Puasa Ramadhan 2024 Berapa Hari Lagi? Berikut Hitungannya

Puasa Ramadhan 2024 Berapa Hari Lagi? Berikut Hitungannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 20 Feb 2024 06:30 WIB
Traditional ornamental arabic lantern with a burning candle in desert after sunset during blue hour. Festivel greeting card for Ramadan Kareem and Ramadan Mubarak. Dubai, UAE.
Ilustrasi puasa Ramadhan 2024 (Foto: iStock)
Jakarta -

Dalam hitungan kalender Hijriah, saat ini kita sudah memasuki bulan Sya'ban. Oleh karena itu, sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan bulan puasa atau bulan suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan memang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Ada banyak sekali alasan mengapa bulan ini begitu istimewa dan dirindukan oleh umat Islam.

Puasa Berapa Hari Lagi?

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI (Kemenag), tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada 12 Maret 2024. Itu artinya, kita akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan di hari pertama pada tanggal tersebut.

Namun tanggal tersebut masih bisa berubah. Tanggal pasti kapan dilaksanakannya ibadah puasa tergantung dari hasil sidang isbat yang akan dilakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia.

Berdasarkan prediksi, awal puasa akan jatuh pada 12 Maret 2024. Maka dari itu, pertanyaan mengenai puasa berapa hari lagi bisa dijawab dengan menghitung hari yang mengacu tanggal awal puasa tersebut.

Misalnya, artikel ini ditulis pada tanggal 19 Februari 2024 dan kita bisa menghitung berapa hari lagi menuju 12 Maret 2024. Berdasarkan perhitungan saat artikel ini ditulis, puasa 22 hari lagi.

Bulan Ramadhan Selalu Ditunggu-tunggu

Bulan Ramadhan memang selalu dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri.

Berikut ini adalah Beberapa Alasan mengapa bulan Ramadhan selalu ditunggu oleh umat Islam:

1. Bulan Penuh Berkah dan Ampunan

Setiap amal kebaikan yang dikerjakan di bulan ini dilipatgandakan pahalanya, seolah menjadi bonus kebaikan yang melimpah. Inilah waktu yang paling tepat untuk meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan memperbanyak amal shaleh demi meraih ridho-Nya.

Di bulan ini, pintu ampunan Allah SWT terbuka lebar bagi hamba-Nya yang bertaubat. Maka dari itu, bulan Ramadhan perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puasa yang diwajibkan pada bulan Ramadhan tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak ibadah, dan lebih berempati kepada sesama. Ini menjadi kesempatan untuk melakukan introspeksi diri dan memperbaiki diri menjadi seorang muslim yang lebih baik.

2. Bulan Diturunkannya Al-Quran

Al-Quran diturunkan pertama kali oleh Allah SWT pada tanggal 17 Ramadhan. Sampai saat ini, tanggal tersebut dikenal sebagai malam Nuzulul Quran atau malam diturunkannya Al-Quran.

Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdillah, Al-Quran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.

Pada saat itu, Nabi Muhammad genap berusia 40 tahun. Waktu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5.

3. Bulan Penuh Kebersamaan

Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi momen istimewa untuk mempererat silaturahmi antar umat muslim. Di bulan ini, berbagai kegiatan bersama menjadi wadah untuk memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas.

Misalnya, tradisi buka puasa bersama menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan. Berbagai kalangan, dari keluarga, teman, hingga komunitas, berkumpul bersama untuk menikmati hidangan berbuka sambil menjalin silaturahmi.

Umat Islam juga berlomba-lomba untuk berbagi sedekah kepada sesama, baik berupa makanan, uang, maupun kebutuhan lainnya. Amal kebaikan ini tak hanya membantu orang lain yang membutuhkan, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan solidaritas dalam masyarakat.

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Hide Ads