Surat Ali 'Imran Ayat 19 Arab, Latin dan Isinya

Surat Ali 'Imran Ayat 19 Arab, Latin dan Isinya

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 01 Okt 2024 20:02 WIB
al-quran hikmah
Ilustrasi Al-Qur'an surat Ali Imran Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Allah SWT melalui firman-Nya dalam surat Ali 'Imran ayat 19 menegaskan bahwa Islam menjadi satu-satunya agama yang diridhai.

Islam merupakan agama yang membawa kebaikan bagi alam semesta. Agama ini dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Mengutip buku Al-Lu'lu' wa Al-Marjan karya H. Brilly El-Rasheed, dijelaskan bahwa setiap nabi dan rasul diutus Allah SWT untuk mengajarkan ajaran Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap muslim yang meyakini Islam dengan sungguh-sungguh maka akan menjalani setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Muslim demikian akan mendapat balasan surga, sebagaimana dijelaskan dalam hadits.

Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua perkara yang pasti." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah dua perkara yang pasti itu?" Beliau bersabda, "Siapa yang meninggal dunia dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu niscaya ia masuk neraka dan siapa yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu niscaya ia masuk surga." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Surat Ali 'Imran Ayat 19

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

Arab-Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī'ul-ḥisāb

Artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."

Tafsir Surat Ali 'Imran Ayat 19

Merujuk Tafsir Ibnu Katsir, firman Allah SWT dalam surat Ali 'Imran ayat 19 yang menyebutkan, "(Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam)" ini adalah berita dari Allah SWT, bahwa tidak ada agama yang diterima di sisi-Nya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul dengan apa yang mereka bawa dari Allah SWT pada setiap waktu, hingga akhirnya ditutup oleh Nabi Muhammad SAW yang mana semua jalan menuju Allah SWT itu terhalang kecuali melalui nabi Muhammad SAW.

Lebih lanjut Ibnu Katsir menafsirkan, dalam ayat ini Allah SWT juga memberitahukan bahwa agama yang diterima di sisi-Nya adalah Islam, (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam), yaitu bahwa Allah SWT, para malaikat dan orang-orang yang memiliki pengetahuan dari golongan manusia bersaksi bahwa agama yang ada di sisi Allah SWT adalah Islam.

Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa mereka yang telah diberi Kitab sebelumnya. Mereka berbeda pendapat setelah bukti-bukti yang jelas diberikan kepada mereka dengan pengutusan para rasul dan penurunan kitab-kitab kepada mereka.

Allah SWT berfirman: (Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka) yaitu mereka bertikai saling dengki satu sama lain karena kedengkian dan kebencian mereka. Ada di antara mereka yang membawa kedengkian itu terhadap yang lain sehingga mereka menentangnya dalam perkataan dan perbuatan, meskipun itu benar.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah), yaitu barang siapa mengingkari apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya (maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya) yaitu sesungguhnya Allah SWT akan membalas hal tersebut dan akan menghisabnya atas pendustaannya, serta aka menghukumnya atas pertentangannya terhadap kitab-Nya.

Kemudian dalam tafsir ringkas Kementerian Agama (Kemenag) RI dijelaskan bahwa ayat ini berisi penegasan tentang kebenaran Islam yang inti ajarannya adalah tauhid.

"Sesungguhnya agama yang benar dan diridai di sisi Allah ialah Islam, yang inti ajarannya adalah tauhid. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab, yakni para penganut Yahudi dan Nasrani, terhadap kebenaran Islam, kecuali atau justru setelah mereka memperoleh pengetahuan tentang hal itu, bukan karena ketidaktahuan," jelas tafsir tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan, siapa pun yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah SWT, baik yang tertulis maupun yang tak tertulis, maka sungguh, Allah SWT sangat cepat perhitungan-Nya terhadap amal-amal hamba-Nya.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads