Mengutip buku Minhajul Muslimah karya Muhammad Syafii Masykur, hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah. Dinamai hari Arafah karena pada hari tersebut bertepatan dengan momen jemaah haji wukuf atau berkumpul di Padang Arafah sebagai rangkaian haji.
Hari Arafah termasuk sebagai hari yang paling utama dalam setahunnya. Hal ini didasarkan dari hadits yang berbunyi,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَة
Artinya: "Hari Arafah adalah hari yang paling banyak Allah SWT bebaskan hamba-hambanya dari api neraka." (HR Muslim)
Anjuran Puasa Arafah
Puasa Arafah disunahkan bagi muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Disunahkannya puasa ini didasarkan pada sebuah hadits berikut. Rasulullah SAW bersabda,
صَوْمُ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ قَبْلَهُ وَسَنَةٍ بَعْدَهُ
Artinya: "Puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa dua tahun: satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya." (HR Al Baihaqi)
Adapun mereka yang melaksanakan ibadah haji, para ulama berpendapat mereka tidak disunahkan berpuasa Arafah karena hal itu bisa memberatkan. Sebab, pada hari itu mereka sedang melakukan wukuf di Arafah.
Meski demikian, dijelaskan dalam buku Syarah Fathal Qarib Diskursus Ubudiyah Jilid Satu susunan Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN, apabila jemaah haji berniat mengakhirkan waktu wukufnya hingga malam hari, ia tetap mendapat disunahkan berpuasa asalkan tidak ada keraguan tentang tanggal yang sedang dijalani, apakah bertepatan pada tanggal 9 atau 10 Zulhijah.
Namun, apabila jemaah haji masih ragu maka tidak dianjurkan untuk mengerjakan puasa Arafah, kendati diniati puasa qadha atau puasa kafarat sebagaimana pendapat al-Ramli.
Namun, Al Jaujari berpendapat sebaliknya, jemaah haji boleh berpuasa dalam kondisi ragu.
Ali Musthafa Siregar dalam buku Fikih Puasa menjabarkan hukum jemaah haji mengerjakan puasa Arafah, di antaranya:
- Jika jemaah haji sampai ke Arafah siang hari maka sunah baginya tidak berpuasa. Bahkan ada ulama yang pendapat makruh baginya untuk berpuasa.
- Jika jemaah haji sampai ke Arafah malam hari dalam keadaan musafir atau sakit maka sama hukumnya dengan yang sampai ke Arafah siang hari.
- Jika jemaah haji sampai ke Arafah malam hari bukan dalam keadaan musafir atau sakit maka sunah baginya berpuasa.
Niat Puasa Arafah
Bagi muslim yang tidak melaksanakan haji dapat melaksanakan puasa Arafah yang memiliki keutamaan luar biasa. Adapun bacaan niat puasa Arafah yang bisa diamalkan sebagai berikut.
تويت صومَ غَدٍ عَنِ عَرَفَةَ سُنَّةٌ لِلهِ تَعَالَى.
Artinya: "Saya niat puasa besok hari dari puasa Arafah sunah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Arafah
Selain diampuni dosanya selama setahun sesudah dan sebelumnya, Dr. Muh Hambali dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian, menjelaskan keutamaan lainnya yang didapat bagi mereka yang berpuasa Arafah, di antaranya:
Dijauhkan dari api neraka, amalan puasa Arafah mampu mencegah api neraka mendekati kita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah." (HR Muslim)
Doanya mustajab, berdoa dalam kondisi berpuasa pada hari Arafah itu mustajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ucapan, 'La ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir' (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu'." (HR Tirmidzi)
Wallahu a'lam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana