Sosok Pemimpin Pemuda di Surga yang Dijanjikan Allah

Sosok Pemimpin Pemuda di Surga yang Dijanjikan Allah

Kristina - detikHikmah
Kamis, 18 Jul 2024 05:45 WIB
The ladder that goes into the sky
Ilustrasi sosok pemimpin pemuda surga. Foto: Getty Images/iStockphoto/Trifonov_Evgeniy
Jakarta -

Surga menjadi tempat akhir bagi orang-orang yang dikehendaki Allah SWT. Penghuni surga disebut beragam dan akan ada di antaranya yang menjadi pemimpin pemuda.

Pemimpin pemuda di surga adalah Hasan dan Husain cucu Rasulullah SAW. Mereka adalah putra Ali bin Abi Thalib RA dengan Fatimah az-Zahra RA, putri Rasulullah SAW.

Keterangan ini berlandaskan pada hadits hasan shahih sebagaimana dinukil Abdul Somad dalam buku 37 Masalah Populer. Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya: "Al-Hasan dan Al Husein adalah dua pemimpin pemuda penghuni surga." (HR At-Tirmidzi)

ADVERTISEMENT

Adapun sang ibunda, Fatimah az-Zahra RA, dia kelak menjadi pemimpin wanita penduduk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada Fatimah az-Zahra RA,

أَمَا تَرْضِيْنَ أَنْ تَكُوْنِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْجَنَّةِ

Artinya: "Apakah engkau tidak mau menjadi pemimpin wanita penduduk surga?" (HR At-Tirmidzi)

Sosok Hasan dan Husein bin Ali

Hasan bin Ali adalah sosok yang giat beribadah. Diceritakan dalam buku 198 Kisah Haji Wali-wali Allah karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, Hasan bin Ali pernah 20 kali menunaikan haji dengan berjalan kaki.

Pada suatu musim haji, Hasan bin Ali pernah menasihati Thawus yang kala itu berceramah di Masjidil Haram dengan menggebu-gebu. Ia memandang Thawus dalam keadaan bahaya jika sampai hatinya terpeleset dari niat murninya.

"Jika pada saat ini engkau merasa bangga dengan dirimu, segeralah bangkit dan tinggalkanlah tempat ini!" bisik Hasan bin Ali kepada Thawus.

Mendengar peringatan itu, Thawus pun tersadar dan segera menutup majelisnya. Ia pun bangkit dan meninggalkan majelis itu.

Kisah lain dari Hasan bin Ali adalah sikap bijaknya untuk menghindari perang saudara. Saat ayahnya terbunuh, ia dibaiat sebagai khalifah pengganti. Namun, enam bulan kemudian dia mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Mu'awiyah bin Abi Sufyan RA.

Hasan bin Ali meninggal dunia karena diracun. Ia wafat di Madinah pada 50 H dan dimakamkan di Baqi.

Sementara itu, adiknya, Husein bin Ali, tak jauh sang kakak. Diceritakan dalam buku Ali bin Abi Thalib RA karya Abdul Syukur al-Azizi, Husein bin Ali dikenal sebagai sosok yang berakhlak mulia sejak masih belia. Ia cerdas, tampan, gagah pemberani, dan sangat bertakwa kepada Allah SWT.

Husein bin Ali tumbuh menjadi pemuda yang sangat pemberani. Dia juga ramah, sopan, dan dianggap agung oleh umat Islam. Saat menginjak dewasa, ia sering ikut berperang untuk menegakkan kebenaran.

Husein bin Ali meninggal secara tragis. Ia terbunuh dalam peristiwa Karbala pada 61 H, sebelas tahun setelah kakaknya, Hasan bin Ali meninggal dunia.

Orang Sabar Jadi Pemimpin di Dunia dan Akhirat

Selain akan ada pemuda pemimpin ahli surga, ada juga riwayat yang menyebut orang-orang yang menjadi pemimpin di dunia dan akhirat. Orang yang masuk golongan ini adalah mereka yang sabar. Dalam sebuah riwayat dikatakan,

الْحَلِيمُ سَيِّدٌ فِي الدُّنْيَا وَسَيِّدٌ فِي الْآخِرَةِ

Artinya: "Orang yang sabar itu menjadi pemimpin di dunia dan akhirat." (HR as-Suyuthi dalam al-Jami' ash Shaghir)

Wallahu a'lam.




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads