Puasa Tasua dan Asyura: Pengertian, Dalil, Hukum dan Jadwalnya

Puasa Tasua dan Asyura: Pengertian, Dalil, Hukum dan Jadwalnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 01 Jul 2024 16:24 WIB
female hand of prayer with wooden beads in sunlight, iftar concept, Ramadan month, Koran, plate of dried fruit, Cup of tea on wooden table
Ini jadwal puasa tasua dan asyura 2024 (Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK)
Jakarta -

Puasa Tasua dan Asyura adalah dua ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Muharram. Meskipun sunnah, mengerjakan dua puasa sunnah ini akan memperoleh banyak keutamaan.

Menukil buku Fiqih Kontroversi Jilid 2 oleh H.M Anshary, puasa Tasua dan Asyura adalah dua puasa yang dilakukan pada bulan Muharram. Puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram sedangkan puasa Asyura dikerjakan pada 10 Muharram.

Rasulullah sempat mewajibkan umat Islam untuk puasa Tasua dan Asyura. Namun, lama kelamaan, kewajiban itu bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan ini berasal dari hadits yang menceritakan ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Rasulullah SAW bertanya, "Hari apa ini?"

ADVERTISEMENT

Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang baik, hari ketika Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, sehingga Musa berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah."

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, "Kami (kaum muslimin) lebih berhak menghormati Musa daripada kalian." Setelah itu, Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa juga." (HR Muslim)

Dalil Puasa Tasua dan Asyura

Dalam buku Panduan Lengkap Puasa Wajib dan Sunnah oleh Muhammad Ghazali, dijelaskan ada beberapa hadits yang mensyariatkan puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram. Berikut dalilnya,

أفضل الصيام بعد رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الحَرَمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْدَ الفريضة صلاة الليل

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram. Sedangkan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim)

Adapun dalil-dalil lainnya sebagai berikut:

Dalil 1

"Wahai Rasulullah, hari ini (10 Muharram) adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.' Maka beliau bersabda, 'Apabila tiba tahun depan, insyaallah (jika Allah menghendaki), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan.' Ibnu Abbas mengatakan, 'Belum sampai tahun depan, Nabi SAW sudah meninggal dunia'." (HR Muslim no. 1134)

Dalil 2

"Selisihilah orang-orang Yahudi, puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharam." (Riwayat ini terdapat dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Statusnya sahih, tetapi diriwayatkan secara mauquf).

Dalil 3

Diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshary, Rasulullah SAW bersabda,

"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no. 1162)

Dari dalil-dalil hadits puasa sunnah di atas diketahui sunnah melakukan puasa Tasua dan Asyura yakni pada hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram. Hal ini dilakukan sebagai pembeda dengan puasa orang Yahudi.

Hukum Puasa Tasua dan Asyura

Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam bukunya Fiqih Islam wa Adillatuhu mengatakan, para ulama sepakat hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah. Artinya tidak ada paksaan, orang yang mengerjakannya akan mendapat ganjaran dan tidak pula dosa bagi mereka yang meninggalkannya.

Kesunnahan keduanya untuk diamalkan didasarkan pada hadits dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah SAW bersabda,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Tidak ada kewajiban dalam mengamalkan puasa Tasua dan Asyura, hal ini juga didasarkan pada sabda Rasulullah SAW berikut,

إِنْ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ وَلَمْ يُكْتَبْ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ، فَمَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفطرْ

Artinya: "Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura. Kalian tidak diwajibkan berpuasa pada hari ini. Terserah kalian apakah mau berpuasa atau tidak." (HR Bukhari dan Muslim)

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024

Jika mengacu pada kalender Hijriyah Indonesia Tahun 2024 M/1446 H yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura sebagai berikut:

  • Puasa Tasua: Senin, 15 Juli 2024 (9 Muharram 1446 H)
  • Puasa Asyura: Selasa, 16 Juli 2024 (10 Muharram 1446 H)

Demikian mengenai pengertian, dalil, hukum dan jadwal puasa Tasua dan Asyura. Semoga bermanfaat!




(hnh/kri)

Hide Ads