Di sela-sela ibadah Arbain di Masjid Nabawi - Madinah, rombongan calon haji khusus Maktour memasuki Raudhah pada Kamis (30/5/2024). Jadwal di pagi hari (jam 06-11) dan malam hari (jam 21.30-2400) dikhususkan untuk kaum perempuan. Untuk Jemaah laki-laki dilakukan setelah jam kunjungan kaum perempuan.
Berbeda dengan musim haji sebelum pandemi covid-19, untuk masuk ke Raudhah kini tidak sembarangan. Perlu tasreh atau surat izin khusus dari pihak yang berwenang di Masjid Nabawi agar lebih tertib dan terkendali.
"Kita masing-masing rombongan diberi waktu 10-15 menit, karena itu manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Ustaz Hafizd saat melepas kepergiaan para jemaah perempuan di lobi Hotel Hilton.
![]() |
Khusus para ibu, kepergian mereka ke Raudhah didampingi oleh tiga ustazah yang menetap di Madinah (mukimin) yakni ustazah Suhai, Maisaroh dan Masrifah. Hal menarik dari penampilan ibu-ibu kelompok Al Fath Maktour ini, mereka mengenakan abaya hitam yang berbeda dengan busana sehari-hari. Alasannya, kata Ustaz Hafiz, lebih untuk fleksibilitas mengikuti kebanyakan yang ada di raudah.
Raudhah merupakan tempat yang berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Nabi) dan mimbar. Luas dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan 15 meter.
Raudhah disebut sebagai taman surga karena Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dan berbagi kebahagiaan di tempat ini. Tak hanya itu, kelak setelah kiamat Raudhah akan dipindahkan Allah SWT ke surga. Dengan beribadah di Raudhah, dipercaya segala doanya dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebelum memasuki Raudah, jemaah haji berkumpul di area tunggu pelataran Masjid Nabawi. Tepatnya antara pintu gerbang 360-362 di dekat area pemakaman Baqi. Petugas akan menghitung jumlah para Jemaah, baru kemudian dipersilakan berbaris masuk ke Raudhah.
Ketika masuk ke Raudhah dan menyampaikan salam dengan lirih atau cukup di dalam hati, jemaah dapat melaksanakan beberapa rangkaian salat sunnah, seperti Tahiyatul Masjid, Hajat, dan Dhuha.
Menjadi salah satu tempat yang mustajab, para jemaah bisa memanjatkan keinginan apa saja dengan berdoa di sini. Juga menyampaikan salam dari keluarga dan kerabat kepada Rasulullah. Meskipun ini makam Rasulullah SAW, tetapkan niat dan memohon kepada Allah SWT. Jemaah hanya berharap mendapat syafaat dari Rasulullah.
"Jika tidak hafal doa-doa dalam Bahasa Arab, kita gunakan saja Bahasa sehari-hari kita. Sesungguhnya Allah maha mengetahui. Yang penting kita yakin dan bersungguh-sungguh dalam berdoa," kata ustaz Amin Kaban Rangkuti.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana