Burung elang hari Uhud adalah julukan salah satu sahabat nabi yang berperan besar dalam Perang Uhud. Ia tak gentar melawan musuh dan sigap melindungi Rasulullah SAW.
Sosok yang menjapat julukan Burung elang hari Uhd adalah Thalhah bin Ubaidillah RA. Thalhah RA merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga.
Lantas, bagaimana Thalhah RA bisa dijuluki dengan burung elang hari Uhud? Berikut kisahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar Thalhah bin Ubaidillah
Dirangkum dari buku Ensiklopedia Sahabat Nabi karya Muhammad Raji Hasan Kinas dan buku Al Akhbar Titisan yang Tertulis karya Tebyan A'maari Machalli, Thalhah bin Ubaidillah RA adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari suku Quraisy keturunan Bani Tayyim. Thalhah RA termasuk sepuluh orang yang dijamin masuk surga.
Thalhah RA adalah pemuda yang berprofesi sebagai saudagar. Meski masih muda, Thalhah RA memiliki kelebihan dalam strategi berdagang. Ia sosok yang cerdik dan pintar, sehingga dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain yang lebih tua.
Rasulullah SAW memberikan gelar untuk Thalhah RA saat Perang Dzatil Asyirah, "Thalhah al-Fayyadh" yang artinya yang berlimpah kebaikan. Saat Perang Uhud, Rasulullah SAW memberikannya gelar "Thalhah al-Khayr" yang artinya pemilik kebajikan. Saat Perang Hunain, Rasulullah SAW juga memberinya gelar "Thalhah al-Jud" yang artinya sang dermawan.
Keislaman Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah RA termasuk salah satu dari delapan orang yang lebih dulu memeluk Islam. Suatu ketika, Thalhah RA datang menemui Abu Bakar As Siddiq RA. Mereka saling bercerita. Setelah giliran Thalhah RA bercerita tentang pertemuannya dengan pendeta Bushra, Abu Bakar As Siddiq RA tercengang. Lalu Abu Bakar RA mengajak Thalhah RA untuk menemui Rasulullah SAW.
Di hadapan Rasulullah SAW, Thalhah RA langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika Thalhah RA dan al-Zubair RA memeluk Islam, Rasulullah SAW mempersaudarakan mereka di Makkah. Setelah hijrah ke Madinah, beliau mempersaudarakan Thalhah RA dengan Abu Ayyub al-Anshari RA.
Banyak rintangan yang dihadapi oleh Thalhah RA setelah ia masuk Islam. Siksaan demi siksaan mulai mendera tubuh Thalhah RA. Bahkan ibunya sendiri mencaci makinya.
Tak hanya itu, seorang lelaki Quraisy yang bernama Naufal bin Khuwailid menyeret dan mengikat Abu Bakar RA dan Thalhah RA dan mendorong mereka ke algojo sehingga darah mengalir dari tubuh mereka. Maka dari itulah mereka mendapatkan gelar "Al-Qarinain" yang artinya sepasang sahabat yang mulia.
Dari banyaknya siksaan yang menimpa Thalhah RA, ia tetap mempertahankan dan menegakkan Islam. Hal ini menyebabkan Thalhah RA memiliki banyak gelar dan sebutan.
Kisah Thalhah Dapat Julukan Burung Elang Hari Uhud
Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Thalhah RA mendapat kehormatan untuk menyertai mereka. Beberapa saat kemudian, Perang Uhud terjadi.
Saat itu barisan kaum Muslimin terpecah belah dan kocar-kacir dari sisi Rasulullah SAW. Hanya sebelas orang Anshar dan Thalhah RA yang tersisa.
Rasulullah SAW dan orang-orang yang mengawal beliau naik ke bukit, namun mereka dihadang oleh kaum musyrikin.
Rasulullah SAW berseru, "Siapa berani melawan mereka, dia akan menjadi temanku kelak di surga." Thalhah bin Ubaidillah RA berkata, "Aku Wahai Rasulullah." Rasulullah SAW kemudian menahannya dan berkata, "Tidak, jangan engkau, kau harus berada di tempatmu."
Salah satu prajurit Anshar berkata, "Aku wahai Rasulullah." Rasulullah SAW berkata, "Ya, majulah." Kemudian prajurit Anshar itu maju melawan prajurit kafir. Pertempuran yang tak seimbang mengantarkannya menemui kesyahidan.
Thalhah RA selalu menjadi orang pertama yang mengajukan diri, namun Rasulullah SAW menahannya agar untuk tetap ditempat. Hingga sebelas prajurit Anshar gugur menemui syahid dan tinggal Thalhah RA bersama Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW berkata, "Sekarang engkau, wahai Thalhah." Kemudian dengan semangat jihad yang berkobar, Thalhah RA menerjang menyerang kafir agar tidak menghampiri Rasulullah SAW. Hingga tak sedikit orang kafir yang tewas.
Ketika Abu Ubaidah bin Jarrah RA hampir sampai di dekat Rasulullah SAW, Rasulullah SAW memerintahkan untuk membantu Thalhah RA. Thalhah RA ditemukan tergeletak dan berlumuran darah. Tak kurang dari 79 luka bekas pedang, lembing, hingga panah.
Kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah SAW telah tewas. Akhirnya mereka pergi meninggalkan medan perang.
Kemudian Rasulullah SAW bersama Thalhah RA naik ke bukit di ujung medan pertempuran. Thalhah RA menciumi tangan, tubuh, dan kaki Rasulullah SAW seraya berkata, "Aku tebus engkau Ya Rasulullah dengan ayah ibuku." Rasulullah SAW tersenyum dan berkata, "Engkau adalah Thalhah kebajikan."
Di hadapan para sahabat, Rasulullah SAW bersabda, "Keharusan bagi Thalhah adalah memperoleh..." Yang dimaksud Rasulullah SAW adalah memperoleh surga. Sejak peristiwa Uhud itulah Thalhah RA mendapat julukan "Burung elang hari Uhud."
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri