Surat An Nur ayat 24 berisi ancaman dan azab yang akan didapatkan orang-orang yang menuduh wanita baik-baik melakukan zina. Ancaman ini berlaku di dunia dan juga akhirat.
Surat An Nur adalah surat ke-24 yang terdiri dari 64 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Madaniyah. An Nur sendiri memiliki arti cahaya yang diambil dari ayat ke-35.
Surat An Nur ayat 24 berkaitan dengan ayat sebelumnya yang berisi perintah untuk mejauhi fitnah, termasuk menuduh wanita baik-baik melakukan zina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surat An Nur ayat 24
Berikut bacaan surat An Nur ayat 24 dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụn
Artinya: Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Dalam Kitab Tafsir Ibnu Tafsir, dijelaskan bahwa Surat An Nur ayat 24 merupakan ancaman dari Allah SWT kepada orang-orang yang menuduh berzina kepada wanita yang baik-baik yang beriman yang dalam dalam keadaan lengah.
Surat An Nur ayat 24 ini merupakan lanjutan dari ayat 23 yang berbunyi,
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَرْمُونَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ٱلْغَٰفِلَٰتِ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ لُعِنُوا۟ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Innallażīna yarmụnal-muḥṣanātil-gāfilātil-mu`mināti lu'inụ fid-dun-yā wal-ākhirati wa lahum 'ażābun 'aẓīm
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. (QS An Nur:23)
Masih menurut Ibnu Katsir, sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan Aisyah binti ash Shiddiq. Seluruh ulama sepakat bahwa siapa saja yang menuduh Aisyah dengan tuduhan tersebut setelah turunnya ayat ini, maka hukumnya kafir karena ia telah menentang Al-Qur'an.
Adapun terhadap istri-istri Nabi yang lainnya, ada dua pendapat. Pendapat yang paling shahih adalah, tuduhan terhadap mereka hukumnya sama seperti tuduhan terhadap Aisyah. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Jauhilah tujuh macam dosa yang membinasakan" Dikatakan,"Apa saja itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW bersabda,"Menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh berzina wanita-wanita yang baik-baik yang lalai dan beriman."
Diriwayatkan dalam kitab Ash Shahihain, Firman Allah SWT dalam surat An Nur ayat 24, "Pada hari (ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan," Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, "ketika kami duduk bersama Rasulullah SAW, tba-tiba beliau tersenyum hingga terlihat gigi beliau. Kemudian beliau berkata, "Tahukah kalian mengapa aku tersenyum?" "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." jawab kami. Beliau berkata, "Karena dialog seorang hamba dengan Rabbnya, "Ia berkata, 'Ya Rabbi, bukankah Engkau telah menyelamatkanku dari kedzaliman?' 'Tentu saja,' jawab Allah SWT. Ia melanjutkan, 'Aku tidak menghendaki saksi atasku kecuali diriku sendiri.' Allah SWT berkata, 'Cukuplah dirimu sebagai saksi atas dirimu.' Lalu mulutnya pun dibungkam dan dikatakan kepada anggota tubuhnya, 'Bicaralah!' Lalu anggota tubuhnya menceritakan seluruh amal perbuatannya. Kemudian ia diberi kuasa untuk berbicara, ia berkata, 'Celaka kalian (anggota tubuhnya)! Sesungguhnya untuk kalianlah dahulu aku berbuat." (HR Muslim dan An Nasa'i)
Menurut Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI, Surat An-Nur Ayat 24 berisi penjelasan orang-orang yang menuduh berzina kepada perempuan-perempuan yang baik, menjaga kehormatannya, dan menjauhi perbuatan maksiat; yang lengah, yaitu tidak pernah berpikir untuk berbuat keji; dan wanita yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mereka, yakni para penuduh itu, dilaknat di dunia dan di akhirat.
Orang-orang ini juga akan mendapat azab yang besar pada hari kiamat ketika Allah menjadikan lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan, termasuk tuduhan bohong mereka. Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka secara setimpal, dan ketika itu mereka tahu dan sadar bahwa Allah mahabenar atas segala firman-Nya, maha menjelaskan segala sesuatu.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026