Surah Al-Hujurat Ayat 6, Perintah Bertabayyun dan Mencari Kebenaran

Surah Al-Hujurat Ayat 6, Perintah Bertabayyun dan Mencari Kebenaran

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 20 Mei 2024 05:45 WIB
ilustrasi muslim
Ilustrasi tabayyun (Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto)
Jakarta -

Di era digital yang penuh dengan informasi dan berita, kemampuan untuk memilah fakta dan informasi yang valid menjadi kian penting. Di sinilah nilai-nilai luhur Islam hadir sebagai panduan, salah satunya melalui perintah untuk bertabayyun dalam Surah Al-Hujurat ayat 6.

Dikutip dari buku Pergulatan Agama dan Komunikasi Massa karya Mohamad Fadhilah Zein, tabayyun diartikan sebagai upaya memilah antara yang benar dan yang salah.

Surah Al-Hujurat ayat 6 secara khusus mengajarkan kita tentang pentingnya bertabayyun untuk mencari kebenaran informasi sebelum kita merespons atau meneruskannya. Ayat ini mengajarkan umat Islam tentang kehati-hatian dalam menerima informasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari sekadar mencari kebenaran, tabayyun juga merupakan cerminan tanggung jawab moral seorang muslim. Dengan bertabayyun, kita terhindar dari menjadi penyebar hoaks dan fitnah yang dapat menjerumuskan diri sendiri dan orang lain.

Ayat ini menjadi landasan penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati, di mana informasi yang beredar didasarkan pada fakta dan bukan informasi palsu.

ADVERTISEMENT

Bacaan Surah Al-Hujurat Ayat 6

Berikut ini adalah bacaan surah Al-Hujurat ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

Arab latin: Ya ayyuhalladzina amanu in ja`akum fasiqum binaba`in fatabayyanu an tusibu qaumam bijahalatin fa tusbihu 'ala ma fa'altum nadimin

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

Tafsir Al-Hujurat Ayat 6

Menurut tafsir ringkas Kemenag dalam laman resminya, ayat ini menjelaskan jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita yang penting, maka janganlah kamu tergesa-gesa menerima berita itu. Tetapi telitilah terlebih dahulu kebenarannya.

Hal ini begitu penting dilakukan agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan atau kecerobohan kamu mengikuti berita itu, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu yang terlanjur kamu lakukan.

Ayat ini memberikan tuntunan kepada umat Islam agar berhati-hati dalam menerima berita, terutama jika bersumber dari orang yang fasik. Sikap kehati-hatian ini penting untuk menghindari penyesalan akibat tindakan yang didasarkan pada berita yang belum diteliti kebenarannya.

Sementara itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar juga menafsirkan Al-Hujurat ayat 6 sebagai larangan keras untuk percaya kepada berita-berita yang dibawa oleh orang fasik.

Dia menekankan pentingnya menyelidiki dengan seksama kebenaran sebuah berita terlebih dahulu, agar tidak terburu-buru dalam menjatuhkan keputusan yang dapat berakibat buruk. Hal ini untuk mencegah situasi di mana seseorang dihukum berdasarkan berita yang ternyata tidak benar.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT memerintahkan untuk memeriksa berita dari orang fasik dan bersikap hati-hati dengan tidak menerima ucapannya begitu saja, karena ada kemungkinan dia berdusta atau salah. Maka, siapa pun yang menerima berita darinya tanpa verifikasi, berarti mengikuti jejaknya.

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads