Bolehkah Puasa Muharram dari Tanggal 1 sampai 10?

Bolehkah Puasa Muharram dari Tanggal 1 sampai 10?

Kristina - detikHikmah
Minggu, 07 Jul 2024 07:00 WIB
Family gathering and eat together while iftar during ramadhan in Malaysia
Ilustrasi puasa Muharram. Foto: Getty Images/ibnjaafar
Jakarta -

Muharram adalah bulan yang utama untuk puasa setelah Ramadan. Terdapat waktu-waktu khusus yang anjuran pelaksanaannya dikuatkan. Bolehkah puasa Muharram dari tanggal 1 sampai 10?

Keutamaan puasa Muharram ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim)

Puasa bulan Muharram yang paling populer dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Puasa pada hari ini disebut puasa Asyura. Menurut riwayat, puasa hari Asyura telah dilaksanakan pada umat terdahulu.

ADVERTISEMENT

Dianjurkan Puasa Tanggal 9 dan 10 Muharram

Anjuran puasa Asyura bersandar pada hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya,

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu."

Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin menjelaskan perintah puasa hari Asyura tersebut hukumnya sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan.

Dijelaskan dalam kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi terjemahan Ahmad Tirmidzi dkk, puasa Muharram lebih ditekankan pada 10 Muharram, sehari sebelumnya, dan sehari sesudahnya.

Puasa sehari sebelum Asyura biasa disebut puasa Tasua. Dalil pelaksanaannya mengacu pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda,

لَئِنْ بَقِيَتْ إِلَى قَابِلِ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: "Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram." (HR Muslim)

Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas berkata, "Tatkala Rasulullah SAW puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani?' Beliau bersabda, 'Tahun depan insya Allah kita akan puasa pada hari ke-9'." Ibnu Abbas berkata, "Namun tidak sampai datang tahun depan, Rasulullah SAW sudah wafat." (HR Muslim dan Abu Dawud)

Tingkatan Puasa Muharram

Para ulama merinci tingkatan puasa Muharram, khususnya hari Asyura. Tingkat pertama, puasa tiga hari pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

Tingkat kedua, puasa dua hari pada 9 dan 10 Muharram. Kemudian, tingkatan terakhir adalah puasa sehari saja, yaitu pada 10 Muharram.

Terkait hal ini, penulis kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq mengatakan, "Silakan lakukan mana yang mampu dikerjakan."

Adapun, terkait puasa sejak hari pertama Muharram, detikHikmah belum menemukan hadits yang secara khusus menganjurkan atau melarang hal itu. Namun, jika mengacu pada hadits keutamaan puasa Muharram, puasa bisa dilakukan kapan saja sepanjang di luar waktu yang diharamkan.




(kri/lus)

Hide Ads