Dosa Jariyah: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghapusnya

Dosa Jariyah: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghapusnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 29 Okt 2024 08:00 WIB
serious muslim woman and a very upset man in the background, theyre arguing
Ilustrasi dosa jariyah (Foto: iStock)
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, kita sering mendengar istilah pahala jariyah. Pahala jariyah adalah amal baik yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya sudah meninggal dunia.

Namun, tahukah Anda bahwa selain pahala jariyah, ada juga yang disebut dengan dosa jariyah?

Dosa jariyah adalah kebalikan dari pahala jariyah. Ini adalah dosa yang terus mengalir dan tidak berhenti, meskipun pelakunya sudah tidak lagi melakukan perbuatan dosa tersebut. Dosa jariyah bisa diibaratkan seperti sungai yang terus mengalir, membawa serta dosa-dosa yang terus bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Dosa Jariyah

Secara sederhana, dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir akibat perbuatan buruk yang kita lakukan di masa lalu. Perbuatan buruk tersebut bisa berupa ucapan, tindakan, atau bahkan pemikiran yang negatif.

Mengutip buku Memang untuk Dibaca; Kisah Islami Inspiratif Pembangun Jiwa oleh Rian Hidayat, dosa jariyah akan terus mengikuti kita, bahkan setelah kita meninggal dunia. Selama dampak dari perbuatan buruk tersebut masih dirasakan oleh orang lain.

ADVERTISEMENT

Contoh Dosa Jariyah

Ustazah Umi A Khalil dalam bukunya Jangan Baca Buku Ini Jika Belum Ingin Taubat, menjelaskan beberapa contoh dosa jariyah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Menyediakan Sarana bagi Orang Lain untuk Melakukan Dosa

Berarti memberikan atau memfasilitasi segala sesuatu yang memudahkan orang lain melakukan perbuatan yang dianggap dosa. Hal ini bisa berupa menyediakan tempat, alat, atau kesempatan yang memungkinkan seseorang terlibat dalam tindakan yang melanggar ajaran agama atau moral, meskipun pelaku penyediaan tersebut tidak ikut serta secara langsung dalam perbuatan dosanya.

Mengajar atau Mengajak Orang Lain Melakukan Perbuatan Dosa

Jika kita mengajarkan atau mengajak orang lain melakukan perbuatan dosa, maka kita akan turut menanggung dosa mereka.

Menjadi Pelopor Suatu Dosa

Artinya menjadi orang pertama yang memulai suatu perbuatan dosa, sehingga orang lain cenderung meniru atau mengikutinya. Ini merujuk pada tindakan memulai perilaku buruk atau melanggar ajaran agama, yang kemudian berdampak pada orang lain yang melakukan dosa serupa.

Dalam konteks ini, pelopor dosa bukan hanya bertanggung jawab atas dosanya sendiri, tetapi juga dapat turut menanggung dosa mereka yang mengikutinya dalam perbuatan tersebut.

Meskipun dia tidak mengajak orang lain berbuat dosa, tindakannya menjadi penyebab orang lain melakukan dosa.

Cara Menghindari Dosa Jariyah

Untuk menghindari dosa jariyah, kita perlu berusaha untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan:

1. Berhati-hati dalam Berbicara

Sebelum berbicara, pikirkan terlebih dahulu apakah ucapan kita akan menyakiti hati orang lain atau tidak.

2. Menjaga Lisan dari Ghibah dan Fitnah

Hindari membicarakan keburukan orang lain atau menyebarkan berita bohong.

3. Berbuat Baik kepada Sesama

Lakukanlah kebaikan kepada siapa saja, tanpa memandang status sosial atau agama.

4. Bertobat dan Memohon Ampunan

Jika kita telah melakukan kesalahan, segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Cara Menghapus Dosa Jariyah

Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam bukunya, Cara Bertaubat Menurut Al-Qur'an dan Sunnah, memberikan penekanan pada pentingnya tobat nasuha sebagai solusi menghapus dosa jariyah. Tobat yang sejati, yang dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas karena Allah, menjadi kunci utama.

Namun, jika dosa jariyah tersebut menyangkut hak-hak manusia, maka proses penyucian diri tidak cukup hanya dengan tobat. Kita wajib memohon maaf kepada pihak yang telah dizalimi dan melunasi segala kewajiban yang terutang.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads