Surat Al Ahzab merupakan surat ke-33 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari 73 ayat. Surat ini, salah satunya dalam surat Al Ahzab ayat 21 mengandung peringatan untuk meneladani Rasulullah SAW baik dalam perbuatan, perkataan hingga perilakunya.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6 yang ditahqiq Dr Abdullah bin Muhammad Al Syaikh terjemahan Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan al-Atsari menyebutkan bahwa surat Al Ahzab memiliki panjang yang sebanding dengan surat Al Baqarah yang merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur'an.
Hal ini bersumber dari riwayat Imam Ahmad, saat Zur mengisahkan bahwa Ubay bin Ka'ab pernah bertanya kepadanya tentang cara membaca dan jumlah ayat dalam surat Al-Aḥzāb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari buku Tafsir Nurul Quran karya Allamah Kamal Faqih Imani terjemahan Ali Yahya dan Ety Triana, pada tahun ke-5 Hijriah, kaum Yahudi Madinah, kaum kafir Makkah dan kaum munafik yang bersembunyi di antara kaum muslim bersatu untuk memerangi kaum muslim. Rasulullah SAW dan para pengikutnya kemudian menggali parit yang sangat dalam mengitari Madinah untuk membentengi diri menghadapi serangan mereka.
Banyak suku yang terlibat dalam perang ini sehingga disebut Perang Ahzab. Perang Ahzab ini juga dikenal dengan sebutan Perang Parit (Khandaq) karena kaum muslim menggali parit untuk membentengi diri mereka. Inilah asal mula nama surat Al Aḥzab yang memiliki arti "golongan-golongan yang bersekutu."
Selain penjelasan tentang Perang Ahzab, ada beberapa hal yang dibahas dalam surat ini, seperti peristiwa lain dan ajaran terkait dengan peperangan tersebut, serta pelajaran berharga di dalamnya. Salah satunya pada surat Al Ahzab ayat 21. Berikut bunyi ayatnya.
Bacaan Surat Al Ahzab Ayat 21 Arab, Latin dan Artinya
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرً
Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā(n).
Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah."
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan surah Al Ahzab ayat 21 ini memperingatkan umat Islam tentang pentingnya meneladani Rasulullah SAW dalam segala aspek kehidupan, baik dalam keteguhan, kepahlawanan, dan perjuangan kesabarannya dalam menunggu pertolongan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang.
Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah SWT dan tidak berharap dunia. Sebaliknya, mereka berharap hari kiamat sebagai hari pembalasan dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah SWT.
Merujuk pada sumber sebelumnya, Allah SWT berfirman ayat ini kepada mereka yang merasa goyah, gelisah, dan bimbang.
Pada surah Al Aḥzab ayat 21 juga disebutkan tentang uswatun hasanah yang berarti teladan yang baik atau contoh yang mulia. Dikutip dari Tafsir Nurul Quran, kata Arab uswah (suri teladan) digunakan ketika seseorang mengikuti orang lain dalam melakukan perbuatan perbuatan baik.
Kata ini telah digunakan dua kali dalam Al-Qur'an mengenai dua nabi besar. Dua nabi besar itu adalah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Ibrahim AS sebagai suri teladan yang berasal dari lingkungan kaum musyrik, sedangkan nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan yang disebutkan dalam ayat suci ini berkaitan dengan ketabahannya melawan musuh-musuh.
Peristiwa Perang Ahzab menjadi bukti nyata bagaimana Rasulullah SAW menghadapi tantangan dengan penuh keimanan dan ketabahan. Beliau tidak hanya memimpin pasukannya dalam pertempuran, tetapi juga menjaga keimanannya di tengah kesulitan.r
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi