Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah, terutama karena di dalamnya terdapat momentum pelaksanaan ibadah haji dan dua amalan sunah yang penuh keutamaan, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Meskipun keduanya dilakukan berdekatan dan sama-sama sangat dianjurkan, puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki perbedaan mendasar. Mengetahui perbedaannya sangat penting agar tidak keliru dalam niat maupun pelaksanaan. Jangan sampai niat puasa Arafah tapi dilaksanakan di hari Tarwiyah.
Baca juga: Anjuran Puasa Tarwiyah, Bagaimana Hukumnya? |
Perbedaan Puasa Arafah dan Tarwiyah
Meski sama-sama dikerjakan di bulan Zulhijah, kedua puasa ini memiliki perbedaan mendasar yang penting diketahui. Jangan sampai tertukar, karena waktu, niat, dan keutamaannya tidak sama. Berikut ini penjelasan lengkap perbedaan antara puasa Tarwiyah dan Arafah, dirangkum dari laman Yatim Mandiri dan sumber lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Waktu Pelaksanaan
Perbedaan paling mencolok antara puasa Tarwiyah dan Arafah terletak pada hari pelaksanaannya. Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Zulhijah, sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah, sehari sebelum Idul Adha. Jadi, penting untuk mencatat tanggal hijriah dengan benar agar tidak salah melaksanakan puasa sunah ini.
2. Niat Puasa
Karena berbeda hari dan maksudnya, maka niat puasa Tarwiyah dan Arafah juga berbeda. Meskipun keduanya sunah, niat yang sesuai akan menegaskan bentuk ibadah yang sedang dilakukan. Berikut lafal niat untuk masing-masing puasa sunah Tarwiyah dan Zulhijah.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ.
3. Keutamaan
Keduanya memiliki pahala yang besar, namun keutamaan puasa Arafah lebih utama dibandingkan Tarwiyah, terutama bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Keutamaan puasa Tarwiyah, di antaranya menghapus dosa satu tahun yang lalu (HR. al-Baihaqi dari Ibnu Abbas), dan bagian dari amalan 10 hari pertama Zulhijah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW (HR. Bukhari).
Sementara keutamaan puasa Arafah, yaitu menghapus dosa dua tahun, yaitu satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang (HR. Muslim), serta hari di mana Allah paling banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka (HR. Muslim, Tirmidzi).
Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji, seperti dalam hadis: "Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)
Siapa yang Dianjurkan Berpuasa
Puasa Tarwiyah dan Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan haji. Bagi yang sedang berhaji, khususnya ketika berada di Arafah pada 9 Zulhijah, tidak disunnahkan berpuasa, karena dikhawatirkan akan mengurangi kekuatan dalam menjalankan rukun haji terutama saat wukuf.
Menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi salah satu bentuk amalan sunah yang penuh keutamaan di bulan Zulhijah. Namun, jangan sampai keliru! Pahami perbedaan waktu, niat, dan keutamaannya agar puasa yang dilakukan sesuai tuntunan.
(hil/irb)