Ada tiga perkara yang perlu diwaspadai oleh muslim. Perkara-perkara ini perlu dijauhi sesuai dengan nasihat dari Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.
Berkenaan dengan tiga perkara tersebut termaktub dalam Nashaihul 'Ibad oleh Sheikh Nawawi al-Bantani terjemahan Yayah Auliyatul Faizah. Perkara pertama adalah mengeluh pada orang lain di waktu pagi. Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa pada waktu pagi mengeluh (pada orang-orang) tentang kehidupannya yang sempit maka seolah-olah ia bagaikan mengeluh tentang Tuhannya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheikh Nawawi al-Bantani mengatakan, mengeluh pada orang lain pada pagi hari ini perlu dijauhi karena mengeluh disebut tidak pantas dilakukan kecuali pada Allah SWT.
Baca juga: Makna Beragama secara Kaffah dalam Islam |
Sebab, mengeluh kepada Allah SWT termasuk dalam doa atau permohonan dari seorang hamba. Sebaliknya, mengeluh pada orang lain dijelaskan sebagai tanda tidak rida atas takdir Allah SWT yang diberikan kepadanya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW, "Sudikah kalian kuberi tahu beberapa kalimat yang diucapkan Nabi Musa AS tatkala melewati lautan bersama Bani Israil?"
Para sahabat pun mengiyakan. Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan, "Bacalah doa berikut: 'Ya Allah, segala puji hanya kepada-Mu, dan hanya kepada-Mulah tempat mengadu serta sebaik-baik Dzat yang dimintai pertolongan. Tiada daya menghindar dari perbuatan dosa, juga tiada kekuatan melaksanakan ibadah (kebaikan) kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Mulia.'
Perkara kedua yang perlu dijauhi adalah bersedih atas urusan duniawi pada pagi hari. Rasulullah SAW bersabda, "Dan barang siapa pada waktu pagi bersedih atas urusan duniawi maka sesungguhnya orang tersebut sama saja dengan membenci Allah SWT."
Dijelaskan Sheikh Nawawi al-Bantani, orang yang bersusah hati karena urusan duniawi dianggap membenci Allah SWT karena mereka dianggap tidak rida atas ketatapan Allah SWT, tidak bersabar atas cobaan-Nya, dan juga tidak beriman kepada takdir-Nya. Sebab, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini karena ketentuan dan takdir Allah SWT.
Maqalah terakhir tentang perkara yang perlu dijauhi muslim adalah sebagai berikut, "Dan barang siapa merendahkan diri di hadapan orang kaya karena kekayaannya maka sesungguhnya telah hilang dua pertiga dari agamanya."
Sheikh Nawawi al-Bantani berpendapat, merendahkan diri di hadapan orang kaya harus dijauhi karena syariat mengajarkan untuk melihat kualitas manusia dari ilmu dan kebaikannya bukan dari hartanya. Orang yang mengagungkan harta dianggap merendahkan ilmu dan kebaikan.
Wallahu a'lam.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad