Niat Mandi Jumat, Tata Cara dan Hukum Melaksanakannya

Niat Mandi Jumat, Tata Cara dan Hukum Melaksanakannya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Jumat, 22 Nov 2024 11:01 WIB
Ilustrasi cara mandi wajib laki-laki
Mandi. Foto: Dok. Canva
Jakarta -

Mandi Jumat adalah sunnah bagi laki-laki muslim sebelum sholat Jumat. Dalam pelaksanaannya, mandi Jumat biasa diawali dengan niat. Berikut bacaannya.

Hari Jumat sendiri dianggap sebagai hari besar dalam Islam karena pada hari ini umat Islam berkumpul untuk beribadah dan sholat berjamaah. Oleh karena itu, mandi pada hari Jumat bertujuan agar seseorang berada dalam keadaan bersih dan suci ketika menghadiri pertemuan ibadah tersebut.

Dalam kitab Fiqh as-Sunnah karangan Sayyid Sabiq terjemahan Abu Aulia dan Abu Syauqina terdapat hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi orang yang mimpi basah. Begitu juga dengan siwak. Dan (dianjurkan juga) untuk memakai wewangian jika ia mampu." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits ini, kata "wajib" bermakna "sangat dianjurkan." Anjuran ini berlaku untuk orang yang telah balig, sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah sholat Jumat.

ADVERTISEMENT

Hukum Melaksanakan Mandi Jumat

Mengutip dari buku Eksiklopedia Ibadah Jumat yang ditulis oleh Wawan Shofwan Sholehudin, mandi jumat memiliki hukum wajib bagi seseorang yang hendak melaksanakan sholat Jumat dalam keadaan telah berhadas besar. Rasulullah SAW menganjurkan tajdidul gusli atau memperbarui mandi untuk menjaga kesegaran tubuh saat melaksanakan ibadah yang mulia ini. Hal ini ditekankan agar umat Islam menghadiri sholat Jumat dalam kondisi bersih dan suci, baik dari sisi jasmani maupun rohani.

Bagi yang telah melaksanakan mandi namun kesegaran tubuhnya mulai pudar, seperti timbulnya bau tak sedap, sangat dianjurkan untuk memperbarui mandi sebelum berangkat ke masjid. Namun, jika seseorang tidak sempat melakukan mandi ulang, cukup dengan berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Wudhu ini tetap membuat sholat Jumat sah selama tidak ada hadas besar yang belum dihilangkan.

Dalam kondisi khusus, seperti saat bepergian (safar) yang menyulitkan untuk mandi, Islam memberikan keringanan berupa tayamum sebagai pengganti. Meski demikian, mandi Jumat tetap menjadi pilihan terbaik apabila memungkinkan, karena menjaga kebersihan adalah bagian dari adab Islam yang selalu diutamakan.

Bacaan Niat Mandi Jumat

Berikut bacaan niat dari mandi Jumat:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُورِ الْجُمْعَةِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla li-hudhûril-jum'ati sun- natan lillâhi ta âlâ.

Artinya: "Saya berniat mandi untuk menghadiri sholat Jumat sebagai sunnah karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Mandi Jumat

Mandi Jumat pada dasarnya memiliki hukum yang sama dengan mandi junub. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan seluruh tubuh dari hadas besar atau kecil sehingga tubuh menjadi suci. Dengan memenuhi ketentuan ini, mandi Jumat dianggap sah dan sempurna.

Berikut langkah-langkah tata cara mandi Jumat menurut sumber sebelumnya yang dianjurkan:

  1. Membaca niat mandi Jumat
  2. Mulailah mandi Jumat dengan mencuci kedua tangan, dilanjutkan dengan membersihkan kemaluan menggunakan tangan kiri.
  3. Setelah membersihkan kemaluan, lanjutkan dengan berwudhu secara sempurna (isbag) seperti yang dilakukan sebelum sholat.
  4. Disarankan untuk mencuci kaki di bagian akhir mandi sebagai bentuk penyempurnaan pembersihan tubuh.
  5. Saat melakukan mandi Jumat, pastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat dari aliran air.
  6. Dianjurkan untuk menyikat gigi atau menggunakan siwak sebagai bagian dari menjaga kebersihan tubuh saat mandi Jumat.

Waktu Sunnah Mandi Jumat

Mandi Jumat adalah sunnah yang sangat dianjurkan sebagai persiapan sebelum melaksanakan ibadah sholat Jumat. Waktu terbaik untuk mandi Jumat dimulai sejak masuk waktu subuh atau terbit fajar seperti yang dijelaskan pada sumber sebelumnya.

Meski demikian, waktu yang paling utama untuk melaksanakannya adalah menjelang keberangkatan menuju masjid, sehingga tubuh masih segar saat mengikuti ibadah berjamaah. Jika seseorang sudah mandi sejak subuh, disarankan untuk memperbarui kesegaran mandinya dengan mandi ulang (tajdidul wudhu) agar kebersihan tubuh tetap terjaga.

Namun, jika tidak memungkinkan untuk mandi ulang, cukup lakukan wudhu sebagai pengganti. Hal ini tetap menjaga kesucian diri untuk melaksanakan sholat Jumat dengan khusyuk.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads