Buntut Kerusuhan, Muslim di Inggris Ketakutan Salat di Masjid

Buntut Kerusuhan, Muslim di Inggris Ketakutan Salat di Masjid

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 05 Agu 2024 17:41 WIB
Demonstrators toss a trash bin during an anti-immigration protest, in Rotherham, Britain, August 4, 2024. REUTERS/Hollie Adams
Kerusuhan anti-imigran di Inggris. Foto: REUTERS/Hollie Adams
Jakarta -

Warga muslim di Inggris menyuarakan ketakutannya untuk sekadar berangkat ibadah ke masjid. Hal ini menyusul dari kerusuhan anti-imigran yang dilaporkan menyasar hingga tempat ibadah.

Direktur Tell-Mama, organisasi yang memonitor insiden anti-Islam di Inggris, Iman Atta mengatakan ada peningkatan laporan serangan yang ditargetkan pada komunitas muslim dari laporan yang diterima organisasinya. Untuk itu, sejumlah muslim mengaku ketakutan untuk berangkat ke masjid atau Islamic Center.

"Ada peningkatan ketakutan di komunitas muslim dan kami mendengar beberapa orang mengatakan mereka sangat takut pergi ke masjid atau pusat keislaman (Islamic Center) karena takut diserang, dan banyak masjid yang membatalkan acaranya," kata Iman Atta kepada The National, dikutip Senin (5/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menerima peningkatan signifikan dalam laporan tentang warga muslim Inggris yang khawatir akan keselamatan mereka," imbuhnya.

Atta memaparkan laporan serangan anti-Islam ini sempat mengalami peningkatan saat serangan Israel di Jalur Gaza memanas pada 7 Oktober 2023 lalu. Peningkatan kembali naik di tengah kerusuhan yang memanas di negaranya.

ADVERTISEMENT

Atta menerima laporan, wanita muslim yang bercadar atau berjilbab tidak dikecualikan dari teror anti-Islam. Mereka menerima ancaman untuk dibunuh hingga diperkosa.

"Rasisme, kebencian terhadap perempuan, dan retorika yang kita dengar tepat setelah 7 Oktober, semuanya kembali muncul ke permukaan lagi. Apa yang kita lihat di jalan-jalan kita adalah sesuatu yang harus dihentikan. Kita tidak boleh membiarkan komunitas Muslim diteror," katanya.

Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) Zara Mohammed mengatakan ada lebih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi umat Islam di tengah kerusuhan, terutama di wilayah Southport dan dekat Downing Street yang dipenuhi "preman sayap kanan".

"Kami berbicara dengan imam masjid Southport yang bercerita tentang dirinya yang harus mengunci diri di kantor karena takut masjidnya dibobol. Ada ketakutan dan ancaman yang nyata," ungkap Mohammed, lapor The New Arab.

Sebelumnya, MCB menggelar pertemuan dengan para pemimpin masjid pada Kamis (1/8) untuk membahas keamanan di tengah kerusuhan ini. Pihaknya mengatakan, salah satu pimpinan masjid menerima telepon ancaman berbunyi, "Kami akan menyerang Anda".

Mohammed juga mengatakan bahwa MCB mengeluarkan panduan tentang keamanan dan keselamatan masjid, termasuk menginformasikan kepada jemaah agar senantiasa waspada dan berjaga-jaga.

Pada Sabtu (3/8) malam, MCB menyebut ratusan masjid sudah mulai memperketat keamanan mereka setelah gerombolan sayap kanan "meneror komunitas muslim" hingga memicu "kecemasan dan ketakutan".

Kerusuhan rasial yang terjadi di Inggris ini dipicu oleh kalangan ekstremis sayap kanan. Dilansir AFP, massa sayap kanan telah menargetkan masjid-masjid di Inggris dalam beberapa hari terakhir.

Para demonstran tersebut menargetkan tempat ibadah mulanya dilatarbelakangi dari rumor yang beredar di media sosial. Rumor tersebut mengklaim tersangka dari penusukan yang menewaskan tiga anak perempuan di Southport adalah seorang muslim.

Massa pun melemparkan batu bata di depan masjid satu-satunya yang ada di Southport. Kerusuhan lantas meletus ke beberapa kota, termasuk London, Liverpool, Manchester, Sunderland, Belfast dan Hull.

Serangan Islamofobia turut menjalar ke masjid wilayah lain di Sunderland, timur laut Inggris yang terkena lemparan kaleng bir dan batu bata. Massa juga meneriakkan seruan Islamofobia.

Pemerintah Siapkan Skema Darurat di Masjid

Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper dalam keterangannya mengatakan pemerintah menyiapkan Skema Keamanan Perlindungan Masjid untuk menyikapi kerusuhan yang diterima di masjid-masjid Inggris. Di samping itu, pihaknya mengatakan pelaku kekerasan dalam bentuk apapun akan menerima hukuman berat.

"Mengingat ancaman dan serangan memalukan yang juga dialami masjid-masjid setempat di banyak komunitas, pemerintah menyediakan bantuan tambahan yang cepat melalui Skema Keamanan Perlindungan Masjid, di samping dukungan dari kepolisian setempat dan kami ulangi bahwa siapa pun yang terlibat dalam kekacauan dan kekerasan ini akan menghadapi kekuatan hukum penuh," kata dia dalam keterangannya, Minggu (4/8)

"Sebagai sebuah bangsa, kita tidak akan menoleransi perilaku kriminal, ekstremisme berbahaya, dan serangan rasis yang bertentangan dengan semua yang diperjuangkan negara kita," ujar Yvette Cooper.

Pihaknya mengatakan pengaturan baru sudah diterapkan dan sudah memberikan keamanan tambahan untuk masjid-masjid di seluruh Inggris pada akhir pekan ini. Bantuan keamanan ini juga tetap terbuka untuk pendaftar baru secara umum dan semua yang memenuhi syarat diimbau untuk mendaftar.




(rah/lus)

Hide Ads