Dikisahkan dalam riwayat hadits, Rasulullah SAW akan disibukkan dalam memberi syafaat di Padang Mahsyar kelak. Syafaat tersebut dapat menjadi pertolongan atau bantuan dari Rasulullah SAW kepada orang-orang yang diizinkan Allah SWT menerimanya.
Orang-orang yang akan mendapat syafaat pasti melalui izin dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam surah Al An'am ayat 51,
وَاَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْ يُّحْشَرُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Peringatkanlah dengannya (Al-Qur'an) orang-orang yang takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari Kiamat). Tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa.
Syafaat pada dasarnya dapat datang dari malaikat, para nabi hingga orang-orang beriman. Termasuk Rasulullah SAW. Namun, banyak manusia yang mendambakan syafaat Rasulullah SAW bahkan Nabi Ibrahim AS sekalipun.
Rasulullah SAW bersabda, "Semua makhluk ingin mendapatkan syafaatku termasuk Ibrahim Alaihissalam." (HR Muslim)
Dikutip dari Syekh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi dalam Al Kurasaniyyah fi Syarhi 'Aqidah Ar Raziyyaini terjemahan Masturi Irham dan Malik Supar, syafaat Rasulullah SAW seluruhnya ditujukan pada seluruh makhluk yang berdiri dan menunggu di Padang Mahsyar.
Semuanya diberi syafaat tanpa pandang bulu baik orang Arab maupun non-Arab, manusia maupun jin, mukmin maupun kafir, hingga umat beliau maupun umat-umat nabi sebelumnya.
Ada kisah menarik yang diriwayatkan hadits mengenai hal ini. Sejatinya, tiap umat meminta syafaat pada nabinya masing-masing, tetapi para nabi tersebut justru mengalihkan pada Rasulullah SAW yang dianggap lebih berhak dan layak dalam memberikan syafaat.
Baca juga: Shalawat, Syafaat atau Cinta Nabiy |
Kisah Sibuknya Rasulullah SAW Beri Syafaat di Padang Mahsyar
Dikutip dari buku Sang Pengatur Kehidupan oleh Risa Anggraini, Rasulullah SAW dinobatkan menjadi orang yang paling sibuk di Padang Mahsyar kelak. Kisah ini diceritakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dan Hudzaifah RA.
Hadits tersebut menceritakan, tiap umat terdahulu mendatangi para nabi mereka untuk meminta syafaat masuk surga. Namun, para nabi tersebut justru melimpahkannya pada nabi yang lain hingga akhirnya pelimpahan berujung pada Rasulullah SAW.
Menurut hadits tersebut juga diceritakan, Allah SWT mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar. Semua orang menanti hisab dari amalan yang telah dikerjakannya semasa di dunia.
Kemudian, umat terdahulu menemui Nabi Adam AS seraya berkata, "Wahai nenek moyang kami, memohonlah agar surga dibuka untuk kami."
Nabi Adam AS menjawab, "Bukankah tiada yang mengeluarkan kalian dari surga, kecuali kesalahan ayah kalian Adam ini? Aku bukanlah orang yang mampu melakukannya. Pergilah kepada putraku, Ibrahim, Khalilullah (kekasih Allah)."
Kemudian Nabi Ibrahim AS berkata, "Aku bukanlah orang yang dapat melakukannya. Karena aku hanyalah kekasih dari belakang (karena keutamaan Rasulullah). Pergilah kepada Musa, yang diajak bicara langsung oleh Allah SWT."
Mereka pun menghadap Nabi Musa AS. Nabi Musa AS berkata, "Aku bukanlah orang yang dapat melakukannya. Pergilah kepada Isa, yang merupakan kalimat Allah dan ruh-Nya."
Lalu Nabi Isa AS berkata, "Aku bukanlah orang yang dapat melakukannya."
Mereka pun menghadap kepada Rasulullah SAW untuk meminta syafaat. Syafaat tersebut diberikan oleh Rasulullah SAW kepada golongan umat tertentu.
"Beliau pun bangkit lalu diizinkan (memberi syafaat). Kemudian dikirimlah amanah dan kasih sayang, kemudian keduanya berdiri di dua sisi Shirathal Mustaqim, kanan dan kiri. Lalu orang pertama di antara kalian melewatinya bagaikan petir." (HR Muslim)
Untuk itu, pada akhirnya, syafaat di Padang Mahsyar dari para nabi akan diberikan oleh Rasulullah SAW. Wallahu a'lam.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid