Hari Lahir Nabi Muhammad SAW dan Hikmah di Baliknya

Hari Lahir Nabi Muhammad SAW dan Hikmah di Baliknya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 16 Sep 2024 08:00 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. Foto: Getty Images/iStockphoto/ramil110)
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW adalah utusan terakhir yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Hari lahir nabi terakhir utusan Allah SWT inilah yang akrab dikenal sebagai maulid Nabi.

Hari kelahiran beliau selalu diperingati setiap tahun sebagai momen untuk mengenang jasa dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan ajaran Islam. Peringatan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai sarana bagi umat Islam untuk meneladani akhlak mulia Nabi.

Hari Lahir Nabi Muhammad SAW

Menurut buku Polemik Perayaan Maulid Nabi yang disusun oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi, dikatakan para ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh banyak ulama. Dari Abu Qotadah al-Anshori RA berkata,

"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab, 'Itu adalah hari aku dilahirkan, aku diutus atau diwahyukan kepadaku'." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Al-Hafizh Ibnu Rajab RA juga menambahkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari Senin telah menjadi kesepakatan para ulama, termasuk Ibnu Abbas dan yang lainnya.

Meski ada beberapa ulama yang berpendapat kelahiran beliau terjadi pada hari Jumat, namun pandangan ini dianggap lemah dan tidak diterima.

Tanggal Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Informasi mengenai kelahiran Nabi Muhammad SAW didasarkan pada beberapa hadits. Salah satunya, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,

وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ

Artinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, tahun gajah."

Berdasarkan hadits tersebut, kelahiran Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal, sekitar 570 Masehi, di kota Makkah.

Riwayat lain dari Abu Qatadah juga memperkuat keterangan ini dengan sabda Rasulullah SAW:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur'an (pertama kali)." (HR Muslim)

Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Masih melansir dari sumber sebelumnya, para ulama berselisih pendapat mengenai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, yang masyhur dan diterima oleh mayoritas ulama adalah bulan Rabiul Awal. Ibnul Jauzi RA bahkan menukil adanya ijma' terkait hal ini.

Ada pendapat lain yang mengatakan bulan Rajab dan Ramadan, namun kedua pandangan ini dianggap tidak benar. Mengenai pendapat bulan Ramadan, Ibnu Katsir menyebutnya sebagai pandangan yang sangat aneh, sebagaimana dinukil oleh Ibnu Abdil Barr dari Zubair bin Bakkar. As-Suhaili dalam Roudh-nya juga menilai pendapat ini sebagai pandangan yang ganjil.

Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi masih dalam buku yang sama mengatakan, tahun lahir Nabi Muhammad SAW yang disepakati oleh para ulama adalah tahun gajah.

Hal ini didasarkan pada riwayat Ibnu Abbas RA yang berkata, "Rasulullah dilahirkan pada tahun gajah." Pendapat ini juga didukung oleh Khalifah bin Khoyyath yang menegaskan bahwa ada kesepakatan (ijma') di kalangan ulama mengenai tahun kelahiran Nabi.

Ibrahim bin Mundzir al-Hizami, salah satu guru Imam al-Bukhari, juga menyatakan bahwa tidak ada seorang ulama pun yang meragukan bahwa Nabi dilahirkan pada tahun gajah. Ibnu Katsir menguatkan pendapat ini, dengan menegaskan bahwa pendapat yang benar adalah Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tahun gajah.

Tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Menurut Syekh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri dalam Sirah Nabawiyah terjemahan Abd Hamid, Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Dar al-Maulid yang dikenal sebagai rumah Muhammad ibn Yusuf, saudara al-Hajjaj ibn Yusuf. Saat ini, rumah tersebut dijadikan Maktabah 'Ammah (perpustakaan umum) di Makkah.

Adapun dari penelitian Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad dan Kemenangan Umat Islam yang disusun oleh Muhammad Rais Amin dalam Jurnal Studi Islam Volume 9 Nomor 2 Edisi September 2017 menyebutkan, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah, di sebuah tempat yang dikenal dengan Suqul Lail.

Pendapat ini diperkuat dalam sumber buku sebelumnya yang menyebutkan bahwa para ulama sepakat mengenai kelahiran Nabi di Makkah. Ibnul Qoyyim RA juga menyatakan, "Tidak ada perselisihan bahwa beliau dilahirkan di kampung Makkah dan pada tahun gajah."

Hikmah di Balik Hari Lahir Nabi Muhammad SAW

Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid terjemahan Bahrudin Achmad mengutip Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi yang menjelaskan hikmah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada Senin di bulan Rabiul Awal.

Pertama, sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Allah SWT menciptakan pohon pada hari Senin. Hari ini adalah momen penting yang menunjukkan bahwa penciptaan sumber makanan, rezeki, serta kebaikan lainnya merupakan anugerah besar dari Allah SWT yang menopang kehidupan manusia dan memperbaiki kondisi mereka.

Kedua, kata Rabi' (musim semi) secara etimologis membawa isyarat positif dan merupakan pertanda baik. Abdurrahman ash-Shaqali menyebutkan, "Setiap orang memiliki bagian dari namanya."

Ketiga, musim semi adalah musim yang paling indah dan terbaik di antara musim lainnya. Begitu pula, syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yang paling adil dan sempurna.

Keempat, Allah SWT menghendaki untuk memuliakan waktu dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jika beliau dilahirkan pada waktu-waktu yang sudah dianggap mulia, bisa jadi akan disalahpahami bahwa kemuliaan beliau berasal dari waktu tersebut, bukan karena kemuliaan beliau sendiri.

Demikianlah kapan waktu tepatnya dan dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Semoga bermanfaat.




(rah/rah)
Maulid Nabi

Maulid Nabi

57 konten
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi satu hari besar Islam yang jatuh pada September 2024. Peristiwa penting dalam sejarah Islam ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads