Tata Cara Menyalatkan Jenazah Lengkap dengan Doa yang Dibaca

Tata Cara Menyalatkan Jenazah Lengkap dengan Doa yang Dibaca

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 20 Apr 2024 10:00 WIB
Salat jenazah Marie Muhammad
Ilustrasi salat jenazah (Foto: Haris Fadhil/detikcom)
Jakarta -

Tata cara menyalatkan jenazah penting diketahui umat Islam. Pada dasarnya, mengerjakan salat jenazah hukumnya fardhu kifayah bagi setiap muslim.

Sayyid Sabiq melalui buku Fikih Sunnah Jilid 2 terjemahan Khairul Amru Harahap, kewajiban salat jenazah dianggap terpenuhi apabila dalam satu wilayah sudah ada yang melaksanakannya. Gerakan salatnya hanya berupa takbir, tidak ada rukuk atau sujud.

Salat jenazah harus dilaksanakan secara berjamaah. Apabila jenazah laki-laki, maka posisi imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah laki-laki. Sementara jika jenazah perempuan, posisi imam berada di tengah jenazah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Menyalatkan Jenazah Laki-laki dan Perempuan

Merujuk pada sumber yang sama, berikut tata cara menyalatkan jenazah laki-laki dan perempuan.

1. Membaca niat

Niat menyalatkan jenazah laki-laki dan perempuan lafaznya berbeda. Berikut bacaan niat salat jenazah laki-laki,

ADVERTISEMENT

أُصَلَّى على هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا / مَأْمُومَا( رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ.

Arab latin: Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar.

Artinya: "Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."

Adapun, niat menyalatkan jenazah perempuan ialah sebagai berikut:

أَصَلِّي على هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا مَأْمُوماً( رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar.

Artinya: "Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."

2. Takbiratul ihram

اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Allahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar." (HR Muslim dan IbnuMajah)

3. Membaca surah Al Fatihah

4. Takbir kedua

5. Membaca sholawat nabi

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ

Arab latin: Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa 'ala aali Muhammadin kamaa shallaita 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima, wa baarik 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima fill 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: "Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam semesta. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Mahamulia."

6. Takbir ketiga

7. Membaca doa jenazah

Mengutip buku Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa oleh Puspa Swara dan Ibnu Watiniyah, doa untuk jenazah berbunyi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (هَا) وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (عَنْهَا) وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ (هَا) وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ (هَا) وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِهِ (هَا) مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ (هَا) دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ (هَا) وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ (هَا) وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ (هَا) وَأَدْخِلْهُ (هَا) الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Arab latin: Allaahummaghfir lahu (haa) warhamhu (haa) wa'aafihii (haa) wa'fu 'anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wa wassi' madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa-i wats-tsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal khathaayaa kamaa naqqaytats-tsaubal abyadha minad-danasi wa abdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul (hal) jannata wa a-'idzhu min 'azaabil qabri wa min 'azaabin nar

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan gantilah pasangan hidupnya yang lebih baik daripada pasangan hidupnya yang dahulu, masukkanlah ia ke dalam surga, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka."

8. Takbir keempat

Dikutip dari buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan, setelah takbir keempat, doa yang dibaca adalah:

أَللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتَنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Arab latin: Allaahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinnaa ba'dahu wagfirlanaa wa lahu.

Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

9. Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Arab latin: Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

Artinya: "Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua."

Syarat Salat Jenazah

Sebelum salat jenazah, ada sejumlah syarat yang harus dipahami oleh kaum muslimin. Berikut rinciannya yang dinukil dari buku Panduan Praktis Shalat Jenazah & Perawatan Jenazah oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi.

  • Jenazah telah dimandikan/disucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya.
  • Orang yang mensholati telah memenuhi syarat sah sholat.
  • Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah. Jenazah laki-laki dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan munfarid berdiri lurus dengan kepala jenazah. Jenazah perempuan peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam atau munfaridnya berdiri lurus dengan pantat jenazah.
  • Tidak ada penghalang antara keduanya, jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
  • Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.

Itulah tata cara menyalatkan jenazah dilengkapi dengan doa yang dibaca. Jangan lupa diamalkan ya!




(aeb/lus)

Hide Ads