Bagi sebagian umat Islam, ziarah kubur adalah tradisi atau amalan yang sering dilakukan. Mereka mengunjungi makam dari orang-orang terdekat, seperti keluarga dan kerabat untuk mengirim doa.
Berziarah kubur menjadi momen untuk mengenang kebersamaan dan memanjatkan doa untuk orang yang sudah mendahului kita. Namun, di tengah masyarakat kerap muncul pertanyaan, apakah ada hari tertentu yang dilarang untuk ziarah kubur?
Hari yang Dilarang untuk Ziarah Kubur
Islam tidak secara spesifik melarang ziarah kubur pada hari tertentu. Umat Islam dapat melakukan ziarah kubur kapan pun, tanpa ada larangan ziarah di hari tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Quraish Shihab dalam bukunya M. Quraish Shihab Menjawab menjelaskan bahwa ziarah kubur sempat dilarang oleh Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW sempat melarang kegiatan ziarah kubur pada masa awal Islam.
Pada masa tersebut, banyak masyarakat yang melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti berteriak, memukul badan, dan menangis secara berlebihan ketika ziarah kubur. Bahkan, sebagian masyarakat mengkultuskan kuburan hingga meminta sesuatu kepada selain Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
"Aku tadinya melarang kalian ke kubur. Kini aku telah diizinkan menziarahi kubur ibuku, maka ziarahilah kubur karena itu mengingatkan kamu kepada akhirat." (HR At-Tirmidzi melalui Buraidah).
Berdasarkan hadits tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa Islam tidak melarang untuk ziarah kubur pada hari tertentu. Namun, kita harus menjaga adab dan perilaku yang baik saat berziarah kubur.
Kita tidak boleh untuk menangis berlebihan atau meratap secara histeris. Kita juga tidak boleh menyelewengkan akidah dengan meminta berkah atau pertolongan dari orang yang sudah meninggal.
Saat berziarah kubur, sebaiknya kita mengirimkan doa untuk orang yang sudah meninggal. Kegiatan mendoakan seseorang yang sudah meninggal justru merupakan sesuatu yang baik dan diajarkan Rasulullah SAW.
Dari Ummu Darda', ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
"Doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: "Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi." (HR. Muslim no. 2733).
Doa Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan kegiatan yang baik selama tidak dibarengi dengan perbuatan yang berlebihan dan menyelewengkan akidah. Dalam berziarah kubur, kita sebaiknya berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan orang-orang yang sudah mendahului kita.
Ketika berziarah kubur kita dapat membaca istighfar dan membaca surat pendek, yaitu Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kita juga bisa mengirimkan doa untuk keluarga atau kerabat yang sudah meninggalkan kita.
Berikut ini adalah doa ziarah kubur:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Arab latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi' madholahu, waghsilhu bìl maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya : "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran,"
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya," (HR Muslim).
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel