Haru, Imam Masjid Malah Peluk Massa Kerusuhan di Liverpool

Haru, Imam Masjid Malah Peluk Massa Kerusuhan di Liverpool

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 06 Agu 2024 15:22 WIB
Imam Adam dan Massa Sayap Kanan di Inggris
Imam Masjid Abdullah Quilliam, Adam Kelwick (41), memeluk massa sayap kanan yang menyerbu masjidnya. Foto: LPN via metro.co.uk
Liverpool -

Foto seorang imam masjid memeluk salah satu massa sayap kanan di tengah kerusuhan anti-imigran di Inggris sempat viral di media lokal. Peristiwa ini terjadi saat lebih dari 50 massa hendak menjalankan aksinya di salah satu masjid tertua di Liverpool.

Masjid Abdullah Quilliam menjadi salah satu target kalangan ekstremis sayap kanan pada Jumat (2/8/2024) malam di tengah kerusuhan rasial yang terjadi di Inggris. Sehari setelahnya, dilaporkan ratusan warga langsung memadati masjid untuk melindungi dari serangan massa anti-Islam.

Menurut laporan media lokal, Metro, sang imam masjid, Adam Kelwick (41), menemui langsung para ekstremis sayap kanan tersebut yang memadati masjidnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adam memilih untuk berbincang dengan salah satu massa untuk mendengarkan aspirasi mereka. Pada momen itulah, Adam memeluk massa yang diajaknya berbicara tersebut hingga diabadikan dalam foto oleh orang-orang yang berada di sana.

"Hati kami juga hancur. Saya punya keluarga. Saya punya tagihan dan stres. Keluarga saya dan saya sangat terdampak oleh pembunuhan gadis-gadis kecil ini di Southport," ujarnya kepada Metro, dikutip Selasa (6/8/2024).

ADVERTISEMENT

Adam bercerita, tidak hanya memeluk salah satu massa, pihak masjid turut membagikan makanan kepada massa yang menyerbu masjidnya. Bahkan, diakuinya sempat bertukar nomor telepon untuk berdiskusi lebih lanjut.

"Jembatan-jembatan yang menakjubkan dibangun. Kami berjabat tangan dengan orang-orang, kami memeluk orang-orang, kami membagikan makanan kepada orang-orang. Kami juga bertukar nomor telepon dan berjanji untuk mengadakan acara di masjid untuk berdiskusi lebih lanjut," papar Adam.

"Semoga interaksi indah yang terjadi tadi malam dapat dilanjutkan," katanya.

Dilaporkan The Guardian, hingga pukul 10 malam waktu setempat, Adam sampai menyebrangi jalanan untuk membagikan makanan berupa burger dan berbincang dengan sejumlah massa yang masih berkumpul di masjidnya.

"Ketika keadaan sudah agak tenang, kami akan menyelenggarakan forum dan kami ingin orang-orang yang tulus seperti Anda datang, dan kami akan saling mendengarkan, membicarakan masalah-masalah. Namun, Anda harus siap untuk maju dan berbicara," katanya kepada salah satu massa tersebut, Don Cornell, dan mengakhirinya dengan pelukan.

Adam sebelumnya memang memiliki pengalaman berinteraksi dengan anggota kelompok sayap kanan, termasuk English Defence League, yang terlibat dalam beberapa kerusuhan di seluruh Inggris.

Dia bekerja dengan Light Foundation, sebuah penyelenggara kegiatan terbuka dengan orang-orang yang memiliki kekhawatiran tentang komunitas muslim untuk saling berdialog.

"Jangan protes pada kami. Proteslah bersama kami. Kekhawatiranmu juga merupakan kekhawatiran kami baik itu geng, terorisme, dan ekstremisme," kata Adam.

Dilansir AFP, massa sayap kanan telah menargetkan masjid-masjid di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Para massa anti-Islam kemudian menargetkan tempat ibadah setelah beredarnya rumor di media sosial meski sudah dibantah pihak kepolisian.

Rumor tersebut mengklaim tersangka dari penusukan yang menewaskan tiga anak perempuan di Southport pada Senin (29/8) lalu adalah seorang muslim. Massa pun melemparkan batu bata di depan masjid satu-satunya yang ada di Southport.

Kerusuhan lantas meletus ke beberapa kota seperti, London, Liverpool, Manchester, Sunderland, Belfast dan Hull.




(rah/lus)

Hide Ads