Pria di Inggris Ludahi dan Teriaki 'Teroris' pada Sopir Bus Muslim

Pria di Inggris Ludahi dan Teriaki 'Teroris' pada Sopir Bus Muslim

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 12 Agu 2024 18:28 WIB
Para pekerja jaringan kereta London melakukan aksi mogok kerja. Para pengguna kereta pun terlantar dan terpaksa menggunakan bus hingga antrean mengular.
Ilustrasi bus di London. Foto: Getty Images/Dan Kitwood
Jakarta -

Aksi Islamofobia yang dilancarkan seorang pria di Inggris tertangkap kamera. Pria tersebut meneriakkan kata "teroris muslim" dan meludahi salah seorang sopir bus yang tengah bertugas di London.

Kabar ini dilaporkan Anadolu Agency pada Kamis (8/8/2024) lalu. Disebutkan, pelaku juga mendesak sang pengemudi untuk keluar dari bus. Berulang kali terlihat pelaku berusaha merusak kaca pelindung bus.

Sehari setelahnya, petugas kepolisian setempat langsung mengidentifikasi pelaku yang bernama Michael Mongan (39) dari Ealing, London Barat. Petugas juga menangkap pelaku pada Jumat (9/8) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mongan didakwa dengan pelanggaran atas ketertiban umum dengan motif rasisme. Melalui pernyataan petugas kepolisian, Mongan diadili setelah mengaku bersalah atas aksinya tersebut.

"Mongan segera diidentifikasi dan ditangkap pada hari Jumat, 9 Agustus. Ia didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum yang bermotif rasial dan pengrusakan kriminal," demikian pernyataan pihak Kepolisian Metropolitan London pada Sabtu (8/8).

ADVERTISEMENT

Dilaporkan, Mongan mulai menjalani hukumannya sebagai tahanan pada Selasa (13/8) besok.

"Saya berharap tanggapan cepat dari petugas kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami akan bertindak untuk meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang berperilaku seperti ini," kata Komandan Kepolisian Jalan Raya dan Transportasi di London, Inspektur Detektif Jonathan Potter.

"Saya senang Mongan segera diadili dan sekarang akan menghadapi konsekuensi atas tindakannya," tambahnya.

Peristiwa ini terjadi di tengah kerusuhan anti-imigran yang menargetkan muslim di Inggris. Kerusuhan dipicu dari beredarnya klaim palsu atas tersangka penusukan yang menewaskan anak-anak perempuan di Southport adalah seorang muslim.

Sementara itu, pihak kepolisian sudah mengidentifikasi pelaku bernama Axel Rudakubana, remaja berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff dari orang tua berkewarganegaraan Rwanda. Namun, informasi ini tidak menghentikan aksi massa ekstremis sayap kanan.

Kalangan ekstremis sayap kanan bahkan menargetkan beberapa masjid di Inggris. Gelombang kerusuhan berlanjut ke beberapa kota, termasuk London, Liverpool, Manchester, Sunderland, Belfast dan Hull.




(rah/lus)

Hide Ads