Al-Qur'an Merupakan Pesan Allah SWT untuk Manusia agar Berbuat Baik

Al-Qur'an Merupakan Pesan Allah SWT untuk Manusia agar Berbuat Baik

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 01 Okt 2024 09:30 WIB
al-quran hikmah
Al-Qur'an. Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Sejalan dengan kedudukannya, membekali Nabi Muhammad SAW dengan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup bagi umatnya, petunjuk jalan menuju keridaan-Nya untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.

Dikutip dari buku Mukjizat Al-Qur'an karya Quraish Shihab, ayat-ayat Al-Qur'an turun sedikit demi sedikit, selama dua puluh dua tahun, dua bulan, dan dua puluh dua hari. Terkadang yang turun belasan ayat, terkadang pula hanya beberapa ayat, bahkan pernah hanya satu ayat.

Berapa pun ayat yang turun, Rasulullah SAW selalu menyampaikan kepada penulis-penulis wahyu berdasarkan petunjuk Allah SWT yang disampaikan oleh malaikat Jibril bahwa ayat yang baru saja diterimanya merupakan lanjutan dari ayat yang sebelumnya telah turun, atau ayat tersebut merupakan awal dari suatu surah dan lanjutannya belum lagi turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sini terlihat bahwa penyusunan ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana terlihat sekarang, tidak didasarkan pada masa atau tahapan turunnya, tetapi disusun oleh Allah SWT berdasarkan "pertimbangan-Nya" atau lebih tepat dikatakan "berdasarkan keserasian hubungan ayat-ayat dan surahnya".

Mengutip buku Waliyullah Perspektif Al-Qur'an karya Badrudin, Al-Qur'an merupakan kitab suci dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi tuntunan bagi manusia dalam segala bidang kehidupan. Sebagaimana diungkapkan dalam surah al-Nahl ayat 64,

ADVERTISEMENT

وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ اِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوْا فِيْهِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

Arab Latin: Wa mâ anzalnâ 'alaikal-kitâba illâ litubayyina lahumulladzikhtalafû fîhi wa hudaw wa raḫmatal liqaumiy yu'minûn

Artinya: "Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Nabi Muhammad), kecuali agar engkau menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman."

Segenap ayat-ayat yang disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an dengan menggunakan kata Al-Tafakkur (التفكر), Al-Nadzar (النظر) dan Al-Tadabbur (التدبر) bertujuan agar manusia mau mengambil pelajaran atau Al-i'tibar (الاعتبار), Hal ini diungkapkan dalam buku Menyingkap Rahasia Ibadah dalam Islam karya Assyeikh Abdul Halim Mahmud.

Dengan mengetahui makna per kata dalam Al-Qur'an, manusia akan mampu memahami ayat-ayat-Nya secara baik dan benar. Misalnya Allah SWT berfirman, "Berpikirlah, Bertadabburlah", tentu ini mengisyaratkan kepada manusia untuk senantiasa berpikir agar mereka dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak.

Seandainya yang dilihat manusia adalah sebaliknya, ketahuilah bahwa hati nurani mereka telah tertutup. Mereka tidak hanya bimbang dalam memutuskan sesuatu. Bahkan lebih dari itu, mereka tidak tahu harus berbuat apa karena sejatinya mereka telah buta. Pada akhirnya, mereka akan melihat bahwa kebenaran tidak lagi benar, bahwa kebaikan tidak lagi baik.

Mereka akan tersesat sehingga apa yang mereka lihat sebagai kebaikan tetapi pada dasarnya adalah keburukan, kejahatan dianggap sebagai kebajikan, bahkan tindakan yang merugikan orang lain dipandang perlu sebagai langkah yang menguntungkan. Mereka menjadi seperti binatang ternak, bahkan lebih buruk lagi. Ini semua akan terjadi, jika manusia mengingkari dan menjauh dari jalan yang telah diridai oleh Allah SWT.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads