Riya termasuk salah satu penyakit hati yang harus dihindari oleh setiap muslim. Riya adalah perbuatan pamer yang dilakukan semata-mata agar mendapat pujian dari orang lain.
Mengutip buku Tasawuf dan Pendidikan Karakter: Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwirul Qulub oleh Dr. H. Subaidi, M.Pd, kata riya diambil dari bahasa Arab ar riya yang artinya memperlihatkan atau pamer. Dengan kata lain, riya artinya memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan baik yang dilakukan dengan tujuan agar orang lain melihat dan memujinya.
Imam Nawawi mengatakan riya sebagai bagian dari bentuk syirik tersembunyi yang bisa merusak ibadah serta kebaikan yang dilakukan tidak bernilai baik di hadapan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Hindari syirik kecil. Lalu para sahabat bertanya, 'Apa syirik kecil itu wahai Nabi SAW?' Nabi menjawab, 'Riya, ia adalah salah satu dari dua syirik'." (HR Ahmad)
Yanuar Arifin dalam bukunya yang berjudul Cukuplah Kematian Sebagai Pengingatmu menjelaskan riya termasuk perbuatan kemunafikan diri. Riya adalah sejenis reduksi terhadap iman, akal dan pengagungan terhadap Allah SWT dan menggantikannya dengan pengharapan terhadap pujian dan penghormatan dari manusia.
Riya adalah sikap manusia yang berharap mendapat pujian dan penghormatan dari orang lain atas amalan yang dikerjakan.
Riya termasuk salah satu penyakit hati yang harus dihindari. Riya membahayakan karena semua amalan baik yang dikerjakan karena niat riya, tidak akan dibalas pahala apapun.
Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat riya. Hal ini termaktub dalam surat An Nisa ayat 36. Allah SWT berfirman,
۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Cara Menghindari Riya
Dalam buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah dijelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga diri agar terhindar dari perbuatan riya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari riya:
1. Berbuat sewajarnya dalam berbagai hal. Tidak dilebih-lebihkan maupun dikurangi.
2. Senantiasa berbuat baik saat berada di depan orang ataupun tidak ada orang sama sekali.
3. Tidak membicarakan perbuatan yang pernah dilakukan kepada orang lain, apalagi dengan maksud mendapatkan pujian.
4. Tidak merasa bangga dengan kelebihan yang dimiliki.
5. Meminta perlindungan dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar dihindarkan dan dijauhkan dari sifat riya.
(dvs/rah)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana