Muharram dan Suro adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriah dan Jawa. Apakah keduanya sama?
Dalam kalender Hijriah, 1 Muharram dikenal sebagai Tahun Baru Islam. Pun halnya dengan 1 Suro, masyarakat Jawa menyebutnya sebagai permulaan tahun Jawa. Mereka akan menyambutnya dengan berbagai tradisi yang masih lestari hingga kini.
Lantas, apakah 1 Muharram sama dengan Suro?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa 1 Muharram Sama dengan Suro?
Dijelaskan dalam buku Misteri Bulan Suro susunan Muhammad Sholikhin, perayaan 1 Suro sebagai awal penanggalan dalam kalender Jawa awalnya bertujuan untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa.
Dengan demikian, 1 Muharram sama dengan Suro. Dahulu, pada masa pemerintahan Kerajaan Demak tahun 931 H, Sunan Giri II membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriah dengan kalender Jawa.
Namun, perlu dipahami bahwa penanggalan Jawa dan Hijriah berbeda. Menurut Kalender Jawa Indonesia 2024, 1 Suro jatuh pada Senin Legi, 8 Juli 2024 yang mana berbeda sehari dengan 1 Muharram 1446 H.
Umumnya, masyarakat Jawa memperingati Muharram atau yang mereka kenal Suro dengan tradisi suroan. Tradisi ini menjadi bagian penting masyarakat Jawa sejak dulu.
Sementara itu, terkait Muharram merupakan bulan yang istimewa dalam Islam. Mengutip dari buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji karya Syamsul Rijal Hamid, Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
"Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)
Kapan 1 Muharram dan Suro 2024?
Mengacu kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama RI, 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Sementara itu, 1 Suro bertepatan dengan Senin, 8 Juli 2024.
Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 236 Tahun 2024 Nomor 1 Tahun 2024 menetapkan 1 Muharram sebagai hari libur nasional.
Amalan Bulan Muharram yang Dapat Dikerjakan
Kaum muslimin dianjurkan untuk berpuasa pada bulan Muharram. Sebagaimana diketahui puasa pada bulan tersebut sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, ia bersabda,
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
Menukil dari buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 Edisi Indonesia oleh Prof Wahbah Az Zuhaili terbitan Gema Insani, puasa Muharram yang bisa diamalkan antara lain puasa Tasua, Asyura, Ayyamul Bidh dan puasa sunnah lainnya.
Puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram sementara puasa Asyura bertepatan dengan 10 Muharram. Meski demikian, puasa Asyura boleh dikerjakan tanpa Tasua.
Sementara itu, puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah setiap bulan yang berlangsung pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan Kamariah.
Berikut jadwal puasa bulan Muharram 1446 H menurut Kalender Hijriah Kemenag,
- Puasa Tasua 9 Muharram 1446 H: Senin, 15 Juli 2024
- Puasa Asyura 10 Muharram 1446 H: Selasa, 16 Juli 2024
- Puasa Ayyamul Bidh:13-15 Muharram 1446 H: Jumat-Minggu, 19-21 Juli 2024
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina