11 Penyebab Malas dalam Islam dan Doa Mengatasinya

11 Penyebab Malas dalam Islam dan Doa Mengatasinya

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 31 Jan 2024 14:47 WIB
Zikir dan Doa.
Ilustrasi doa (Foto: Freepik)
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, semangat dan kegigihan dalam beribadah serta mencari ilmu sangat ditekankan. Namun, tidak jarang seseorang mengalami tantangan rasa malas yang dapat mempengaruhi kualitas ibadah dan pengembangan diri.

Dalam menjalani kegiatan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan tantangan besar yang merasuk ke dalam diri kita, yaitu rasa malas. Rasa malas dapat menjadi penghambat utama dalam mencapai tujuan yang kita inginkan.

Ketika rutinitas harian terasa berat dan keinginan untuk berbuat baik menurun, kita seringkali menemukan diri kita tenggelam dalam kemalasan yang menghambat produktivitas dan mencapai potensi diri. Rasa malas juga dapat menghampiri kita dalam beribadah kepada Allah SWT sehingga menjauhkan diri kita dari Sang Pencipta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Malas dalam Islam

Dikutip dari buku Nilai-Nilai Anti Korupsi dalam Ajaran Tasawuf oleh Mushofa, Islam sangat mengutuk seorang pemalas. Islam sangat menekankan para pemeluknya untuk rajin bekerja dan bisa makan atas hasil kerja dari tangannya sendiri.

Dalam Islam, rasa malas disebut dengan istilah futur. Istilah ini merujuk pada hilangnya gairah yang merupakan penyakit yang berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan lepasnya ikatan agama secara perlahan hingga semuanya terlepas.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari Kitabul Ilmi oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsamin, futur atau rasa malas dalam beribadah dan melakukan kebaikan merupakan sebuah penyakit. Futur bisa saja menjangkiti semua orang, bahkan bagi seseorang yang kuat imannya.

Berikut ini adalah beberapa penyebab malas dalam Islam:

1. Hilangnya Keikhlasan

Hilangnya keikhlasan dapat menjadi akar dari rasa malas dalam menjalankan ibadah dan melakukan kebaikan. Keikhlasan, atau niat yang tulus ikhlas hanya untuk Allah SWT, adalah pondasi utama dalam Islam. Ketika keikhlasan hilang, semangat untuk beribadah dan berbuat baik pun melemah.

2. Lemahnya Ilmu Syar'i

Lemahnya pemahaman terhadap ilmu Syar'i atau ajaran Islam juga dapat menjadi pemicu rasa malas. Ketidakpahaman tentang hukum-hukum agama dapat membuat seseorang ragu atau bahkan kebingungan dalam menjalankan ibadah.

Oleh karena itu, meningkatkan pemahaman terhadap ilmu Syar'i melalui kajian, bimbingan dari ulama, atau membaca literatur agama adalah langkah penting untuk mengatasi rasa malas dan memperkuat landasan iman.

3. Kecintaan Hati yang Besar kepada Dunia

Kecintaan yang berlebihan kepada dunia, tanpa memandang akhirat, dapat merusak keseimbangan spiritual seseorang. Mengejar kesuksesan dunia menjadi fokus utama, sementara akhirat terlupakan, dapat mengakibatkan penurunan semangat dalam menjalankan ibadah.

4. Fitnah (Cobaan) Berupa Istri dan Anak

Masalah dengan istri atau anak bisa mengganggu ketenangan batin dan mengurangi semangat untuk beribadah. Mengelola masalah dengan bijaksana, komunikasi yang baik, dan membina hubungan harmonis dalam keluarga dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan spiritual.

5. Hidup di Tengah Masyarakat yang Rusak

Lingkungan sosial yang rusak dapat menjadi pengaruh negatif yang merugikan semangat beribadah. Maka dari itu, sebaiknya kita berada di dalam masyarakat yang saling bahu membahu dalam melakukan kebaikan.

6. Berteman dengan Orang-orang yang Memiliki Keinginan Lemah dalam Meraih Kebaikan

Berteman dengan individu yang memiliki keinginan lemah dalam mencapai kebaikan dapat mempengaruhi semangat dan motivasi seseorang. Bergaul dengan teman-teman yang memiliki semangat dan tekad positif dalam menjalani kehidupan keislaman dapat menjadi motivasi tambahan untuk menghindari rasa malas dan terus berbuat baik.

7. Melakukan Dosa serta Memakan Makanan yang Haram

Perbuatan dosa dan mengonsumsi makanan yang haram dapat melemahkan iman dan semangat beribadah. Menjauhi dosa, bertaubat, dan menjaga pola makan yang halal adalah langkah-langkah kunci untuk mengatasi pengaruh negatif ini.

8. Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas

Tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menuntut ilmu atau berdakwah dapat menyebabkan kebingungan dan kehilangan semangat. Menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur membantu memberikan arah yang jelas dalam setiap langkah perjalanan hidup.

9. Lemahnya Iman

Iman yang lemah dapat membuat seseorang rentan terhadap godaan setan dan kurang semangat dalam beribadah. Meningkatkan iman melalui pembacaan Al-Qur'an, dzikir, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dapat membantu memperkuat ketahanan spiritual.

10. Menyendiri dan Tidak Mau Bergabung dengan Saudara Seiman

Isolasi diri dari komunitas Muslim dan ketidakpartisipasian dalam kegiatan keislaman dapat memicu rasa malas. Bergabung dengan komunitas, terlibat dalam kegiatan bersama, dan menjalin hubungan baik dengan sesama Muslim dapat memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan.

11. Lemahnya Pendidikan (Tarbiyyah) Imaniyyah

Kurangnya pendidikan dan pembinaan iman dapat membuat seseorang kehilangan arah dalam perjalanan hidupnya. Peningkatan pengetahuan agama melalui bimbingan yang baik dapat meningkatkan keimanan.

Doa Mengatasi Rasa Malas

Malas merupakan penyakit yang harus segera diobati agar kita bisa beribadah dan melakukan kebaikan dengan maksimal. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan sebuah doa untuk mengatasi rasa malas yang menghampiri.

Dalam Shahih Bukhari, dikatakan doa yang dipanjatkan Nabi SAW untuk berlindung dari rasa malas, sebagai berikut:

حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Saya berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Saya berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan Saya berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia."

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads