Orang munafik kerap kali disebut sebagai orang bermuka dua. Allah SWT sangat membenci orang seperti ini karena prilakunya sangat berbahaya.
Mengacu pada buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV karya Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin, kelompok orang munafik disebut sebagai munafikun. Istilah munafik berasal dari bahasa Arab, yaitu munafiq, yang berarti orang munafik
Saking berbahayanya, dalam Al-Qur'an ada surat yang membahas mengenai sifat munafik yang dinamai surat Al-Munafiqun. Selain itu, dalam surah At-Taubah ayat 68, Allah juga memberikan ancaman kepada orang-orang munafik. Allah SWT berfirman,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ هِىَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
Artinya: "Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal."
Pengertian Orang Munafik
Mengutip buku Membongkar Ciri Kaum Munafik oleh Sayid Ali Khamene'i dkk., kata munafik (munafiq) berasal dari bahasa Arab infaq atau kemunafikan. Istilah munafik merujuk kepada seseorang yang realitas batinnya berbeda dari penampilan luarnya, dengan kata lain orang yang bermuka dua.
Lalu dalam buku Akidah Akhlak Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas 12 oleh Toto Edidarmo, MA dkk., orang munafik berpotensi memiliki kepribadian ganda. Ketika berperan sebagai orang saleh, dia berpura-pura dan ketika menjadi penjahat, dia tidak merasa berbuat jahat.
Orang-orang munafik diibaratkan sebagai musuh dalam selimut yang siap menghadirkan umat Islam. Sebab, dalam kepura-puraan memeluk agama Islam, mereka menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi Islam dan menghancurkannya.
Perbuatan seperti ini dianggap lebih keji dibandingkan perbuatan kaum kafir yang terang-terangan dalam memusuhi Islam. Mereka juga disamakan dengan orang-orang fasiq, yakni orang yang telah keluar dari jalan kebenaran dan memilih jalan kesesatan.
Ciri-Ciri Orang Munafik
Di dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat yang menyebutkan mengenai ciri dari orang munafik. Mengutip buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5 karya Drs. H. Ahmad Syatibi, MA., berikut ini beberapa ayat suci Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai ciri-ciri orang munafik:
1. Berbohong
Disebutkan dalam firman-Nya yang berbunyi:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ
Artinya: Di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang mukmin. (QS Al-Baqarah: 8)
2. Berbuat Kerusakan di Bumi
Diterangkan dalam firman-Nya:
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
Artinya: Apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi," mereka menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan." (QS Al-Baqarah: 11)
3. Sombong
Disebutkan dalam firman-Nya yang berbunyi:
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman," mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang picik akalnya itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu. (QS Al-Baqarah: 13)
4. Bermuka Dua
Disebutkan dalam firman-Nya yang berbunyi:
وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْۙ اِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
Artinya: Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok." (QS Al-Baqarah: 14)
5. Pendusta
Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
اِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ - ١
Artinya: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta." (QS. Al Munafiqun: 1)
6. Malas Beribadah
Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ - ١٤٢
Artinya: "Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa: 142)
7. Mengajak pada Kemungkaran
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ - ٦٧
Artinya: "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik." (Q.S At-Taubah: 67)
8. Suka Mencela Orang yang Berbuat Kebaikan
Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya berikut:
اَلَّذِيْنَ يَلْمِزُوْنَ الْمُطَّوِّعِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى الصَّدَقٰتِ وَالَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ اِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُوْنَ مِنْهُمْ ۗسَخِرَ اللّٰهُ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ - ٧٩
Artinya: "(Orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS. At-Taubah: 79)
9. Suka Menipu
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ - ٨ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ - ٩
Artinya: "Dan di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari." (QS. Al Baqarah: 8-9)
Baca juga: 8 Nama Neraka dan Golongan yang Menghuninya |
Cara Menghindari Sifat Munafik
Orang munafik diancam Allah akan mendapat balasan yang pedih. Seringkali orang munafik digambarkan sebagai orang tuli, bisu, dan buta karena mereka sengaja menutup telinga, mulut dan mata terlebih lagi menutup hati dari petunjuk Allah dan Rasulnya.
Sifat munafik sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, oleh sebab itu kita harus menghindarinya. Mengutip Akidah Akhlah Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4 karya Drs. H. Abdul Rosyid, M.Pd., cara untuk menghindari sifat munafik antara lain sebagai berikut:
- Biasakanlah untuk bersikap jujur, baik dalam ucapan maupun tindakan.
- Biasakanlah untuk menepati janji jika sudah membuat kesepakatan.
- Biasakanlah hidup disiplin.
- Biasakanlah untuk membuat orang lain senang, baik melalui ucapan maupun tindakan.
- Apabila diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang baik, kerjakanlah dengan sebaik-baiknya.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi