Sholawat Asyghil adalah lantunan sholawat yang diamalkan untuk memanjatkan perlindungan diri dari perbuatan zalim. Bacaan sholawat ini biasanya dilantunkan oleh takmir masjid.
Menurut buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H. Aminudin, zalim sendiri adalah perbuatan tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain baik di dunia maupun di akhirat.
Sementara itu, sholawat Asyghil bermakna sholawat untuk menyibukkan atau mengalihkan. Kata (أَشْغِل/asyghil) dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai sibuk yang diistilahkan menjadi pengalih perhatian orang zalim pada orang zalim lainnya sehingga tidak menyakiti orang-orang yang baik.
Dikutip dari buku Bunga Rampai Kelisanan Masyarakat Santri oleh Siti Rohmah dkk, syair pujian ini biasa dilantunkan takmir masjid atau orang yang diamanahi mengelola masjid ketika memasuki waktu salat Dzuhur. Lantunan ini juga kerap dibaca oleh para ulama dalam berbagai acara istighosah (doa bersama) serta dilantunkan oleh masyarakat luas di musala dan majelis-majelis taklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantunan sholawat Asyghil ditujukan memohonkan rahmat Allah SWT bagi Rasulullah SAW hingga memohon keselamatan dari kezaliman para penguasa.
Adapun bacaan sholawat Asyghil yang termaktub dalam Kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah (Gemintang Gemerlap dalam Bershalawat kepada Sebaik-baiknya Kebaikan/Rasulullah) terjemahan A. Fatih Syuhud. Berikut bacaan selengkapnya.
Lirik Sholawat Asyghil dalam Arab, Latin, dan Artinya
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ وَعلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين
Bacaan latin: Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin wa akhrij-na min bainihim saalimin, wa ala aalihi wa shahbihi ajmain
Artinya: "Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
Sholawat Asyghil disebutkan berasal dari ciptaan cucu urutan kelima Rasulullah SAW yaitu Jafar bin Muhammad atau Jafar Ash Shadiq. Ia juga dikenal sebagai salah satu induk sanad dari pendiri dua mazhab besar yakni pendiri Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki yang juga menjadi rujukan sanad Imam Syafi'i.
Bacaan Sholawat Asyghil mungkin dianggap belum begitu familiar di telinga masyarakat muslim di Indonesia. Namun, sholawat ini mulai dipopulerkan dan diijazahkan kembali oleh ulama-ulama moderat hingga mulai diperkenalkan salah satunya dalam peringatan akbar seperti Puncak Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal