Mandi wajib menjadi cara yang digunakan oleh umat Islam untuk mensucikan diri kembali dari hadas besar. Tentunya dengan memenuhi rukun-rukun yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mandi Wajib adalah ketentuan dari Rasulullah SAW kepada seluruh umatnya, baik itu pria maupun wanita. Dilansir dari Buku Fiqh Ibadah yang ditulis Zaenal Abidin, dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan perintah untuk bersuci sebelum beribadah.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa Ayat 43:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta'lamụ mā taqụlụna wa lā junuban illā 'ābirī sabīlin ḥattā tagtasilụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum, innallāha kāna 'afuwwan gafụrā
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."
Niat Mandi Wajib bagi Pria
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitul ghusla li raf'il hadasil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Ta'ala."
Dilansir dari buku Diary Muslimah Millenial Catatan Harian Muslimah Generasi Surga oleh Humairah El Rahmi, diterangkan bahawa niat mandi wajib lebih baik diucapkan ketika mulai menyirami air ke anggota badan.
Sedangkan apabila niat baru dicuapkan setelah seseorang sudah membasuh anggota badannya, mandi wajib menjadi tidak sah, dan harus kembali mengulang.
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz 'Amma untuk Pemula Oleh Zaky Zamani, terdapat sebab-sebab seseorang harus melaksanakan mandi wajib, diantaranya yaitu:
Sebab-Sebab Harus Mandi Wajib
1. Bersetubuh
2. Keluarnya air mani
3. Meninggal yang bukan karena syahid
4. Karena selesai nifas (Bagi perempuan)
Tata Cara Mandi Wajib
Berikut tata cara mandi wajib yang dikutip dari buku Fiqh Ibadah yang ditulis oleh Zaenal Abidi:
1. Membaca niat atau Bismillah
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 (tiga) kali
3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosokkannya dengan tanah atau sabun
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki
6. Memasukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 (tiga) kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
Untuk pria, menyela pangkal rambut dengan air harus dilakukan sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Sedangkan untuk wanita, tidak perlu menyela pangkal rambutnya. Bahkan untuk wanita tidak diwajibkan untuk mengurai rambutnya apabila digelung atau dikepang.
Dikisahkan dari Aisyah ra, Ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW, mandi janabah maka beliau mencuci kedua tangan dan wudhu seperti untuk sholat, kemudian mandi dengan menyela-nyela rambut dengan kedua tangannya, sehingga beliau menduga telah meratakan air (Pada kulit kepala beliau) lalu beliau tuangkan air tiga kali, kemudian beliau mencuci seluruh badan beliau, selanjutnya Aisyah ra berkata, "Aku dan rasulullah SAW pernah mandi dari satu bejana secara bersamaan dan menciduk air dari bejana itu." (HR. Bukhari).
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim