Sedekah termasuk satu dari sekian banyak amal sholeh yang dianjurkan untuk dikerjakan. Keutamaan bersedekah sangatlah banyak, antara lain dapat memperoleh pahala besar dan mendapat naungan Allah SWT di akhirat.
Sebagaimana dalam Surat Al-Hadid ayat 7, Dia berfirman:
اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ - 7
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang sangat besar."
Dalam sebuah hadits, Rasul SAW bersabda, "Sungguh, sedekah dapat menyelamatkan seseorang dari panasnya hari akhirat. Pada hari kiamat, setiap mukmin berteduh di bawah naungan sedekahnya." (Hadits dalam kitab al-Silsilah al-Shahihah)
Akan tetapi, muslim harus berhati-hati karena ada beberapa hal yang membuat sedekah tidak diterima Allah SWT.
Apabila amal tersebut tidak diterima oleh-Nya maka kita bisa tidak mendapatkan keistimewaan sedekahnya. Demikian amalan sedekah kita akan sia-sia.
Untuk itu, sebaiknya kenali terlebih dulu ciri-ciri sedekah yang tidak diterima Allah SWT agar kita bisa menghindarinya. Lantas, apa saja ciri-cirinya?
Ciri-ciri Sedekah Tidak Diterima Allah SWT
Mengutip Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah karya Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid nada, berikut sejumlah hal yang membuat amal sedekah tidak diterima Allah SWT.
1. Sedekah karena Terpaksa
Sedekah yang dilakukan karena terpaksa atau tidak ikhlas maka itu sia-sia. Amal sedekahnya akan batal dan tidak diterima oleh-Nya, begitu juga pahala sedekahnya akan gugur.
Ini karena segala amal ibadah termasuk sedekah harus dikerjakan dengan ikhlas demi mencari keridhoan Allah SWT semata. Maka jika sedekah dilakukan terpaksa, itu adalah percuma.
Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 54:
وَمَا مَنَعَهُمْ اَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقٰتُهُمْ اِلَّآ اَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوْلِهٖ وَلَا يَأْتُوْنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا وَهُمْ كُسَالٰى وَلَا يُنْفِقُوْنَ اِلَّا وَهُمْ كٰرِهُوْنَ - 54
Artinya: "Tidak ada yang menghalangi infak mereka untuk diterima kecuali karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kufur kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa)."
2. Sedekah dengan Harta yang Haram
Muslim yang bersedekah dengan harta haram maka ia termasuk orang merugi. Karena, harta yang halal dan baik adalah sebab diterimanya sedekah. Dan Allah SWT hanya menerima dari yang baik-baik.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seseorang bersedekah dengan harta yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik-baik, melainkan Allah akan mengambil dengan tangan kanan-Nya. Jika itu berupa sebutir kurma, niscaya ia akan tumbuh di telapak tangan Allah hingga menjadi lebih besar daripada gunung. Sebagaimana seseorang di antara kamu menyemai benihnya atau memelihara anak unta." (HR Ahmad [II/538], Nasa'i [V/5], Tirmidzi [661], dan Ibnu Majah [1842])
Ini termasuk bersedekah dengan barang yang haram secara zat, seperti daging babi. Mengutip buku Fiqh Muamalat karya Abd. Rahman Ghazaly, bersedekah dengan barang tersebut tidak diterima Allah SWT karena amal sedekahnya menjadi haram.
3. Sedekah karena Riya atau Pamer
Sedekah dengan tujuan pamer, ingin dipuji, ingin dilihat orang lain (riya), maupun ingin didengar orang (sum'ah) juga tidak akan diterima dan mampu menggugurkan pahalanya.
Di sisi lain, riya termasuk syirik kecil dan ini adalah hal yang harus muslim hindari. Diriwayatkan dari Mahmud bin Lubaid, Rasul SAW bersabda:
"Jauhilah syirik kecil!" Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu?" Beliau menjawab, "Yaitu riya". Pada hari pembalasan untuk segala yang dikerjakan oleh manusia Allah berkata, "Pergilah kepada orang-orang yang kalian ingin mereka melihat amal-amal kalian. Lalu lihatlah! Adakah pahala yang disediakannya?" (HR Ahmad [5/428, 429] dan Al-Baghawi [4135])
Mengerjakan amal ibadah dengan riya maupun sum'ah dilarang dan tergolong syirik kecil karena sama saja amal itu dikerjakan dengan mempersekutukan Allah SWT dengan seseorang. Yang mana harusnya suatu amal itu dilaksanakan hanya karena-Nya.
4. Sedekah yang Diungkit-ungkit
Sedekah yang telah diberikan kepada orang lain lantas diungkit-ungkit kembali itu dilarang karena dapat melukai perasaan dan merendahkan penerimanya.
Selain itu, pahala sedekah akan gugur sehingga amal yang dilakukan sia-sia. Sebagaimana Surat Al-Baqarah ayat 264, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ ... - 264
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). "
5. Sedekah dari Hasil yang Haram
Rizem Aizid dalam bukunya Di Bawah Naungan 'Arsy, menjelaskan bahwa dilarang bersedekah dari harta yang dihasilkan dengan cara haram. Seperti harta hasil menipu, korupsi, pencurian, hingga bisnis narkoba.
Sesuai hadits Nabi SAW sebelumnya, Allah SWT hanya menerima sesuatu yang baik-baik. Selain itu, orang yang bersedekah dengan harta haram justru akan memperoleh dosa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa saja yang mencari harta yang haram, lalu ia bersedekah dengan harta tadi, ia tidak akan mendapat pahala, tapi akan mendapat dosa atau siksa." (HR Ibnu Rajab)
Demikian ciri-ciri sedekah yang tidak diterima Allah SWT. Ada baiknya kita bersedekah dengan ikhlas dan memperhatikan adab-adabnya agar memperoleh keutamaan amal sedekah.
(azn/fds)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi