15 Puisi tentang Ramadhan yang Begitu Menyejukkan Hati

15 Puisi tentang Ramadhan yang Begitu Menyejukkan Hati

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 21 Feb 2024 11:00 WIB
Burning silver vintage Moroccan, Arabic lantern. White gypsophila, babys breath flowers on marble table background, muslim holiday Ramadan Kareem greeting card, invitation. Empty copy space.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Puisi tentang Ramadhan merupakan sekumpulan puisi islami yang setiap baitnya mengandung makna mendalam dan menyejukkan hati. Puisi ini biasanya ditemui menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan memang merupakan bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Islam dari seluruh dunia. Di bulan yang istimewa ini, terdapat banyak sekali kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT.

Puisi Ramadhan bisa menjadi salah satu cara umat Islam dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puisi Ramadhan

Puisi Ramadhan tak hanya sekadar indah diksi, namun sarat makna dan pesan mendalam. Ia menjadi cerminan refleksi diri, ungkapan syukur, hingga pengharapan akan ampunan Ilahi.

Dilansir dari buku Antologi Puisi Ramadhan Upgrade Level oleh Remaja Islam Online, berikut ini adalah kumpulan puisi Ramadhan:

ADVERTISEMENT

1. Bulan Kerinduan

Karya: Imanta Alifia Octavira

Di kala malam yang hening
Gemerlap rindu menerka hati
Rindu akan berkah senja menguras air mata
Rindu suara adzan menyejukkan dahaga

Berjuta jiwa mengharap kehadiranmu
Kau kah itu bulan kerinduan?
Kau kah Ramadhan?
Atas izin Allah membawa ladang harapan penuh keimanan

Kini jarak meraba
Hingga pada akhirnya kepergianmu di depan mata
Dapatkan keindahanmu selalu dalam dekapan?
Menghiasi relung hati yang teramat dalam

Seuntai doa membasahi lisan
Secercah harapan sepertiga malam
Harapan hembusan nafas yang mengalahkan pedihnya jarak
Keagungan Sang Maha Cinta yang dapat menyatukan

2. Seperti Kuli Bangunan

Karya Muhamad Alyudin

Menyongsong mentari di timur pagi
Udara membelai memanjakan diri
Pasukan kuli berkarya di meja tak berkaki
Menciptakan bangunan penuh inovasi

Perlahan tapi pasti
Batu bara dirangkainya dengan hati-hati
Dari dasar tembok yang rendah
Hingga membentuk tembok yang tinggi dan gagah

Dari bawah hingga bagian atap
Para kuli bekerja secara bertahap
Semakin hari karyanya semakin bertingkat
Tingkatannya berjulang tinggi dan kuat

Kuli bangunan, analogi untuk bertingkat
Tingkatkan terus kebaikan dengan penuh semangat
Bertingkat, cara kerja kuli bangunan
Meningkat, cara kerja diriku pada kebaikan di bulan Ramadhan

3. Tuhan Tubuh Ramadhan

Karya: Putri Pari

Seperti awan yang terbuai rindu bumi
Setetes tangis selalu dia beri
Sebagai kata yang tersimpan rapi
Ramadhan datang dengan suci

Sajadah tergelar
Hilangkan rasa mungkar
Tafakur walau terasa sukar
Menjadikan kita orang yang sadar

Ilalang menari dalam hujan lagu dari ranting
Daun-daun gugur termamah kering
Aku pada-Mu Esa yang terpuja
Seperti cinta langit pada Mayapada

Tuhan...

Hadirlah pada tubuh di Ramadhan
Pada kuasa-Mu ku peluk nasuha Ya... Tuhan
Menunggu-Mu dalam tasbih tertangan

4. Sapaan Ramadhan

Karya: Sahabila Khoirunnisa

Lembutmu kembali menyapa
Sejukmu tak hilang terusik senja
Melunakan hati yang telah mengeras
Melegakan qalbu dalam dahaga rindu

Ramadhan,
Biarkan hawamu menghembus
Menyapu alfa hamba pendosa
Mengusap derita insan bernoda

Terindu hembusanmu
Pahala dalam tiap detikmu

Ramadhan,
Rekatkan kembali serpihan mimpi
Satukan jua pecahan asa
Sulam kembali benang dalam helai
Sucikan kembali noda, bercak dan dosa

5. Sahur Ramadhan

Karya: Barkah Wulandari

Pagi yang benar-benar buta
Matahari pun tertidur
Bulan pun tak ada
Semua bangun untuk sahur

Meski waktu ini adalah waktu terdingin
Saat mata ingin terlelap manja
Namun saat ini adalah saat umat muslim penuh makna dalam kehidupan
Saatnya berniat untuk berpuasa

6. Dahaga

Karya: Krisna Tama

Angin menghembus-eratkan pelukan
Pelupuk mata jingga menari dalam bayang-bayang kelam
Kembali hadir sebagai teman, sanak saudara layaknya musuh bebuyutan
Sajak-sajak loka kian hari kian liar bercengkrama lepas
Mencita ego, meluapkan ikhlas

Hanya tersisa dua cangkang kerang
Terpecah lalu menusuk hingga mengerang
Hebat bukan berarti kalah
Hanya sesal, sungguh kesal
Kini kepiting-kepiting lapar itu tersungkur, sujud
Hingga masa tersadar lama, menikmati sisa-sisa bau tanah
yang menjelma menjadi artefak.

Berpikir keras, kembali bertindak waras
Pintu gerbang ampunan terbuka lebar, pacuan waktu tak lagi segila dulu
Kau katakan "Detik ini aku berjanji, sucinya bulan Ramadhan ini akan menjadi saksi"
Kembali, sendiri namun jauh dari kata sunyi
Ditemani ribuan bintang dan suara jangkrik menembang
Berniat akan bertaubat dengan maksud akan taat
Di bulan berkah,
Bulan Ramadhan, yang
Dimulai hari ini

7. Kemuliaan yang Dirindukan

Karya: Adi Taufika Adi

Butir-butir tasbih berputar tak terhitung
Mengiringi zikir di bulan suci
Menyeru umat muslim seisi bumi
Melantunkan kalimat-kalimat agung

Sungguh indahnya di malam hari
Sejuk mendengar alunan bersenandung
Melebihi merdunya suara kidung
Yaitu alunan kalam Ilahi

Sungguh kemuliaan yang layak kita junjung
Ramadhan penuh kedamaian hati
Penuh rahmat Sang Maha Pelindung

Kemuliaan itu selalu dinanti
Rindu datangnya tiada terbendung
Karena datangnya setahun sekali

8. Cinta Tasbih dan Kurma

Karya: Cempaka Sari

Kerinduan mengundang debar
Detak jantung kian bergetar dalam sedar tak sedar

Kau hampiriku dengan khabar
Terujaku menantimu

Kadang bimbang rasa hatiku
Andai tak sempat bertemu
Kiranya aku pergi dulu

Pada Allah aku bermohon
Semoga usiaku masih bersambung
Ingin bertemumu di bulan agung
Kerinduan ku tinggi menggunung

Cinta tasbih dan kurma
Lafaz zikir suburkan jiwa
Lupa sejenak lapar dan dahaga
Meraihmu Ramadhan tercinta

9. Doa pun Dipinta

Karya: Hartini Dewi Putri

Bertabur bulan dan bintang
Bulan suci bulan Ramadan
Nan ditunggu telah pun datang
Berlomba kita menghadap Tuhan

Menabuh genderang di kala senja
Mendengar tausiyah di musala-musala
Dengan gembira marilah beribadah
Berserah diriku hanya kepada-Nya

Doa pun dipinta
Bermunajat kepada Allah
Bersujud di atas sajadah
Netra membulir terkenang akan dosa

Ya, Tuhan....
Damaikanlah hati dan jiwa kami
Terangilah kegelapan menutupi nurani
Bersimpuhku, mengetuk pintu ampunan-Mu

10. Ramadhan di Rantauan

Karya: Seftiyani

Suara adzan indah berkumandang
Mengalahkan dahaga melepas kegelisahan
Senyum tersungging menyapanya
Menunggumu setiap senja
Apa yang kutunggu?

Malamku kembali menghadap-Mu
Mulutku bergumam menyeru-Mu
Mata tertunduk menghafal Surah-Mu
Tangan cekatan memilin tasbih
Menghadapkan doa dari penantianku
Kembali apa yang kutunggu?

Tangisku kini memecah kepiluan
Isakku sekat menyayat sendu
Sepi kelam di rantau orang

Aku termangu menatap kerinduan
Menanti pelukkan dan kasih sayang

Ya Rabb-ku,
Dari pengharapan ini aku berserah pada-Mu
Sebuah penantian yang tak bertepi
Namun, bawalah doa ini
Kirimkan pada semilir angin sampaikan padanya
Sebuah kerinduan ingin bersua

11. Puisi Sentuhan Malam

Karya: Siamir Marulafau

Hanya meneteskan air mata beku
Di keheningan malam Ramadhan terbentang
Di kala malaikat turun dari Arasy-Nya

Daun-daun bertasbih...
Pohon-pohon bertumbangan
Air laut berubah jadi tawar
Lara tersanjung dengan aroma-Mu
Sampai fajar menanti mat-Mu

Mengukir dosa-dosa terampunkan
Di sisi-Mu berzikir selalu
Menggapai mahligai berbintang emas

12. Sujud Malam

Karya: Siamir Marulafau

Pilar-pilar mesjid bertasbih
Kubah terbentang
Pintu surga menyambut
Doa lailatul qadar melantun

Air terjun tercengang
Tak akan mengalir lagi
Bumi terbelah
Pohon-pohon sujud
Neraka menangis

Aku tak akan memanas
Di kala zikir membiaskan sinar
Rahmat-Nya mengukir surga

13. Puisi Kasih Ramadhan

Karya: Srie Astuty Asdi

Selayak cahaya malam seribu bulan
Pancaran penembus jiwa di keremangan
Memanggil hati-hati perindu ampunan
Seruan seorang hamba mendoa pada Tuhan

Doa-doa meluah menukik belahan langit
Di atas tangan-tangan tengadah yang menjerit
Mengetuk pintu-pintu memohon tobat
Melalui sayap-sayap putih para malaikat

Ramadan, sepenuh kemuliaan menggenggam kasih
Membawa magfirah dalam sujud tarawih
Pembuka jalan bagi dosa-dosa berselisih
Tuk kembali kepada fitrah sarat asih

Pada hamparan permadani suci
Kulafalkan segala kotoran hati
Berharap Engkau bersihkan dari muka bumi
Entaskan surga di raga, semisal nirwana nan abadi.

14. Telah Datang Bulan Ramadhan

Karya: Aminah Tresno

Telah datang Ramadhan
Kami bergembira
Memenuhi selaksa asa

Membarukan tekad dan iman kami
Tarawih di malamnya menahan di siangnya

Bertadarus suntuk dengan keluarga
Kedamaian yang Kau Bawa kepada kami

15. Bulan Suci ke Tanah Suci

Karya: Nafa Azizah

Surya bersinar di timur cakrawala
Memuai awan membelah lautan
Waktu yang silih berganti
Menuju hari kancap rahmat dan suci

Diri...
Yang kini terbelenggu
Amarah, dosa, dan nafsu
Tak kuasa menatap pada-Mu
Lelehan air di pelupuk mata
Tak mampu gantikan kirana nikmat-Nya
Engkau tutupi aib hamba
Hingga buta tuk bersujud pada-Mu
Hingga hamba tuli tuk mendengar suara agung-Mu

Kini...
Dengan bulan yang suci ini
Dengan segala ampunan dan Kuasa-Mu
Hamba kembali ke tuah Tuhan
Dan membuka mata
Demi menapak kaki
Di tanah suci




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads