Berdoa kepada Allah SWT merupakan salah satu cara seorang hamba untuk mendapat sesuatu yang diinginkan, baik itu suatu hajat, kesehatan, keselamatan, maupun keinginan lainnya. Dalam hal ini, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan agar doa terkabul.
Seorang muslim tidak boleh lelah berdoa. Mengutip buku Doa dan Zikir Makbul karya Abu Hurairah Abdul Salam, ketika harapan dalam doa belum terwujud maka bukan berarti harapan tersebut tidak terkabul. Rasulullah SAW bersabda,
"Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali dikabulkan-Nya dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabul baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah atau bencana." (HR At-Thabrani)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berdoa, umat Islam harus memperhatikan adab dan amalan agar doa dikabulkan.
Adab dan Amalan agar Doa Dikabulkan
Merangkum buku Hidup Berkah dengan Doa karya Haidar Musyafa dan buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, berikut adab dan amalan agar doa terkabul.
Memilih Waktu yang Tepat
Berdoa bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi, terdapat beberapa waktu yang mustajab agar doa terkabul atau lebih cepat terkabul.
Menurut Imam Al-Ghazali, waktu tepat untuk berdoa yang disyariatkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW yaitu:
- Hari Arafah
- Bulan Ramadan
- Hari Jumat
- Sepertiga malam terakhir
Memilih Kondisi yang Tepat
Kondisi tertentu juga menjadi salah satu amalan mustajab untuk berdoa. Contoh kondisi yang mustajab untuk berdoa yaitu:
- Ketika bersujud dalam salat
Ketika sedang berhadapan dengan musuh
Ketika turun hujan - Setelah melaksanakan salat wajib
- Antara waktu azan dan iqamah
Menghadap Kiblat
Umat Islam disunahkan menghadap ke kiblat ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan. Setelah berdoa, hendaknya mengusapkan tangan ke wajah.
Merendahkan Suara
Hendaknya tidak berdoa dengan suara yang keras agar tidak menimbulkan kebisingan.
Menggunakan Bahasa yang Sederhana
Pada dasarnya Allah SWT telah mengetahui segala isi hati manusia. Namun, ketika berdoa hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan tidak menggunakan kalimat yang berlebihan.
Berbaik Sangka pada Allah SWT
Umat Islam dianjurkan untuk berbaik sangka atau husnudzon kepada Allah SWT ketika berdoa. Berdoa juga perlu disertai dengan rasa khusyuk, keyakinan, ketakutan, dan harapan.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 55. Allah SWT berfirman,
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Selain itu, dijelaskan pula dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 90. Allah SWT berfirman,
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ
Artinya: "Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami."
Menjauhkan Diri dari Makanan Haram
Apabila seorang muslim ingin selalu dikabulkan doanya, maka ia harus menjauhi makanan haram. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW,
"Wahai Sa'ad, perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal), niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh, jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama empat puluh hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, neraka lebih layak baginya." (HR At-Thabrani)
Menjaga Tali Silaturahmi
Masih dari sumber yang sama, amalan lain agar doa terkabul adalah menjaga tali silaturahmi. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan tali silaturahmi, melainkan Allah akan memberi kepadanya tiga hal: 1) Allah akan segera mengabulkan doanya, 2) Allah akan menyimpan baginya di akhirat kelak, dan 3) Allah akan menghindarkannya dari kejelekan yang setara." (HR Ahmad)
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?