Zuhud adalah salah satu istilah dalam bahasa Arab yang erat kaitannya dengan Islam. Sifat ini termasuk perkara yang menghidupkan hati.
Mengutip buku Fakir dan Zuhud yang disusun Eko Setyo Budi, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa hakikat zuhud adalah menolak sesuatu dan mengandalkan yang lain. Orang yang meninggalkan kelebihan dunia dan menolaknya serta mengharapkan akhirat, maka ia disebut zahid di dunia.
Meski demikian, zuhud harus disertai pengetahuan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia. Adapun, perkara lain yang menghidupkan hati yaitu ilmu, ridha dan qana'ah. Zuhud menjadi tingkatan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hati bisa hidup karena memiliki ilmu, sementara ilmu bisa menjadikan seseorang memiliki sifat ridha. Jika sudah sampai pada tahapan ridha, seorang hamba akan sampai pada tahapan qana'ah atau menerima.
Dari qana'ah itulah sampai pada zuhud yang berarti menjauhkan kesenangan dunia. Dalam menghidupkan hati, empat perkara tersebut harus berurutan.
Sifat zuhud sendiri dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW dan Nabi Sulaiman AS. Menurut buku Tasawuf Sosial KH MA Sahal Mahfudh yang ditulis Jamal Ma'mur Asmani, kebaikan zuhud yang dikerjakan kedua nabi tersebut adalah memberi makan lezat kepada orang lain sedang keduanya hanya makan roti dan gandum.
Pengertian Zuhud
Menukil dari kitab Mausu'ah min Akhlaq Rasulillah Shallallahu Alaihi wa Sallam oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri terjemahan Solihin Rosyidi dan Muhammad Misbah, Ibnu Qayyim mendengar Ibnu Taimiyah menjelaskan tentang zuhud.
"Zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat. Adapun wara' adalah meninggalkan segala sesuatu yang dikhawatirkan akan menjadi akibat terjadinya mudharat di akhirat," tulisnya.
Dari segi bahasa, zuhud artinya memiliki keinginan terhadap sesuatu. Konsep zuhud ini penting dalam Islam karena menggambarkan sikap sederhana serta menjauhkan diri dari keserakahan terhadap materi di dunia.
Dalil tentang Zuhud
Terkait zuhud pernah disebutkan Nabi SAW melalui haditsnya, beliau bersabda:
"Berzuhudlah engkau terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan berzuhudlah engkau terhadap apa-apa yang ada di manusia, niscaya mereka akan mencintaimu." (HR Ibnu Majah)
Dalam Al-Qur'an, sifat zuhud tercantum dalam surah Al Kahfi ayat 46. Allah SWT berfirman,
ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Artinya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."
Ciri-ciri Orang yang Zuhud
Berikut beberapa ciri zuhud yang dikutip dari buku Zuhud Berdasi tulisan Hj Noorthaibah sebagaimana dikatakan Imam Al Ghazali,
- Tidak senang berlebihan ketika mendapat sesuatu dan tidak sedih berlebihan ketika kehilangan
- Tidak sombong
- Menganggap pujian dan celaan menjadi hal yang sama dan biasa saja
- Hatinya penuh cinta kepada Allah SWT dan tidak terlalu mencintai dunia
- Kekayaan dan dunia tidak memiliki tempat di hatinya karena cinta kepada Sang Khalik
Tingkatan Zuhud
Masih dari sumber yang sama, setidaknya ada tiga tingkatan zuhud menurut Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu:
- Zuhud dengan cara meninggalkan perkara haram, ini menjadi zuhudnya orang awam
- Zuhud dari sikap berlebihan dalam perkara halal, inilah zuhud orang tertentu
- Zuhud dengan cara meninggalkan segala sesuatu yang dapat memalingkan diri dari mengingat Allah, inilah zuhud orang-orang yang makrifat Allah SWT
Keutamaan Memiliki Sifat Zuhud
Terdapat sejumlah keutamaan dari orang yang memiliki sifat zuhud. Dikutip dari kitab Mukhtashar Ihya Ulumuddin oleh Imam Al Ghazali yang diterjemahkan Irwan Kurniawan, orang yang zuhud akan dicintai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Zuhudlah kamu terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, maka mereka akan mencintaimu." (HR Ibnu Majah)
Disebutkan juga dalam riwayat lain terkait zuhud. Nabi SAW bersabda,
"Jika di antara kamu sekalian melihat orang laki-laki yang selalu zuhud dan berbicara benar, maka dekatilah ia. Sesungguhnya ia adalah orang yang mengajarkan kebijaksanaan."
Selain itu, keutamaan sifat zuhud lainnya yaitu:
- Dunia tunduk kepada pelaku zuhud
- Pelaku suhud memberikan hikmah
- Dicintai oleh Allah SWT
- Hati pelaku zuhud diterangi oleh Sang Khalik
Wallahu a'lam.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an