwabiin (sholat Dhuha) ketika anak unta itu merasa kepanasan." (HR Imam Ahmad dan Muslim)

Sholat Dhuha paling sedikit dikerjakan dalam 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat dengan setiap 2 rakaat diakhiri salam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut jumhur ulama, sholat Dhuha adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, ulama dari Mazhab Maliki dan Syafi'i menggolongkannya sebagai sunnah muakkadah, yakni ibadah sunnah yang sangat ditekankan pelaksanaannya. Sholat ini menjadi salah satu bentuk ketaatan yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT, sekaligus sarana untuk memperbanyak pahala.

Niat Sholat Dhuha

Setelah mengetahui hukum dan waktu Sholat Dhuha, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami niat sebelum melaksanakannya. Berikut adalah bacaan niat sholat Dhuha lengkap dengan Arab, Latin dan artinya.

ADVERTISEMENT

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh Dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha 2 rakaat, karena Allah ta'ala"

Tata Cara Sholat Dhuha

Tata cara sholat Dhuha sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya, baik dari segi gerakan maupun bacaan. Untuk memudahkan pemahaman, berikut tata cara sholat Dhuha lengkap dengan bacaannya mengacu pada buku Mukjizat Gerakan Sholat karangan Sagiran.

1. Berdiri Bagi yang Mampu

Gerakan berdiri dalam sholat Dhuha dilakukan hanya bagi yang mampu. Dimulai dengan posisi tubuh tegap, kaki dibuka sedikit agar seimbang, dan pandangan diarahkan ke tempat sujud. Kedua tangan diletakkan di samping tubuh sebelum melanjutkan takbiratul ihram.

2. Membaca Niat

Niat dilakukan bersamaan gerakan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga atau bahu. Posisi telapak tangan menghadap ke arah kiblat dengan jari-jari direnggangkan secara alami. Setelah itu, tangan diturunkan kembali ke posisi semula untuk bersiap melanjutkan gerakan berikutnya.

3. Takbiratul Ihram

Dalam sholat Dhuha, gerakan takbiratul ihram dimulai dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, dengan jari-jari direnggangkan secara alami dan telapak tangan menghadap ke kiblat.

Pada saat mengangkat tangan, ucapkan lafaz "Allahu Akbar" dengan suara yang cukup terdengar oleh diri sendiri. Setelah itu, tangan diturunkan dan diletakkan di dada lalu tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.

4. Membaca Surah Al-Fatihah

Dalam sholat Dhuha, setelah takbiratul ihram dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah. Membaca surah Al-Fatihah adalah rukun sholat yang sah, sehingga surah ini harus dibaca. Sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca doa isti'adzah dan basmalah.

5. Melakukan Rukuk

Dalam sholat Dhuha, gerakan rukuk dilakukan dengan mengucapkan takbir sambil mengangkat kedua tangan, seperti saat takbiratul ihram. Setelah itu, tubuh membungkuk hingga punggung sejajar dengan lantai. Posisi tangan diletakkan di atas lutut sambil menggenggamnya dengan jari-jari yang terbuka.

Lalu membaca doa rukuk sebanyak tiga kali, berikut bacaan doanya.

سُبْحَانَ رَبِّيَ العَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhana rabbiyal'adhiimi wabihamdih.

Artinya: "Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepada-Nya."

6. Bangkit dari Rukuk dan Iktidal

Gerakan bangkit dari rukuk dilakukan dengan perlahan, sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah". Saat bangkit, disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, seperti saat takbiratul ihram. Setelah itu, posisi tubuh berdiri tegak lurus, dengan kedua tangan diturunkan dan diletakkan kembali di samping tubuh.

Setelah berada dalam posisi iktidal, dilanjutkan dengan membaca doa:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاءِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaa wa mil-ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu."

7. Sujud

Gerakan sujud dimulai dengan mengucapkan takbir "Allahu Akbar" sambil turun ke posisi sujud. Turunlah dengan mendahulukan kedua lutut, diikuti oleh kedua tangan dan terakhir dahi yang menyentuh lantai. Posisi sujud melibatkan tujuh anggota badan, yaitu kedua lutut, kedua tangan, kedua kaki, dan dahi.

Saat sujud, letakkan kedua tangan di lantai dengan jari-jari menghadap ke arah kiblat. Jarak antara kedua lutut direnggangkan, sedangkan kedua tumit dirapatkan. Dalam posisi sujud, bacalah doa berikut sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku lagi Maha Tinggi dan aku memuji kepada-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, bangkitlah dengan membaca takbir dan mengambil posisi duduk di antara dua sujud. Posisi duduk ini dikenal sebagai duduk iftirasy, yakni telapak kaki kiri dijadikan alas untuk duduk, sementara telapak kaki kanan ditegakkan.

Tangan diletakkan di atas paha dengan ujung jari-jari menyentuh lutut. Tangan kanan diletakkan di lutut kanan dan tangan kiri di lutut kiri, seolah-olah menggenggam lutut. Selama duduk, bacalah doa berikut dengan khusyuk:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, belas kasihilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rejeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku."

9. Sujud Kedua

Sujud kedua dilakukan setelah bangkit dari posisi duduk di antara dua sujud. Gerakannya sama seperti sujud pertama, yaitu dimulai dengan mengucapkan takbir "Allahu Akbar" sambil menurunkan badan secara perlahan.

10. Tuma'ninah di Setiap Gerakan Rukuk, Sujud, Iktidal dan Duduk

Dalam setiap gerakan sholat, tuma'ninah adalah kondisi di mana seseorang berhenti sejenak pada setiap gerakan sholat, seperti rukuk, sujud, iktidal, dan duduk. Tuma'ninah memastikan bahwa tubuh diam dalam posisi tertentu sebelum melanjutkan ke gerakan berikutnya. Lamanya cukup untuk membaca bacaan wajib satu kali secara tartil dan khusyuk.

11. Bangkit dari Sujud untuk Rakaat Kedua

Setelah selesai sujud kedua, bangkitlah untuk memulai rakaat kedua. Gerakan ini dilakukan dengan bertumpu pada kedua lutut sambil mengucapkan takbir "Allahu Akbar". Pada rakaat kedua, gerakan dan bacaan dilakukan sama seperti rakaat pertama, hanya saja tidak perlu membaca doa iftitah dan isti'adzah di awal rakaat.

12. Duduk Tasyahud Akhir

Gerakan sebelum terakhir dalam sholat Dhuha adalah duduk tasyahud akhir, duduk tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir dengan posisi duduk tawarruk.

Posisi ini dilakukan dengan cara memajukan kaki kiri, sementara kaki kanan ditegakkan. Tubuh duduk di atas bokong dengan posisi santai namun tetap menjaga keseimbangan. Tangan kanan diletakkan di atas paha kanan dengan ibu jari menunjuk arah kiblat, sementara tangan kiri di atas paha kiri, dengan posisi jari-jari menghadap kiblat.

Saat duduk tasyahud akhir, bacalah doa berikut:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Allahhumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."

13. Salam

Gerakan terakhir dalam sholat Dhuha adalah mengucapkan salam. Salam dilakukan dengan cara menolehkan kepala ke arah kanan sambil membaca doa salam berikut:

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi.

Artinya: "Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian."

Setelah salam pertama ke arah kanan, kepala kembali menghadap ke depan sejenak, lalu menoleh ke arah kiri dengan mengulang bacaan salam yang sama. Rasulullah SAW mengajarkan salam ini dilakukan hingga tampak jelas bagian pipi beliau dari sisi yang berlawanan. Salam menandakan penutupan ibadah sholat Dhuha dengan penuh kekhusyukan, sebagai tanda bahwa ibadah telah selesai.

Doa setelah Sholat Dhuha

Berikut adalah bacaan doa yang dianjurkan setelah melaksanakan sholat Dhuha.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya: "Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu.

Ya Allah, jika rezeki masih di atas langit, turunkanlah, dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah. Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads