7 Ciri-ciri orang yang Dicintai Allah SWT yang Dijelaskan Al-Qur'an dan Hadits

7 Ciri-ciri orang yang Dicintai Allah SWT yang Dijelaskan Al-Qur'an dan Hadits

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 16 Okt 2024 09:30 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi tobat (Foto: Getty Images/Gogosvm)
Jakarta -

Menjadi orang yang dicintai Allah SWT adalah dambaan setiap muslim yang beriman. Allah SWT adalah Maha Pemurah, Maha Penyayang, dan Maha Pengasih, namun ada hamba-hamba pilihan yang mendapatkan cinta-Nya secara istimewa.

Ciri-ciri orang yang dicintai Allah SWT dapat terlihat dari perilaku dan amal kesehariannya, yang mencerminkan ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah-Nya. Sebagian dari ciri-ciri ini dijelaskan dalam berbagai firman-Nya yang memberikan petunjuk tentang bagaimana seseorang bisa mendekatkan diri kepada kasih sayang Allah SWT.

Hamba yang dicintai Allah SWT akan selalu dilimpahi perlindungan, keberkahan, serta ketenangan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengenali dan berusaha mengamalkan ciri-ciri tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri Orang yang Dicintai Allah

Menurut Adnan Tharsyah dalam bukunya Manusia yang Dicintai & Dibenci Allah, terdapat golongan orang yang mendapat kasih sayang Allah SWT dan senantiasa berada di jalan-Nya.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah.

ADVERTISEMENT

1. Orang yang Bertakwa

Ciri pertama dari orang-orang yang dicintai Allah SWT adalah mereka yang bertakwa, atau disebut dengan muttaqin. Mereka adalah hamba-hamba yang senantiasa menepati janji, menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, serta selalu taat dan patuh terhadap perintah-Nya, dengan mengikuti syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 4.

Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‘Ψ§ Ψ§Ω„ΩŽΩ‘Ψ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΨ§Ω‡ΩŽΨ―Ω’Ψͺُّمْ Ω…ΩΩ‘Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ΄Ω’Ψ±ΩΩƒΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ«ΩΩ…ΩŽΩ‘ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩŽΩ†Ω’Ω‚ΩΨ΅ΩΩˆΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ω€Ω‹Ω”Ψ§ ΩˆΩŽΩ‘Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΨΈΩŽΨ§Ω‡ΩΨ±ΩΩˆΩ’Ψ§ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩŽΨ­ΩŽΨ―Ω‹Ψ§ فَاَΨͺΩΩ…ΩΩ‘ΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΩ…Ω’ ΨΉΩŽΩ‡Ω’Ψ―ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ اِلٰى Ω…ΩΨ―ΩŽΩ‘Ψͺِهِمْۗ Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ الْمُΨͺΩŽΩ‘Ω‚ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: (Ketetapan itu berlaku,) kecuali atas orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi (isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seseorang pun yang memusuhi kamu. Maka, terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

2. Orang yang Bertawakal

Orang yang dicintai oleh Allah SWT yang selanjutnya adalah mereka yang senantiasa bertawakal kepada Allah.

Secara bahasa, tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah melakukan segala ikhtiar. Sifat ini merupakan bentuk tertinggi dari kecintaan seseorang kepada Allah SWT. Dalam surah Ali Imran ayat 159, Allah SWT menegaskan pentingnya tawakal.

ΩΩŽΨ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨ©Ω Ω…ΩΩ‘Ω†ΩŽ اللّٰهِ لِنْΨͺَ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ۚ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ’ كُنْΨͺَ ΩΩŽΨΈΩ‹Ω‘Ψ§ ΨΊΩŽΩ„ΩΩŠΩ’ΨΈΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩ„Ω’Ψ¨Ω Ω„ΩŽΨ§Ω†Ω’ΩΩŽΨΆΩΩ‘ΩˆΩ’Ψ§ مِنْ Ψ­ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩƒΩŽ Ϋ– ΩΩŽΨ§ΨΉΩ’ΩΩ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ΄ΩŽΨ§ΩˆΩΨ±Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ فِى Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΩ…Ω’Ψ±ΩΫš فَاِذَا ΨΉΩŽΨ²ΩŽΩ…Ω’Ψͺَ فَΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩŽΩ‘Ω„Ω’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ اللّٰهِ Ϋ— Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ الْمُΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩΩ‘Ω„ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

3. Orang yang Sabar

Orang yang sabar adalah salah satu ciri hamba yang dicintai Allah SWT, karena kesabaran menunjukkan kekuatan iman dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup. Allah SWT menjanjikan ganjaran besar bagi orang-orang yang sabar.

Dalam surah Ali Imran ayat 146, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang sabar adalah mereka yang dicintai-Nya. Kesabaran di sini mencakup keteguhan dalam menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat, serta menghadapi berbagai ujian dari Allah SWT.

ΩˆΩŽΩƒΩŽΨ§ΩŽΩŠΩΩ‘Ω†Ω’ مِّنْ Ω†ΩŽΩ‘Ψ¨ΩΩŠΩΩ‘ Ω‚Ω°ΨͺΩŽΩ„ΩŽΫ™ Ω…ΩŽΨΉΩŽΩ‡Ω— Ψ±ΩΨ¨ΩΩ‘ΩŠΩΩ‘ΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩƒΩŽΨ«ΩΩŠΩ’Ψ±ΩŒΫš ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ‡ΩŽΩ†ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω„ΩΩ…ΩŽΨ’ Ψ§ΩŽΨ΅ΩŽΨ§Ψ¨ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩΩΩŠΩ’ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„Ω اللّٰهِ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΆΩŽΨΉΩΩΩΩˆΩ’Ψ§ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩƒΩŽΨ§Ω†ΩΩˆΩ’Ψ§ Ϋ— ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡Ω ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘Ω°Ψ¨ΩΨ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar.

4. Orang yang Berjihad

Ciri lain dari orang yang dicintai Allah SWT adalah mereka yang berjihad di jalan-Nya, yaitu berjuang dengan sungguh-sungguh untuk membela agama dan menegakkan kebenaran. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya pada surah As-Saff ayat 4.

Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ Ψ§Ω„ΩŽΩ‘Ψ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩŠΩΩ‚ΩŽΨ§ΨͺΩΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩΩΩŠΩ’ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„ΩΩ‡Ω– Ψ΅ΩŽΩΩ‹Ω‘Ψ§ ΩƒΩŽΨ§ΩŽΩ†ΩŽΩ‘Ω‡ΩΩ…Ω’ Ψ¨ΩΩ†Ω’ΩŠΩŽΨ§Ω†ΩŒ Ω…ΩŽΩ‘Ψ±Ω’Ψ΅ΩΩˆΩ’Ψ΅ΩŒ

Artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kukuh.

5. Orang yang Adil

Orang-orang yang adil adalah mereka yang senantiasa menegakkan kebenaran dan bertindak berdasarkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Ma'idah ayat 42.

Ψ³ΩŽΩ…Ω‘Ω°ΨΉΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω„ΩΩ„Ω’ΩƒΩŽΨ°ΩΨ¨Ω Ψ§ΩŽΩƒΩ‘Ω°Ω„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ لِلسُّحْΨͺِۗ ΩΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ Ψ¬ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘ΩΩˆΩ’ΩƒΩŽ ΩΩŽΨ§Ψ­Ω’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ Ψ§ΩŽΨΉΩ’Ψ±ΩΨΆΩ’ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ ΫšΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ Ψͺُعْرِآْ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΩ‘ΨΆΩΨ±ΩΩ‘ΩˆΩ’ΩƒΩŽ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ω€Ω‹Ω”Ψ§ Ϋ— ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ Ψ­ΩŽΩƒΩŽΩ…Ω’Ψͺَ ΩΩŽΨ§Ψ­Ω’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ بِالْقِسْطِۗ Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΩ‚Ω’Ψ³ΩΨ·ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

6. Orang yang Bertobat

Ciri keenam dari orang yang dicintai Allah SWT adalah mereka yang bertobat, yaitu mereka yang menyadari kesalahan dan berusaha memperbaiki diri dengan tulus. Allah SWT menyambut hamba-Nya yang bertobat dengan penuh kasih sayang, serta menjanjikan ampunan dan rahmat bagi mereka yang sungguh-sungguh kembali kepada-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 222,

ΩˆΩŽΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€ΩŽΩ”Ω„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’ΨΆΩ Ϋ— قُلْ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§ΩŽΨ°Ω‹Ω‰Ϋ™ ΩΩŽΨ§ΨΉΩ’ΨͺΩŽΨ²ΩΩ„ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω†ΩΩ‘Ψ³ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘ΩŽ فِى Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’ΨΆΩΫ™ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩΩˆΩ’Ω‡ΩΩ†ΩŽΩ‘ حَΨͺΩ‘Ω°Ω‰ ΩŠΩŽΨ·Ω’Ω‡ΩΨ±Ω’Ω†ΩŽ ۚ فَاِذَا ΨͺΩŽΨ·ΩŽΩ‡ΩŽΩ‘Ψ±Ω’Ω†ΩŽ ΩΩŽΨ£Ω’ΨͺΩΩˆΩ’Ω‡ΩΩ†ΩŽΩ‘ مِنْ Ψ­ΩŽΩŠΩ’Ψ«Ω Ψ§ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽΩƒΩΩ…Ω اللّٰهُ Ϋ— Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘ΩˆΩŽΩ‘Ψ§Ψ¨ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΩŠΩΨ­ΩΨ¨ΩΩ‘ الْمُΨͺΩŽΨ·ΩŽΩ‡ΩΩ‘Ψ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah suatu kotoran." Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

7. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil adalah individu yang mempertimbangkan segala sesuatu demi kebaikan umat. Keadilannya tercermin dalam cara memimpin dan menegakkan hukum.

Mereka yang dianggap sebagai pemimpin adil adalah pemimpin yang menjaga syariat, melindungi hak-hak dan kepemilikan, memerangi musuh, menjatuhkan hukuman kepada mereka yang berbuat kerusakan, serta melaksanakan hudud atau batasan-batasan yang telah ditetapkan.

Rasulullah SAW bersabda,

Ω†ΩŽΩ‘ Ψ£ΩŽΨ­ΩŽΨ¨ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω†ΩŽΩ‘Ψ§Ψ³Ω Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΨΉΩŽΨ²ΩŽΩ‘ ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΩ„ΩŽΩ‘ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ مِنْهُ Ω…ΩŽΨ¬Ω’Ω„ΩΨ³Ψ§Ω‹ Ψ₯ΩΩ…ΩŽΨ§Ω…ΩŒ ΨΉΩŽΨ§Ψ―ΩΩ„ΩŒ

Artinya: "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan memiliki kedudukan paling dekat adalah pemimpin adil." (HR At Tirmidzi)




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads