Tabayun merupakan sikap yang tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan dari sebuah kabar berita. Dengan bertabayun akan membuat muslim terhindar dari kesalahan informasi yang menyebabkan konflik.
Allah SWT memerintahkan hambanya untuk tabayun saat menerima informasi terdapat dalam surah Al-Hujarat ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ ٦
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu."
Mengutip buku Moslem Social Media 4.0 karya M. Nawa Syarif Fajar Sakti terdapat penjelasan mengenai ayat di atas yang bersumber dari pendapat Quraish Shihab.
Surah Al-Hujarat ayat 6 merupakan dasar yang diterapkan oleh Allah SWT terhadap hambanya yang mengaku Islam dalam kehidupan sosial ketika ketika menerima atau mengalami suatu berita, harus berdasarkan hal-hal yang dipahami dengan jelas.
Sebab hakekatnya manusia terbatas, tidak dapat menjangkau seluruh informasi, sehingga mereka membutuhkan orang lain dalam penyebaran informasi. Orang lain ini ada yang benar mempunyai integritas, dan ada juga sebaliknya.
Maka dari itu, berita yang didapat mesti ditelaah atau disaring, supaya tidak salah dalam menyikapi, dan dibodohi oleh informasi yang beredar.
Ayat di atas menyeru manusia untuk senantiasa tabayun ketika menerima informasi atau berita, baik yang disampaikan oleh seorang muslim atau non muslim.
Ayat ini juga meminta manusia untuk berhati-hati dalam bertindak terhadap sesuatu (Informasi) yang akibatnya sulit untuk diperbaiki. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan karena berita yang disebarkannya.
Sementara itu, menurut Nur Hidayat Sardini dalam bukunya berjudul Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap: Mengenang Husni Kamil Manik 1975-2016 menjelaskan pengertian tabayun.
Tabayun dalam surah Al-Hujurat ayat 6 bisa ditafsirkan sebagai tatsabbut yang berarti berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap suatu peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang.
Berdasarkan hal tersebut, maka tabayun adalah meneliti dan menyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan dan tindakan hingga permasalahannya menjadi jelas.
Sebagaimana disebutkan Ibn Katsir, ayat di atas berkaitan dengan berita bohong yang dibawa oleh Walid bin `Uqbah. Ketika itu Rasûlullah SAW mengutus Walid kepada Kepala Suku Bani Musthaliq, yakni Harits bin Dhirar al-Khuza`i untuk mengambil zakat sebagaimana telah diperjanjikan.
Namun di tengah jalan, Walid merasa ketakutan, sehingga ia pun kembali kepada Rasulullah SAW sambil berkata bahwa, Harits menolak menyerahkan zakatnya, bahkan hendak membunuhnya. Rasulullah SAW pun marah dan mengutus pasukan. Singkat cerita, setelah diklarifikasi langsung ke Harits, dapat diketahui bahwa cerita Walid adalah palsu.57
Ketika membahas korban berita palsu, kisah Sayyidah 'Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, tidak bisa diabaikan. Tuduhan keji terhadap beliau muncul saat perjalanan pulang dari sebuah peperangan pada tahun 6 H. Tuduhan ini kemudian dibantah langsung oleh Allah melalui ayat Surah An-Nur ayat 11-20.
Dalam peristiwa ini, Allah mengancam pembuat berita bohong, Surah An-Nur ayat 11:
اِنَّ الَّذِيْنَ جَاۤءُوْ بِالْاِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنْكُمْۗ لَا تَحْسَبُوْهُ شَرًّا لَّكُمْۗ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْاِثْمِۚ وَالَّذِيْ تَوَلّٰى كِبْرَهٗ مِنْهُمْ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ١١
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah kelompok di antara kamu (juga). Janganlah kamu mengira bahwa peristiwa itu buruk bagimu, sebaliknya itu baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Adapun orang yang mengambil peran besar di antara mereka, dia mendapat azab yang sangat berat."
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi