Arti Innaddina Indallahil Islam dan Tafsirnya Menurut Ulama

Arti Innaddina Indallahil Islam dan Tafsirnya Menurut Ulama

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Kamis, 18 Apr 2024 10:15 WIB
Ilustrasi pria muslim sedang membaca Al-Quran
Foto: Getty Images/cihatatceken
Jakarta -

"Innaddina indallahil Islam" merupakan penggalan ayat 19 dari Surat Ali Imran. Ayat ini menegaskan bahwasanya agama yang diterima di sisi Allah SWT hanyalah Islam.

Dia berfirman:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ ... - 19

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām(u).

Artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam."

ADVERTISEMENT

Mengenai ayat ini, terdapat sejumlah tafsir ulama mengenai maksud dari kandungan Surat Ali Imran ayat 19. Seperti apa penjelasannya? Simak berikut ini.

Arti dan Tafsir Innaddina Indallahil Islam Menurut Ulama

Menurut Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya, penggalan ayat dalam Surat Ali Imran ayat 19 ini mengandung isi bahwa agama yang diterima Allah SWT di sisi-Nya hanyalah Islam.

Islam di sini adalah agama yang diajarkan tiap-tiap rasul yang diutus-Nya hingga terakhir dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan kehadiran beliau SAW, jalan menuju Allah SWT hanya datang darinya.

Maka barangsiapa tutup usia setelah diutusnya Rasulullah SAW dalam keadaan menganut agama selain Islam, disebut tidak akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana Surat Ali Imran ayat 85, Dia berfirman:

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ - 85

Artinya: "Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi."

Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI (Kemenag) juga menjelaskan maksud ayat "Innaddina indallahil Islam" adalah bahwa agama yang diakui dan sah di sisi-Nya hanyalah Islam, yakni agama tauhid yang mengesakan Allah SWT.

Islam tidak terbatas pada risalah Nabi SAW saja, tetapi juga apa yang dibawa oleh rasul-rasul sebelumnya. Sebab hakikatnya, inti semua agama dan syariat yang datang dari para utusan Allah SWT adalah Islam.

Karena ajaran para nabi terdahulu juga mengajak untuk tunduk dan berserah diri kepada-Nya, meski beberapa kewajiban yang ditetapkan dalam syariat ada perbedaan.

Menurut ulama Asy-Sya'rawi, dikutip dari Tafsir Al-Mishbah karya Quraish Shihab, kata Islam untuk ajaran rasul sebelumnya merupakan sifat. Sementara untuk Nabi SAW, Islam menjadi tanda dan nama bagi agama umatnya. Demikian lantaran Allah SWT tidak lagi menurunkan agama setelah datangnya Rasulullah SAW.

Itulah penjelasan arti dan tafsir "Innaddina indallahil Islam", penggalan ayat Surat Ali Imran ayat 19.




(azn/fds)

Hide Ads