Tentara AS-Israel Bagikan Video Serangan ke Masjid dan Pemukiman di Gaza

Tentara AS-Israel Bagikan Video Serangan ke Masjid dan Pemukiman di Gaza

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 04 Agu 2024 12:00 WIB
Apa dampak pembunuhan Ismail Haniyeh bagi gencatan senjata di Gaza?
Ilustrasi bangunan runtuh di Gaza Foto: BBC World
Jakarta -

Sejumlah video yang memperlihatkan serangan ke masjid dan pemukiman di Gaza beredar di media sosial. Tampak tembakan membabi buta ke bangunan tersebut.

Menurut laporan The Guardian, Sabtu (3/8/2024), video tersebut diunggah oleh Bram Settenbrino, seorang pria Amerika-Israel yang ditugaskan di Gaza bersama unit teknik tempur angkatan bersenjata Israel.

Settenbrino membagikan video yang direkam dari sudut pandang penembak. Video ini memperlihatkan puluhan peluru ditembakkan ke reruntuhan bangunan. Video lain menunjukkan sebuah alat sistem kendali tembakan tank yang diarahkan ke sebuah masjid sebelum dihancurkan hingga rata dengan tanah. Video lainnya bahkan memperlihatkan peledakan beberapa rumah dan disertai suara tentara bersorak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak jelas apakah Settenbrino secara pribadi merekam video tersebut atau terlibat dalam tindakan yang digambarkan di dalamnya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Settenbrino tidak membantah keaslian video tersebut.

Tangkapan video serangan di Gaza yang dibagikan tentara AS-Israel di media sosial.Tangkapan layar video serangan di Gaza yang dibagikan Bram Settenbrino di media sosial. Foto: Via The Guardian

Belakangan ini, video-video tersebut viral di media sosial X. Isi video menuai banyak perhatian dan mendulang kecaman masyarakat. Orang-orang menilai bahwa video-video tersebut menunjukkan aksi kejahatan perang.

ADVERTISEMENT

Video yang memperlihatkan penghancuran masjid bertanggal 10 Desember, kira-kira saat unit Settenbrino dikerahkan di bagian utara.

Atas video yang viral tersebut, Settenbrino menulis sebuah pesan kepada Guardian bahwa video-video tersebut "diambil di luar konteks" namun ia menolak memberi penjelasan lebih lanjut. "Saya tidak melakukan kejahatan perang apa pun," ujarnya.

Pihak keluarga Settenbrino turut menepis anggapan masyarakat terkait video serangan yang beredar di media sosial tersebut. Settenbrino memberikan keterangan dan berdalih bahwa serangan tersebut bukan ditujukan kepada warga sipil melainkan ke tentara Hamas.

"Video tembakan senapan mesin yang dimaksud adalah tembakan represif di daerah yang dibersihkan dari warga sipil setelah tim saya diserang oleh teroris Hamas dari daerah itu. Masjid yang diledakkan digunakan untuk menampung teroris bersenjata dan persediaan senjata dan digunakan sebagai pangkalan untuk menyerang tentara IDF," ujarnya.

Video Serangan Israel yang Dibagikan di Media Sosial

Tentara Israel telah membagikan sejumlah video selama perang 10 bulan terakhir. Video yang dibagikan ini memperlihatkan para tentara Israel mengejek warga Palestina di Gaza dan menghancurkan sejumlah bangunan dan fasilitas umum di Palestina.

IDF tidak pernah memberi penjelasan terkait pertanyaan tentang mengapa masjid dan rumah-rumah dalam video Settenbrino menjadi sasaran. IDF hanya mengklaim bangunan yang dihancurkannya adalah tempat yang digunakan oleh pejuang Hamas.

Pada Maret 2024, pejabat Palestina mengatakan pasukan Israel telah menghancurkan sebagian atau seluruh lebih dari 500 masjid di jalur tersebut sejak 7 Oktober 2023.

Selain video serangan terhadap rumah dan masjid, tentara Israel juga membagikan video ketika mereka sedang bermain dengan mainan anak-anak dan pakaian dalam wanita, membakar persediaan makanan Palestina, serta mengumpulkan dan menutup mata warga sipil.

Video Settenbrino pertama kali disebarkan pada bulan Juli oleh akun X dengan nama Younis Tirawi. Video lain yang baru-baru ini dibagikan oleh Tirawi dan awalnya diunggah oleh anggota unit Settenbrino memperlihatkan penghancuran fasilitas air yang disengaja di Rafah.

Warga Amerika Serikat di IDF

Menurut Washington Post, diperkirakan terdapat 23.380 warga negara AS yang bertugas di angkatan bersenjata Israel, IDF. Termasuk salah satunya Settenbrino.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS tidak menjawab pertanyaan tentang Settenbrino dan merujuk pertanyaan tentang kewajiban AS terkait tindakan warga negaranya di Gaza ke Departemen Kehakiman. "Kami terus menekankan bahwa IDF harus mematuhi hukum humaniter internasional," tulis juru bicara tersebut.

Seorang juru bicara IDF menolak berkomentar tentang Settenbrino secara khusus, dengan alasan masalah privasi, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "IDF memeriksa kejadian semacam ini serta laporan video yang diunggah ke jejaring sosial dan menanganinya dengan tindakan komando dan disiplin".

Juru bicara Departemen Luar Negeri tidak dapat mengonfirmasi jumlah warga Amerika yang bertugas di IDF, karena warga negara tidak diharuskan mendaftarkan dinas mereka ke pemerintah AS.

Settembrino telah dikerahkan di Gaza sejak awal perang dengan Handasah Kravit, korps teknik IDF. Settenbrino dibesarkan di New Jersey, ia kemudian pindah ke Israel saat remaja dan menjadi salah satu dari sekitar 600.000 warga negara AS yang tinggal di Israel.

Ia pertama kali bergabung dengan unit anjing Israel, sebuah kelompok sipil yang melatih dan mengerahkan anjing pencari dan penyelamat, dan kemudian mendaftar di IDF.

Menurut sang ayah, Randy Settenbrino, tahun lalu anaknya menerima penghargaan "Prajurit Berprestasi" dari divisinya.

Korban Palestina sejak Serangan 7 Oktober

Tentara Israel telah membunuh puluhan ribu warga Palestina sejak awal terjadinya perang, menggusur sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza, dan menghancurkan lebih dari setengah bangunan di jalur tersebut.

Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, Sabtu (3/8/2024), jumlah korban tewas sejak serangan 7 Oktober 2023 mencapai 39.550 orang dan 91.280 lainnya dilaporkan luka-luka. Sementara ribuan korban diperkirakan masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan. Mayoritas korban perang ini adalah perempuan dan anak-anak.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads