Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Selasa, 11 Jun 2024 07:30 WIB
Senior Muslim woman preparing food
Foto: iStock
Jakarta -

Umat Islam tengah memasuki bulan Zulhijah. Di antara puasa sunah yang dapat dilakukan pada bulan Zulhijah adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Apa itu puasa Tarwiyah dan Arafah?

Bulan Zulhijah bertepatan dengan pelaksanaan serangkaian ibadah haji. Selain itu, Hari Raya Idul Adha juga terjadi pada bulan Zulhijah tepatnya 10 Zulhijah.

Pengertian Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Dinukil dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh. Hambali, puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dikerjakan ketika hari Tarwiyah, yaitu ketika jemaah haji menyiapkan perbekalan untuk wukuf di Arafah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, puasa Arafah adalah puasa sunah yang dikerjakan ketika hari Arafah, yaitu ketika jemaah haji berwukuf di Arafah.

Dalil Puasa Tarwiyah dan Arafah

Disebutkan dalam buku Agama Membuat Kaya karya Miftahul Chair, dalil puasa Tarwiyah mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Siapa saja yang berpuasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah), maka Allah akan memberikannya pahala seperti pahalanya kesabaran Nabi Ayyub AS atas penyakit yang menimpanya. Siapa yang berpuasa pada hari Arafah (9 Zulhijah), maka Allah akan memberikannya pahala Nabi Isa bin Maryam (dalam mengerjakan puasa Arafah). Jika seseorang tersebut belum makan apa-apa di hari raya kurban sampai terlaksananya salat ld, maka ia diberikan pahala orang yang mengerjakan salat itu. Apabila ia meninggal di tanggal berapa pun itu hingga sampai tanggal 30 Zulhijah, maka ia tergolong orang yang mati syahid."

Ada juga hadits yang menyebut, "Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun."

Sejumlah sumber menyebut dalil puasa Tarwiyah kurang kuat riwayatnya. Sebagian yang lain membolehkan mengamalkan hadits semacam ini dalam rangka memperoleh keutamaan asal tidak berkaitan dengan akidah dan hukum.

Adapun, puasa Arafah bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω عَرَفَةَ ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±Ω Ψ³ΩŽΩ†ΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ› Ω…ΩŽΨ§ΨΆΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ ΩˆΩŽΩ…ΩΨ³Ω’ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩŽΩ„ΩŽΨ©Ω‹ΨŒ ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΨ§Ψ΄ΩΩˆΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±Ω Ψ³ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω‹ Ω…ΩŽΨ§ΨΆΩΩŠΩŽΨ©Ω‹

Artinya: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud)

Hadits tersebut terdapat dalam kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dan Masrukhin.

Hukum Puasa Tarwiyah dan Arafah

Hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunah atau dianjurkan, bukan merupakan amalan wajib. Hukum sunah ini berlaku bagi umat Islam yang sedang tidak haji. Adapun umat Islam yang sedang haji tidak disunahkan untuk melakukannya agar memiliki energi lebih dalam beribadah.

Ketentuan tersebut mengacu pada hadits yang diriwayatkan Maimunah RA sebagaimana dinukil dari buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid,

"Sesungguhnya banyak orang ragu tentang puasa yang dilakukan Nabi Shallallahu'alaihi wasallam pada hari Arafah, lalu ia mengirim susu kepada beliau yang sedang wukuf di Arafah, maka Rasulullah SAW meminumnya sementara orang-orang melihatnya." (HR Bukhari)

Waktu Puasa Tarwiyah dan Arafah

Seperti yang telah dijelaskan, puasa Tarwiyah dikerjakan pada hari Tarwiyah yang bertepatan dengan 8 Zulhijah, dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Berdasarkan keputusan sidang isbat awal Zulhijah 1445 H yang digelar pada 29 Zulkaidah 1445 atau 7 Juni 2024, 8 Zulhijah jatuh pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Adapun, puasa Arafah dikerjakan sehari setelah hari Tarwiyah, yakni pada 9 Zulhijah. Tahun ini, puasa Arafah bisa dikerjakan pada Minggu, 16 Juni 2024.

Tata Cara dan Niat Puasa Tarwiyah-Arafah

Tata cara puasa Tarwiyah dan Arafah sama dengan puasa-puasa lainnya, yakni menahan diri dari lapar dan haus serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.

Pembeda puasa Tarwiyah dan Arafah dengan puasa-puasa lain adalah niatnya. Mengacu sumber sebelumnya, berikut bacaan niat masing-masing puasa.

Niat Puasa Tarwiyah

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΩˆΩΩŠΩ‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Arafah

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŒ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Selain mendapat pahala istimewa, umat Islam yang berpuasa Tarwiyah juga akan mendapat pahala seperti puasa setahun. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah SWT untuk digunakan untuk beribadah, seperti halnya hari-hari sepuluh Zulhijah sejak tanggal 1 hingga tanggal 9 Zulhijah. Berpuasa dalam seharinya itu sebanding dengan puasa 1 tahun." (HR Ibnu Majah)

Adapun, keutamaan puasa Arafah adalah menghapus dosa dua tahun berturut-turut, tepatnya dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Selain itu, puasa Arafah juga termasuk puasa Zulhijah yang memiliki keutamaan setara dengan puasa satu tahun.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Hide Ads