Menteri Israel Serukan Penyerbuan Masjid Al Aqsa pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Menteri Israel Serukan Penyerbuan Masjid Al Aqsa pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Kristina - detikHikmah
Selasa, 19 Mar 2024 10:15 WIB
FILE PHOTO-Israels Minister of National Security Itamar Ben-Gvir speaks with the media as he attends the weekly cabinet meeting in the prime ministers office in Jerusalem, March 19, 2023. Abir Sultan/Pool via REUTERS
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Foto: Abir Sultan/Pool via REUTERS
Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan penyerbuan Masjid Al Aqsa pada 10 hari terakhir Ramadan. Ia mengizinkan orang Yahudi memasuki tempat ibadah umat Islam itu.

Pernyataan Ben-Gvir tersebut diberitakan media swasta Israel, Channel 13, pada Minggu (17/3/2024) waktu setempat, lapor Jordan News, Alwaght, dan Middle East Monitor.

"Ben-Gvir menuntut penghapusan kebijakan terkenal di Israel dan mengizinkan orang-orang Yahudi menyerbu Masjid Al Aqsa selama 10 hari terakhir bulan Ramadan," bunyi laporan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh sayap kanan ekstrem tersebut dikatakan telah memberitahu pejabat keamanan Israel tentang permintaannya itu untuk didiskusikan dalam kabinet dalam dua minggu ke depan.

Seruan tersebut bertentangan dengan kebijakan yang melarang serangan semacam ini selama periode tersebut untuk mencegah meningkatnya ketegangan. Pejabat senior pemerintahan Israel prihatin atas pernyataan Ben-Gvir tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jelas bahwa posisi Ben-Gvir pada akhirnya tidak akan diterima oleh Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu), namun permintaannya untuk menyimpang dari status quo yang telah menjadi norma dalam beberapa tahun terakhir akan menyebabkan 'gangguan lebih lanjut dan tidak perlu'," ujar pejabat senior yang tidak disebutkan namanya itu.

Diketahui, status quo yang berlaku saat ini menetapkan hanya umat Islam yang boleh beribadah di Masjid Al Aqsa. Adapun, aturan hukum Yahudi sendiri melarang orang Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsa yang mereka sebut Temple Mount karena sifat suci dari situs tersebut.

Hingga pukul 21:00 GMT (04:00 WIB pagi ini) belum ada pernyataan dari Ben-Gvir maupun pemerintah Israel terkait hal ini.

Sejumlah media melaporkan, Ben-Gvir juga berulang kali mencoba menghalangi jemaah Palestina dari wilayah pendudukan di Tepi Barat yang hendak ke Masjid Al Aqsa. Sementara itu, pasukan pendudukan Israel masih memberlakukan pembatasan masuknya jemaah muslim Palestina dari Yerusalem ke Masjid Al Aqsa untuk menunaikan salat Tarawih selama Ramadan.

Perang antara Hamas Palestina dan Israel masih berlangsung hingga memasuki Ramadan ini. Sebelumnya sempat ada perundingan untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan namun tak kunjung ada kesepakatan.

Diketahui, perang meletus usai Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober 2023. Hal ini memicu serangan balasan bertubi-tubi dari Israel hingga hari ini. Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, Senin (18/3/2024), agresi di Jalur Gaza ini telah menewaskan lebih dari 31.726 warga sipil yang mayoritas anak-anak dan wanita, dan lebih dari 73.792 orang terluka.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads