Modal Rp 5 Juta, Pria Asal Malang Buktikan Bisa Bersepeda ke Makkah

Modal Rp 5 Juta, Pria Asal Malang Buktikan Bisa Bersepeda ke Makkah

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 15 Mei 2024 18:30 WIB
Bersepeda Jakarta-Makkah
Perjalanan Sayudi menuju Makkah Foto: dok. pribadi Sayudi
Jakarta -

Jika dibayangkan secara logika, uang Rp 5 juta tidak akan mampu membawa seseorang menuju Makkah. Namun, atas kuasa Allah SWT, semua bisa terwujud.

Hal ini dibuktikan oleh Sayudi saat ia menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Makkah dengan mengendarai sepeda. Sayudi mengaku dirinya memantapkan diri untuk meyakini Allah SWT sebagai pelindungnya.

Pria pemilik nama lengkap Sayudi Prastopo ini berhasil tiba di Makkah setelah mengayuh sepeda selama kurang lebih tujuh bulan. Ia menceritakan perjalanan panjangnya ini kepada detikHikmah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kisahnya ini ada yang menarik, yakni uang saku yang ia bawa untuk memulai perjalanan hanyalah Rp 5 juta. Uang ini ia dapatkan dari temannya.

Sayudi yang saat ini berusia 53 tahun ini telah membuktikan bahwa Allah SWT akan membantu hamba-Nya yang dengan sungguh-sungguh bertauhid kepada-Nya.

ADVERTISEMENT

Kehilangan Uang dan HP

Sayudi memulai perjalanan sejak 2022 dengan didahului latihan bersepeda dengan jarak jauh. Ia bersepeda dari Ujung Kulon menuju Banyuwangi. Perjalanan ini ia tempuh dalam kurun waktu 16 bulan.

Niatnya, setelah mampu bersepeda jarak jauh dan mengurus seluruh dokumen yang diperlukan, ia akan langsung menuju Makkah.

Suatu hari, Sayudi beristirahat di Yogyakarta. Ia singgah di masjid untuk menunaikan salat dan beristirahat.

Dalam doanya usai salat, ia berharap agar Allah SWT senantiasa membersamainya dalam perjalanan ini.

"Di Jogja saya berdoa, ya Allah tolong kuatkan saya, beri sesuatu yang menguatkan saya untuk mentauhidkan-Mu. Saya berdoa, menyerahkan semua 100 persen kepada Allah. Saya sholat, pas selesai, semua dompet dan isinya, hp hilang semua. Tapi saya yakin, kan saya sudah berdoa," beber Sayudi saat dihubungi detikHikmah.

Meskipun tak memegang uang sama sekali, Sayudi tetap melanjutkan perjalanan. Qadarullah, Sayudi mengatakan semua terasa dimudahkan.

Setelah latihan itu, Sayudi kembali ke Jakarta untuk mengurus paspor dan dokumen lain yang dibutuhkan untuk perjalanannya.

"Alhamdulillah saya ada rezeki 5 juta, itu dari temen, akhirnya saya lanjutkan ke Makkah," ujarnya.

Sayudi berangkat seorang diri ke Makkah pada 16 November 2023. Ia mengendarai sepedanya dengan perbekalan seadanya.

Dalam sehari, Sayudi mengayuh sepeda selama 15-20 jam dalam sehari. Hal ini dilakukan terus menerus selama tujuh bulan.

Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini kembali mendapatkan kemudahan ketika tiba di Pekanbaru dan di Malaysia.

"Dari Pekanbaru ada banyak yang support juga. Tapi saya kan punya keluarga juga, akhirnya saya kasih ke mereka. Saya nyebrang ke Dumai juga dibantu teman, Alhamdulillah," bebernya.

Bantuan seolah datang bertubi-tubi ketika Sayudi tiba di Malaysia. Ia tidak meminta-minta namun mendapatkan banyak bantuan dari masyarakat setempat.

"Saya masuk Malaysia itu kan dengan izin sebagai turis, saya istirahat di masjid satu jam, tau-tau di sepeda saya banyak amplop. Banyak yang ngasih duit, banyak yang nyisipin di sepeda saya. Kalau ditotal sampai 2500 USD (Rp 39,9 juta). Itu sebagai bekal ke Makkah," jelas Sayudi.

Dengan uang ini Sayudi bisa melanjutkan perjalanannya. Ia mengaku jika ditotal secara keseluruhan maka perjalanannya selama tujuh bulan ini menghabiskan uang sekitar Rp 60 juta.

"Kalau ditotal semuanya sampai ke Makkah habis 60-an juta, tapi itu kan bantuan dari Allah. Saya berangkat nol rupiah," tegas Sayudi yang kini berada di Madinah.

Tidak Mendapat Izin Haji

Sayudi memang telah tiba di Arab Saudi, ia juga sempat berihram di Makkah melakukan Sai dan Tawaf, namun ia tidak diizinkan untuk melakukan ibadah haji.

Visa yang saat ini ia kantongi adalah visa turis jadi ia tidak diperkenankan memasuki Makkah selama musim haji.

Bersepeda Jakarta-MakkahSayudi Bersepeda Jakarta-Makkah Foto: dok. pribadi Sayudi

Meskipun demikian, Sayudi tetap boleh berada di kota-kota lain selama 90 hari. Kini ia berada di Madinah dan mengaku ingin memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi, termasuk membantu jemaah haji lansia yang membutuhkan bantuan.

"Suhu di sini cukup panas, lihat jemaah datang yang sepuh (lansia) duduk kecapean. Perubahan suhu yang drastis membuat banyak jemaah kaget. Mereka butuh bantuan. Kalau saya dikasih kesempatan untuk membantu jemaah haji, saya akan membantu," ujarnya.

Meskipun tiba di Makkah saat jelang musim haji, pemerintah Saudi memiliki aturan yang ketat terkait izin haji. Jemaah yang diperbolehkan berhaji hanya yang memiliki visa haji.

Meskipun tidak bisa berhaji tahun ini, Sayudi berharap akan mendapat kesempatan berhaji di tahun-tahun berikutnya.

"Tahun depan atau dua tahun lagi saya mudah-mudahan bisa ke Makkah lagi sudah pegang visa haji. InsyaAllah kalau Allah izinkan kalau Allah berkehendak, tidak susah bagi Allah mewujudkan keinginan kita," tutup Sayudi.




(dvs/lus)

Hide Ads