Idgham Bighunnah: Pengertian, Cara Baca dan Contohnya

Idgham bighunnah menjadi salah satu bahasan dalam ilmu tajwid. Lantas, apa itu hukum bacaan idgham bighunnah? Berikut penjelasannya!

Dijelaskan dalam buku Panduan Lengkap Mengajar Taman Pendidikan Al-Qur'an Berdasarkan Kurikulum Yayasan Syamil Qur'an Nunukan karya Eko Nani Fitriono, idgham bighunnah adalah hukum bacaan nun mati atau tanwin jika bertemu salah satu dari empat huruf idgham bighunnah.

Pengertian Idgham Bighunnah

Dikutip dari buku Ilmu Tajwid Lengkap (Revisi) karya Samsul Amin, secara bahasa idgham artinya adalah memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu.

Secara istilah, idgham adalah bertemunya huruf yang bersukun dengan huruf yang berharakat sehingga kedua huruf tersebut menjadi satu huruf dan huruf yang kedua menjadi bertasydid. Kemudian lidah mengucapkan huruf tersebut dengan sekali ucapan.

Dalam ilmu tajwid, idgham meliputi enam huruf hijaiyah, yakni lam (ل), ra (ر), ya (ي), wau (و), nun (ن), dan mim (م).

Sementara itu, bighunnah artinya adalah "dengan dengung." Huruf-huruf idgham bighunnah hanyalah ya (ي), wau (و), nun (ن), dan mim (م), yang biasa disebut dengan يَنْمُو.

Oleh karena itu, pengertian idgham bighunnah adalah memasukkan atau meleburkan huruf nun sukun atau tanwin pada empat huruf (يَنْمُو), dan membacanya disertai dengan dengung, dengan syarat huruf-huruf itu tidak berada dalam satu kalimat.

Cara Membaca Idgham Bighunnah

Cara membaca idgham bighunnah adalah dengan memasukkan suara nun sukun atau tanwin ke dalam huruf idgham bighunnah (يَنْمُو) yang ada di hadapannya sehingga menjadi satu ucapan, seakan-akan satu huruf.

Pada waktu meng-idgham-kan, suara harus ditasydidkan ke dalam huruf idgham bighunnah. Suara dengung yang dikeluarkan harus ditahan selama dua harakat (ketukan) atau satu alif.

Contoh Bacaan Idgham Bighunnah

1. Nun Sukun Bertemu Ya (ي)

Terdapat dalam surah Al-Zalzalah ayat 7, yang berbunyi:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧

Cara membaca: famay ya'mal misqaala dzarratin khairay yarah

2. Tanwin Bertemu Ya (ي)

Terdapat dalam surah Al-Zalzalah ayat 6, yang berbunyi:

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦

Cara membaca: yauma'iziy yasdurun-naasu asytatal liyurau a'maalahum

3. Nun Sukun Bertemu Nun (ن)

Terdapat dalam surah Al-A'la ayat 9, yang berbunyi:

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ

Cara membaca: Fa żakkir in nafa'atiż-żikrā.

4. Tanwin Bertemu Nun (ن)

Terdapat dalam surah Al-Gasyiyah ayat 3, yang berbunyi:

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ

Cara membaca: 'Amilatun nāṣibah(tun).

5. Nun Sukun Bertemu Mim (م)

Terdapat dalam surah Al-Lahab ayat 5 yang berbunyi:

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

Cara membaca: Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).

6. Tanwin Bertemu Mim (م)

Terdapat dalam surah Al-Fil ayat 5, yang berbunyi:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ

Cara membaca: Fa ja'alahum ka'aṣfim ma'kūl(in).

7. Nun Sukun Bertemu Wau (و)

Terdapat dalam surah Al-Buruj ayat 20, yang berbunyi:

وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ

Cara membaca: Wallāhu miw warā'ihim muḥīṭ(un).

8. Tanwin Bertemu Wau (و)

Terdapat dalam surah Al-Lahab ayat 1 yang berbunyi:

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

Cara membaca: Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a).

Pengecualian Idgham Bighunnah

Dalam sumber sebelumnya dijelaskan bahwa terdapat beberapa pengecualian hukum idgham bighunnah dalam Al-Qur'an. Pengecualian ini terjadi apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bighunnah dalam satu kata. Cara membacanya adalah harus jelas, bukan mendengung.

Dalam Al-Qur'an, situasi ini hanya ditemukan pada empat kata, yaitu:

قِنْوَانٌ, dibaca qinwaa nun

صِنْوَانٌ, dibaca shinwaa nun

بُنْيَانٌ, dibaca bun-yaa nun

الدُّنْيَا, dibaca dun-yaa

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira