Niat Puasa Daud dan Keistimewaan Melakukannya

Niat Puasa Daud dan Keistimewaan Melakukannya

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Kamis, 31 Okt 2024 18:30 WIB
Jadwal Puasa Sunnah September 2024
Foto: Ilustrasi: M Fakhry Arrizal/detikcom
Jakarta -

Puasa sunnah merupakan salah satu ibadah pelengkap yang selalu dilaksanakan oleh para nabi. Di antara nabi yang terkenal dengan amalan puasanya adalah Nabi Daud AS.

Karena ketekunan Nabi Daud AS dalam menjalankan puasanya, puasa tersebut kemudian dikenal dengan puasa daud. Rasululllah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa daud, karena puasa ini memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT. Berikut adalah penjelasan mengenai puasa daud.

Pengertian Puasa Daud

Dalam buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari yang ditulis oleh Kh Muhammad Habibillah dijelaskan bahwa sesuai dengan namanya, puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Daud AS. Pelaksanaan puasa sunnah ini yaitu dengan berpuasa sehari, kemudian tidak berpuasa pada hari berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kata lain, puasa daud ini dilaksanakan secara selang-seling.

Namun, jika waktu untuk berpuasa tersebut bertepatan dengan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, maka puasa sunnah ini tetap tidak boleh dilaksanakan.

ADVERTISEMENT

Meskipun puasa daud ini awalnya hanya dilakukan oleh Nabi Daud AS saja, Rasulullah SAW tetap menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa ini.

Bacaan Niat Puasa Daud

Niat puasa daud berbeda dengan puasa sunnah pada umumnya. Berikut adalah niat puasa daud yang dikutip dari Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah yang ditulis oleh Nur Solikhin.

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma daawuuda sunnatal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa daud sunnah karena Allah Ta'ala."

Keistimewaan Puasa Daud

Mengutip kembali buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari, puasa daud yang dianjurkan Rasulullah SAW ini memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT. Berikut adalah keistimewaan dari puasa daud.

1. Puasa yang Paling Afdhal

Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa daud adalah puasa yang paling afdhal di sisi Allah SWT. Anjuran dan kutamaan puasa daud ini ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya berikut ini.

صُمْ أَفْضَلَ الصِّيَامِ عِنْدَ اللَّهِ صَوْمَ دَاوُدَ - عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.

"Kerjakanlah puasa yang paling afdhal di sisi Allah, itulah puasa Daud AS. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Muslim)

2. Puasa yang Paling Utama

Rasulullah SAW juga memberitakan bahwa puasa daud adalah puasa yang paling utama. Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya,

صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامِ وَهُوَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ فَقُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ.

"Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa Nabi Daud, dan puasa yang paling utama. (Abdullah bin Amr) berkata, 'Saya sanggup yang lebih baik dari itu. Nabi bersabda, "Tak ada yang lebih baik daripada puasa Nabi Daud itu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ أَفْضَلُ الصَّوْمِ صَوْمُ أَخِي دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.

"Dari Abdullah bin Amru ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Puasa yang paling utama adalah puasa saudaraku Daud, ia sehari berpuasa dan sehari berbuka." (HR. Tirmidzi).

3. Puasa yang Paling Disukai Allah SWT

Selain merupakan puasa yang paling afdhal dan utama, puasa daud juga merupakan puasa yang paling disukai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلَاةِ إِلَى اللهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُوْمُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.

"Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah ialah salat Nabi Daud. Ia biasa tidur pada pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir, dan tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan, ia biasa berpuasa sehari dan buka sehari." (HR. Bukhari dan Muslim).




(lus/lus)

Hide Ads