Muharram tahun ini adalah 1446 Hijriah. Bulan ini telah dimulai sejak pekan lalu, tepatnya pada 7 Juli 2024. Namun, ada juga yang memulainya pada 8 Juli 2024 karena tidak melihat hilal Muharram pada 29 Dzulhijjah kemarin.
Bulan Muharram sampai 5 Agustus 2024
Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Jika digenapkan menjadi 30 hari, maka bulan Muharram akan berlangsung sampai 5 Agustus 2024. Sementara jika Muharram berlangsung selama 29 hari, maka akan berakhir pada 4 Agustus 2024.
Menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama RI, Muharram akan berlangsung dalam 30 hari. Sementara itu, Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang digunakan PP Muhammadiyah menetapkan Muharram akan berlangsung dalam 29 hari yang berakhir pada 4 Agustus 2024.
Kalender Bulan Muharram 2024
Berikut kalender bulan Muharram 2024 mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI.
- 1 Muharram: 7 Juli 2024
- 2 Muharram: 8 Juli 2024
- 3 Muharram: 9 Juli 2024
- 4 Muharram: 10 Juli 2024
- 5 Muharram: 11 Juli 2024
- 6 Muharram: 12 Juli 2024
- 7 Muharram: 13 Juli 2024
- 8 Muharram: 14 Juli 2024
- 9 Muharram: 15 Juli 2024
- 10 Muharram: 16 Juli 2024
- 11 Muharram: 17 Juli 2024
- 12 Muharram: 18 Juli 2024
- 13 Muharram: 19 Juli 2024
- 14 Muharram: 20 Juli 2024
- 15 Muharram: 21 Juli 2024
- 16 Muharram: 22 Juli 2024
- 17 Muharram: 23 Juli 2024
- 18 Muharram: 24 Juli 2024
- 19 Muharram: 25 Juli 2024
- 20 Muharram: 26 Juli 2024
- 21 Muharram: 27 Juli 2024
- 22 Muharram: 28 Juli 2024
- 23 Muharram: 29 Juli 2024
- 24 Muharram: 30 Juli 2024
- 25 Muharram: 31 Juli 2024
- 26 Muharram: 1 Agustus 2024
- 27 Muharram: 2 Agustus 2024
- 28 Muharram: 3 Agustus 2024
- 29 Muharram: 4 Agustus 2024
- 30 Muharram: 5 Agustus 2024
Amalan Bulan Muharram
Muharram termasuk bulan haram atau yang disucikan bersama Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)
Para ulama tafsir memaparkan hadits tersebut saat menafsirkan firman Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Dalam rangka mengisi kemuliaan bulan tersebut, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan kaum muslim. Berikut dua di antaranya.
1. Puasa
Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi terdapat hadits yang menyebut puasa bulan Muharram adalah sebaik-baiknya ibadah puasa setelah puasa Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Menurut penjelasan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi terjemahan Asmuni, puasa bulan bulan Muharram adalah bulan yang paling utama untuk mengerjakan puasa sunnah. Dengan demikian, maka puasa sunnah bulan Muharram adalah bagian dari puasa yang sangat disukai Allah, karena merupakan puasa paling utama setelah puasa wajib, Ramadan.
2. Sedekah
Amalan bulan Muharram lainnya adalah sedekah. Umat Islam Indonesia khususnya menjadikan 10 Muharram (hari Asyura) sebagai Lebaran anak yatim. Hari tersebut menjadi momentum bagi kaum muslim untuk memberikan santunan kepada anak yatim.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana