Aksi vandalisme berupa tumpahan cat abu-abu ditemukan di sejumlah batu nisan di pemakaman muslim distrik Burnley, wilayah Lancashire, Inggris. Polisi masih menyelidiki kaitan aksi ini dengan kerusuhan anti-imigran yang tengah terjadi di Inggris.
Dilaporkan media lokal Lancashire Telegraph, aksi vandalisme diperkirakan terjadi pada Senin (5/8/2024) setelah kepolisian menerima laporan kerusakan pemakaman muslim di Burnley.
"Kami telah meluncurkan penyelidikan setelah laporan kerusakan kriminal di Burnley hari ini (Senin, 5 Agustus). Kami dipanggil sekitar pukul 04.15 sore ke Pemakaman Burnley di Rossendale Road setelah ada laporan bahwa cat telah dituangkan di atas batu nisan di area pemakaman muslim," kata juru bicara kepolisian Lancashire dalam keterangannya, dikutip dari laman pemerintahan Burnley, Rabu (7/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak kepolisian menyebut akan menangani kasus ini dengan serius dan memperlakukannya sebagai tindak kejahatan kebencian.
"Kami tidak menoleransi kebencian dalam bentuk apa pun, dan kami akan melakukan segala daya upaya untuk mengidentifikasi pelaku dan mengambil tindakan yang tepat," katanya.
Pemimpin Dewan Burnley yang diwakili Anggota Dewan Afrasiab Anwar mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku sesegera mungkin.
"Ada rekaman CCTV di pemakaman yang sedang didalami polisi dan kami bekerja sama dengan polisi untuk menyiapkan polisi yang lebih banyak di area tersebut," ujarnya.
![]() |
Afrasiab menyebut aksi vandalisme di pemakaman muslim ini sebagai tindakan keterlaluan yang sengaja dilakukan untuk memancing gesekan rasial.
"Jenis orang jahat seperti apa yang akan melakukan tindakan keterlaluan seperti itu, di tempat suci untuk merenung, tempat orang-orang terkasih dimakamkan, semata-mata dimaksudkan untuk memancing ketegangan rasial?" tutur dia.
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi vandalisme tersebut.
Afrasiab turut mengapresiasi relawan yang mendatangi pemakaman pada Senin lalu untuk membersihkan pemakaman muslim tersebut.
"Sekelompok relawan muda dari komunitas muslim muncul dan mengambil inisiatif untuk menunjukkan apa sebenarnya Burnley, yaitu masyarakat yang bersatu," katanya.
Pastor Alex Frost dari Gereja St Matthew di Burnley turut berduka dengan aksi vandalisme di pemakaman tersebut. Ia mengaku "ngeri" dengan aksi "vandalisme menyakitkan yang tidak perlu".
"Orang-orang dari semua agama--dan yang tidak beragama--punya tanggung jawab untuk bangkit dan bersuara serta menyuarakan kebaikan," katanya kepada BBC.
Diberitakan sebelumnya, ketegangan rasial saat ini tengah terjadi di Inggris. Puncaknya, kalangan ekstremis sayap kanan mulai menargetkan masjid-masjid di Inggris dalam beberapa hari terakhir.
Penargetan tempat ibadah mulanya dilatarbelakangi dari rumor yang beredar di media sosial. Rumor tersebut mengklaim tersangka dari penusukan yang menewaskan tiga anak perempuan di Southport adalah seorang muslim. Kerusuhan lantas meletus ke beberapa kota, termasuk London, Liverpool, Manchester, Sunderland, Belfast dan Hull.
(rah/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama