Surat Al-Lail Arab, Latin dan Artinya Beserta Isi Kandungan

Surat Al-Lail Arab, Latin dan Artinya Beserta Isi Kandungan

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 01 Okt 2024 13:15 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Al-Qur'an. Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Surat Al-Lail adalah surat ke-92 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini mengandung balasan atas amal perbuatan manusia semasa hidup di dunia.

Surat Al-Lail terdiri dari 21 ayat. Menurut Imam as-Suyuthi dalam Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an yang diterjemahkan Muhammad Halabi, surat Al-Lail termasuk surat Makkiyah kecuali awalannya.

Bacaan Surat Al-Lail Arab, Latin dan Artinya

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ ١

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

wal-laili idzâ yaghsyâ

1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

ADVERTISEMENT

وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ ٢

wan-nahâri idzâ tajallâ

2. demi siang apabila terang benderang,

وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ ٣

wa mâ khalaqadz-dzakara wal-untsâ

3. dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan,

اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ ٤

inna sa'yakum lasyattâ

4. sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam.

فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ ٥

fa ammâ man a'thâ wattaqâ

5. Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa

وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ ٦

wa shaddaqa bil-ḫusnâ

6. serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga),

فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ ٧

fa sanuyassiruhû lil-yusrâ

7. Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).

وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ ٨

wa ammâ mam bakhila wastaghnâ

8. Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah)

وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ ٩

wa kadzdzaba bil-ḫusnâ

9. serta mendustakan (balasan) yang terbaik,

فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ ١٠

fa sanuyassiruhû lil-'usrâ

10. Kami akan memudahkannya menuju jalan kesengsaraan.

وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ ١١

wa mâ yughnî 'an-hu mâluhû idzâ taraddâ

11. Hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.

اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ ١٢

inna 'alainâ lal-hudâ

12. Sesungguhnya Kamilah yang (berhak) memberi petunjuk.

وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ ١٣

wa inna lanâ lal-âkhirata wal-ûlâ

13. Sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia.

فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ ١٤

fa andzartukum nâran taladhdhâ

14. Aku memperingatkanmu dengan neraka yang menyala-nyala.

لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ ١٥

lâ yashlâhâ illal-asyqâ

15. Tidak masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,

الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ ١٦

alladzî kadzdzaba wa tawallâ

16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan).

وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ ١٧

wa sayujannabuhal-atqâ

17. Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,

الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ ١٨

alladzî yu'tî mâlahû yatazakkâ

18. yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak).

وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ ١٩

wa mâ li'aḫadin 'indahû min ni'matin tujzâ

19. Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas,

اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ ٢٠

illabtighâ'a waj-hi rabbihil-a'lâ

20. kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi.

وَلَسَوْفَ يَرْضٰى ࣖ ٢١

wa lasaufa yardlâ

21. Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya).

Isi Kandungan Surat Al-Lail

Dalam buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya karya Khalilurrahman Al Mahfani, disebutkan bahwa Allah SWT memulai surat ini dengan bersumpah atas tiga macam makhluk, (1) demi malam ketika menutupi cahaya siang, (2) demi siang ketika terang benderang, dan (3) demi penciptaan laki-laki dan perempuan.

Di ayat berikutnya, Allah SWT menegaskan bahwa usaha manusia beraneka ragam dan hasilnya pun berbeda.

Barang siapa yang memberikan hartanya di jalan Allah SWT, bertakwa, dan meyakini adanya pahala terbaik yaitu surga, maka Allah SWT akan memudahkan jalannya menuju kebahagiaan. Sebaliknya, bagi mereka yang kikir, merasa cukup tanpa pertolongan Allah SWT, dan mendustakan pahala, maka jalan kesulitan akan dipermudah.

Menurut buku Anwarul Qur'an: Tafsir, Terjemah, Inggris, Arab, Latin karya Basharat Ahmad, surat ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa malam kebodohan dan kekafiran akan tergantikan oleh terangnya waktu siang. Oleh karena itu, surat ini dinamakan Al-Lail, yang berarti "Waktu Malam".

Dijelaskan juga bahwa manusia berusaha mencapai berbagai tujuan yang berbeda-beda, dan mereka yang berupaya menegakkan kebaikan pasti akan mendapat kemudahan, sementara yang menyimpang ke arah keburukan akan menghadapi kesulitan.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Lail ayat 4,

اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ

Artinya: "sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam."

Merujuk pada buku Tadabur Juz Amma karya Saiful Bahri, dalam surat ini juga ditegaskan bahwa orang yang berani menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT tidak perlu khawatir akan kebangkrutan.

Mereka yang bertakwa dan menjaga diri dari yang diharamkan Allah SWT, sebagaimana ditafsirkan oleh Ibnu Abbas, akan meyakini bahwa tindakan mereka tidak sia-sia. Allah SWT menjanjikan balasan yang luar biasa bagi mereka yang percaya sepenuh hati.

Dalam surat Al-Lail ayat 5-7, Allah berfirman,

فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ ٥ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ ٦ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ ٧

Artinya: "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah."

Konsekuensi dari kedermawanan, ketakwaan, dan kepercayaan kepada Allah SWT ini akan membuahkan hasil berupa kemudahan, baik dalam membiasakan amal kebaikan maupun dalam memperoleh kebahagiaan dan kelapangan hidup, serta jalan menuju surga.

Merujuk kembali pada buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya, surat ini juga berhubungan dengan surat Ad-Duha. Dalam Al-Lail, dijelaskan bahwa orang yang bertakwa akan dimudahkan dalam berbuat takwa, sehingga memperoleh kebahagiaan. Sedangkan dalam Ad-Duha, ditegaskan bahwa keberuntungan di akhirat jauh lebih baik dibandingkan di dunia.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads