Apa yang Dimaksud dengan Uswatun Hasanah? Ini Arti dan Contohnya

Apa yang Dimaksud dengan Uswatun Hasanah? Ini Arti dan Contohnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 28 Sep 2024 11:00 WIB
Kisah Nabi Khidir dan hikmah ceritanya untuk dijadikan teladan anak
Ilustrasi nabi yang uswatun hasanah (Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30)
Jakarta -

Uswatun hasanah adalah istilah penting dalam ajaran Islam yang mengacu pada contoh atau model ideal yang diteladani umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW.

Mengutip Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Kontemporer oleh Mesenu, uswatun hasanah mencakup semua aspek kehidupan termasuk perilaku pribadi, interaksi sosial, ibadah dan hubungan. Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna dari seluruh aspek kehidupan.

Untuk mendalami lagi tentang uswatun hasanah, alangkah baiknya mengetahui pengertian tentang uswatun hasanah terlebih dahulu. Simak penjelasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Uswatun Hasanah

Uswatun hasanah terdiri dari dua rangkaian kalimat, uswah dan hasanah. M. Munir dalam buku Metode Dakwah mengatakan, uswah berarti ikutan atau panutan, sedangkan hasanah bermakna yang baik. Dengan demikian, uswatun hasanah merupakan teladan yang baik, kebaikan yang patut ditiru, contoh yang dapat diidentifikasi, suri teladan, serta sumber keteladanan.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Fahmi Sidiq dalam jurnal ilmiahnya yang diterbitkan tahun 2020 berjudul Uswah Hasanah dalam Dakwah Nabi Ibrahim: Analisis deskriptif dalam Tafsir Ibn Katsir dan Al-Maraghi. Dikatakan, kata uswatun hasanah terdiri dari dua kata, yaitu uswah yang berarti teladan, dan hasanah, yang berasal dari kata hasuna, yahsunu, husnan wa hasanatan, yang berarti sesuatu yang baik, pantas, dan penuh kebaikan.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, konteks yang layak ditiru adalah perilaku dan sifat baik dari nabi dan rasul. Artinya keteladanan dalam hal positif.

Mengutip buku The Modeling Theory and Its Relevancy with Uswatun Hasanah in the Quran Perspective karya M. Ridho Ramadhani, keteladan merupakan salah satu metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW dan dianggap paling besar pengaruhnya. Sebab teladan adalah bentuk konkret dari prinsip dan fitrah yang dapat dilihat, dicontoh dan diikuti.

Bentuk-bentuk Keteladanan

Ada dua bentuk keteladanan. Mengutip buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam karya Dr. Evanirosa, berikut penjelasannya.

1. Keteladanan Disengaja

Keteladanan yang disengaja adalah teladan yang secara sadar dipraktikkan oleh pendidik, baik melalui perkataan maupun perbuatan, sehingga dapat dijadikan contoh oleh peserta didik. Perkataan pendidik harus sopan dan menggunakan bahasa yang baik, sedangkan perbuatan pendidik harus mencerminkan bahwa pendidik memiliki sifat yang baik.

Berikut contoh bentuk-bentuk keteladanan yang disengaja:

  • Peserta didik berjabat tangan dengan pendidik sebelum dan setelah proses belajar mengajar.
  • Menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
  • Memberikan nasihat kepada peserta didik agar selalu menghormati orang yang lebih tua.

2. Keteladanan Tidak Disengaja

Keteladanan yang tidak disengaja adalah teladan yang terjadi secara alami, tanpa perencanaan sebelumnya, dan tidak dibuat-buat oleh pendidik. Keteladanan tidak disengaja memang benar-benar berasal dari dalam diri peserta didik. Hal ini penting agar peserta didik lain memiliki contoh atau panutan yang lain.

Contoh Uswatun Hasanah dalam Al-Qur'an

Ada dua Nabi yang disebut sebagai Uswatun Hasanah dalam Al-Qur'an. Kembali mengutip Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Kontemporer, berikut ini kedua nabi tersebut:

1. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan yang sempurna dalam agama Islam. Meski telah dijanjikan sebagai ahli surga oleh Allah SWT, ibadah Rasulullah SAW melebihi manusia-manusia biasa lainnya.

Dalam surah Al-Ahzab ayat 21, jelas Nabi Muhammad disebut sebagai Uswatun Hasanah:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Arab Latin: laqad kaa na lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatullimang kāna yarjullāha walyaumal ākhira wa dzakarallāha katṡīrā

Artinya: Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

2. Nabi Ibrahim AS

Selain Rasulullah, Nabi Ibrahim AS juga disebut sebagai figur uswatun hasanah. Hal ini tertera dalam surah Al-Mumtahanah ayat 4:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ

Arab Latin: Qad kaa nat lakum uswatun ḥasanatun fī ibrāhīma walladżīna ma'ah

Artinya: Sungguh, benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu pada (diri) Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads