Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Hijriah dan termasuk bulan haram atau disucikan Allah SWT. Kesucian bulan Rajab ini disebutkan dalam surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Dalam sejumlah kitab tafsir dikatakan empat bulan yang dimaksud dalam firman Allah SWT tersebut adalah Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam, dan Rajab.
Salah satu waktu yang istimewa bagi sebagian umat Islam dari bulan tersebut adalah pada Jumat terakhir bulan Rajab. Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama RI, Jumat terakhir bulan Rajab tahun ini (1445 H) jatuh pada 9 Februari 2024.
Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab
detikHikmah belum menemukan hadits yang secara khusus membahas tentang amalan Jumat terakhir bulan Rajab. Namun, ada sejumlah hadits dalam kitab Shahih Bukhari Muslim dan kitab Sunan yang berisi amalan yang bisa dikerjakan pada hari Jumat secara umum. Berikut di antaranya.
1. Memperbanyak Sholawat
Dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban serta Al-Albani menyepakati keshahihannya, Rasulullah SAW menganjurkan memperbanyak sholawat pada hari Jumat. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya termasuk hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula terjadi tiupan sangkakala dan binasa (seluruh makhluk). Maka perbanyaklah sholawat untukku di hari itu. Sesungguhnya sholawat kalian ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana sholawat kami ditunjukkan pada Anda, saat Anda telah terkubur dalam tanah?"
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi."
2. Membaca Surah Al Kahfi
Amalan hari Jumat lainnya adalah membaca surah Al Kahfi baik pada malam maupun siang hari. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: "Barang siapa membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah meneranginya dengan cahaya di antara dua Jumat." (HR Al-Hakim dan dinilai shahih)
Kesunnahan membaca surah Al Kahfi pada malam harinya (Jumat) turut dikatakan Imam Syafi'i dalam al-Umm.
3. Salat Sunnah 2 Rakaat
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar mengerjakan salat sunnah dua rakaat ketika imam sedang khutbah Jumat. Hal ini disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari Jabir RA, ia mengatakan,
"Ada seseorang masuk ke masjid ketika Nabi SAW sedang khutbah Jumat, maka ditanya, 'Apakah engkau sudah salat?' Dia menjawab, "Belum.' Nabi SAW bersabda, 'Salatlah dua rakaat (tahiyatul masjid)'."
4. Sedekah
Amalan lain yang bisa dikerjakan pada hari Jumat adalah memperbanyak sedekah. Imam Syafi'i dalam kitab Al Umm menyebutkan sebuah riwayat yang berisi pahala sedekah hari Jumat. Berikut riwayatnya,
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
Artinya: "Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, 'Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya sholawat itu tersampaikan dan aku dengar'. Nabi bersabda, 'Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan."
5. Mendengarkan Khutbah dengan Serius
Syaikh Alauddin Za'tari mengatakan dalam Fiqh Al-'Ibadat, 'Ilmiyyan 'Ala Madzahabi Al-Imam Asy-Syafi'i Ma'a Mutammimat Tanasub Al-'Ashr yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq, saat menghadiri salat Jumat hendaknya mendengarkan khutbah dengan serius tanpa berbicara. Bagi orang yang tidak bisa mendengarkan khutbah maka boleh berdzikir pada waktu itu.
6. Banyak Baca Al-Qur'an, Dzikir, dan Doa
Imam an-Nawawi mengatakan dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha, pada siang dan malam Jumat disunnahkan memperbanyak bacaan Al-Qur'an, dzikir, dan doa. Ia menukil sebuah riwayat dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA tentang waktu mustajab pada hari Jumat.
Rasulullah SAW bersabda, "Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat, tidak sekali-kali seorang hamba muslim menjumpainya sedang ia dalam keadaan menunggu salatnya seraya meminta sesuatu kepada Allah SWT melainkan Allah SWT memberikan kepadanya apa yang ia minta. (Nabi SAW bersabda demikian) seraya mengisyaratkan dengan tangannya menunjukkan makna sedikit."
Amalan lain yang masyhur ketika memasuki Jumat terakhir bulan Rajab adalah membaca dzikir Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh. Ini adalah ijazah dari para alim ulama yang cukup populer di kalangan pesantren. Berikut bacaan yang dimaksud,
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh
Artinya: "Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah."
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana