Ghadab adalah sifat tercela dalam Islam. Kata ghadab sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya tidak senang sehingga berujung pada kemarahan dan kekecewaan.
Mengutip dari buku Akhlak Keagamaan Kelas XII oleh Rofa'ah, sifat ghadab dapat merusak jiwa seseorang. Ini disebabkan tumbuhnya kebencian yang berlebih.
Ghadab termasuk ke dalam sifat yang tegas, keras, sangat kokoh dan sulit tergoyahkan pada pelaku dalam keadaan emosi. Ghadab erat kaitannya dengan amarah atau murka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, marah merupakan sifat alami yang dimiliki manusia. Meski demikian, manusia harus mampu mengendalikannya karena jika tidak, nafsu amarah menyebabkan tindak kejahatan atau syahwat hewani.
Artinya, nafsu yang selalu memerintahkan kepada keburukan dan jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan musuh-musuh yang nyata lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,
"Sesungguhnya amarah itu datangnya dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu." (HR Abu Daud)
Bentuk-bentuk Ghadab
Masih dari sumber yang sama, berikut sejumlah bentuk ghadab yang dapat dipahami.
- Bersikap angkuh kepada orang lain
- Merusak sesuatu yang ada di sekitarnya
- Tidak bisa kompromi, diskusi, atau bicara baik-baik
- Mengancam kepada orang yang menyebabkan amarah
- Wajah kusam, suram dan cemberut
- Mata tajam memerah dan pandangan penuh kebencian
- Enggan bertemu dan menyapa orang yang membuatnya marah
Cara Menghindari Ghadab
Mengutip buku Aqidah Akhlak tulisan Syafiuddin dan Machnunah Ani Zulfah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan muslim untuk menghindari perilaku ghadab. Antara lain ialah:
1. Menahan Diri
Cara pertama menghindari ghadab adalah meredam amarah dengan menahan diri. Ini termaktub dalam sebuah hadits. Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW,
"Berilah wasiat kepadaku." Sabda Nabi SAW: "Janganlah engkau mudah marah." Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, "Janganlah engkau mudah marah." (HR Bukhari)
2. Beristighfar
Selain menahan diri, cara menghindari ghadab lainnya yaitu dengan beristighfar. Ketika seseorang dilanda amarah, perbanyaklah istighfar dan mengingat Allah SWT.
3. Berdiam Diri
Berdiam diri juga menjadi salah satu cara menghindari ghadab. Diam adalah obat yang ampuh utuk meredam rasa marah karena orang yang sedang marah kerap mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.
Nabi SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah maka hendaklah ia diam." (HR Imam Ahmad)
4. Memberi Maaf
Memaafkan baik diminta atau tidak menjadi salah satu sikap yang dianjurkan. Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu memaafkan sesama dengan tulus dan ikhlas agar hubungan terjaga.
Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syura ayat 40,
ΩΩΨ¬ΩΨ²ΩΩ°ΩΨ€ΩΨ§Ϋ Ψ³ΩΩΩΩΨ¦ΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ¦ΩΨ©Ω Ω ΩΩΨ«ΩΩΩΩΩΨ§ Ϋ ΩΩΩ ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ§ ΩΩΨ£ΩΨ΅ΩΩΩΨΩ ΩΩΨ£ΩΨ¬ΩΨ±ΩΩΩΫ₯ ΨΉΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩΫ₯ ΩΩΨ§ ΩΩΨΩΨ¨ΩΩ Ω±ΩΨΈΩΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩ
Artinya: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim."
5. Merubah Posisi
Merubah posisi termasuk cara menghindari sikap ghadab. Apabila seseorang tengah marah, hendaklah ia merubah posisinya sebagaimana sabda Nabi SAW,
"Jika salah seorang di antara kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri maka hendaklah dia duduk (hal itu cukup baginya), jika marahnya reda. Namun, jika marahnya tidak reda juga maka hendaklah dia berbaring.' (HR Abu Daud dan Ibnu Hibban)
Itulah pembahasan mengenai ghadab dan informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi